Tiga Pria Terombang-ambing di Perairan Manokwari, Tim Penyelamat Dikerahkan
Tiga pria dilaporkan terombang-ambing di perairan Manokwari setelah perahu (longboat) yang mereka tumpangi mengalami mati mesin, Minggu (27/3) malam. Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, Papua Barat, pun dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan mereka.
Tiga pria dilaporkan terombang-ambing di perairan Manokwari setelah perahu (longboat) yang mereka tumpangi mengalami mati mesin, Minggu (27/3) malam. Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, Papua Barat, pun dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan mereka.
Kepala kantor SAR Manokwari Monce Bruri mengatakan, informasi mengenai adanya kejadian membahayakan nyawa manusia diterima kantor SAR Manokwari pada Minggu malam sekira pukul 19.30 WIT dari salah seorang korban penumpang longboat mati mesin atas nama Alwi Kamarudin.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
"Kantor SAR menerima laporan dari bapak Alwi Kamarudin salah satu penumpang longboat, bahwa dia bersama dua orang lainnya bertolak dari Kabupaten Sorong tujuan Manokwari pada Minggu pagi pukul 07.00 WIT, namun longboat mereka mengalami mati mesin dan masih terombang-ambing di laut," ujar Monce Bruri.
Kirim 9 Penyelamat
Merespons laporan itu, kata Monce, ia telah mengirim satu tim rescue terdiri dari 9 rescuer dan 12 awak kapal berangkat sekira pukul 20.00 WIT menuju lokasi kejadian dengan titik koordinat 0°40'30.00"S/ 133°52'66.00"E menggunakan KN.SAR Kumbakarna.
"Adapun jarak yang akan di tempuh adalah 18,75 NM dan estimasi waktu ialah 3 jam perjalanan, dengan cuaca hujan ringan, tinggi gelombang 2 meter dan kecepatan angin 3-10 kts ke arah barat," ujarnya.
Ia mengatakan identitas tiga penumpang longboat yang mengalami mati mesin yaitu Kamarudin Alwi (43), Samaudin (40), dan Arif (40).
"Semoga operasi ini berjalan dengan lancar dan semua dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa," ucap Monce mendoakan upaya pencarian tersebut.
Monce Bruri juga mengimbau kepada masyarakat agar melapor jika ada informasi yang membutuhkan bantuan Basarnas terkait kecelakaan pelayaran, maupun membahayakan jiwa manusia di area Manokwari dan sekitarnya.
"Jika ada kondisi membahayakan nyawa manusia, di wilayah Manokwari dan sekitarnya, masyarakat bisa segera melapor ke Basarnas dengan menghubungi nomor panggilan darurat (emergency call) di 115 atau ke nomor telepon (0986) 2210150," tutur Monce Bruri.
(mdk/yan)