3 Dampak Kesehatan Mental yang Terjadi pada Kita Akibat Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi pada masa kini menyebabkan dampak tidak hanya pada kesehatan fisik kita, namun juga pada mental.
Perubahan iklim yang terjadi pada masa kini menyebabkan dampak tidak hanya pada kesehatan fisik kita, namun juga pada mental.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak perubahan iklim pada kesehatan? Menanam pohon, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghindari plastik sekali pakai, dan menghemat energi listrik dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
-
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia? Perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai mekanisme:Penyebaran Penyakit: Suhu dan pola hujan memengaruhi penyebaran penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah. Daerah sebelumnya yang tidak rentan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi patogen.Gangguan Pernapasan: Polusi udara akibat pemanasan global memperburuk kondisi seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kekurangan Air Bersih: Perubahan iklim mengurangi ketersediaan air bersih, meningkatkan risiko penyakit terkait air.Kekurangan Pangan: Pola hujan yang tidak stabil mengganggu produksi pangan, menyebabkan kelangkaan dan malnutrisi.Stres Psikologis: Bencana alam akibat perubahan iklim dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
-
Apa dampak jangka panjang dari polusi udara terhadap kesehatan mental? Dalam jangka panjang, gangguan kesehatan mental akibat polusi udara yang tidak tertangani dengan baik juga berpotensi dapat menyebabkan bunuh diri.
-
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap sistem kesehatan? Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan. Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya. Meningkatkannya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.
-
Mengapa perubahan iklim menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi umat manusia? Perubahan iklim adalah ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia, dan WHO berkomitmen untuk meresponnya.
-
Mengapa perubahan iklim bisa menyebabkan kepunahan manusia? Kepunahan umat manusia kemungkinan besar akan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menanam tanaman akibat kondisi iklim yang ekstrem. Kekurangan air dan sumber makanan bagi mamalia akan menjadi faktor utama dalam mendorong kepunahan.
3 Dampak Kesehatan Mental yang Terjadi pada Kita Akibat Perubahan Iklim
Perubahan iklim semakin menunjukkan dampak nyata, tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada kesehatan mental kita. Meskipun kita mungkin tidak selalu menyadarinya, berbagai aspek dari perubahan iklim dapat memengaruhi kondisi psikologis kita dengan cara yang tidak terlihat.
Dampak dari perubahan iklim terutama cuaca yang semakin panas ini tidak boleh kita anggap remeh. Dilansir dari WebMD, berikut adalah tiga cara perubahan iklim memengaruhi kesehatan mental kita.
1.Gelombang Panas Meningkatkan Gangguan Mental
- Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Kondisi Memburuk Secara Drastis
- Ketahui Dampak Pertengkaran Orangtua terhadap Mental Anak, Perlu Dihindari Sebisa Mungkin
- Dampak Buruk Makanan Manis untuk Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Gangguan Kognitif
- Penelitian Ungkap Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Mental
Bahkan, tingkat bunuh diri juga cenderung meningkat selama gelombang panas. Sebuah meta-analisis baru-baru ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan suhu lokal sebesar 1,8 derajat Fahrenheit menyebabkan peningkatan 1 persen dalam tingkat bunuh diri.
Selain itu, gelombang panas dapat meningkatkan iritabilitas dan kecenderungan kekerasan. Dalam studi yang dilakukan oleh Craig Anderson, seorang psikolog di Iowa State University, ditemukan bahwa gelombang panas ekstrem di Chicago berhubungan dengan lonjakan tingkat kejahatan. Penelitian lain menunjukkan bahwa pesan kebencian di media sosial meningkat selama suhu ekstrem.
Untuk melindungi diri dari dampak negatif suhu tinggi, penting untuk menjaga suhu tubuh tetap dingin, terutama di malam hari. Penelitian mendukung beberapa cara seperti mandi dengan air hangat atau dingin sebelum tidur, mengenakan pakaian tidur dari katun, menghindari alkohol sebelum tidur, dan tetap terhidrasi sepanjang hari.
Emma Lawrance, seorang ahli saraf klinis di Imperial College London, juga menekankan pentingnya memperhatikan perubahan suasana hati dan pikiran saat suhu tinggi serta bersikap lembut pada diri sendiri dan orang lain.
2. Polusi Udara Mengganggu Kesehatan Mental
Perubahan iklim juga berdampak pada kualitas udara, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan mental. Polusi udara seperti partikel halus (PM 2.5) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, yang dapat merusak sel-sel otak.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan seperti kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Polusi udara juga dapat berkontribusi pada depresi dan penurunan kinerja mental.
Studi pada tahun 2023 yang menganalisis data rawat inap untuk gangguan kejiwaan di delapan negara bagian AS menemukan bahwa semakin tinggi konsentrasi NO2 dan PM 2.5 di udara, semakin banyak kunjungan ke rumah sakit untuk masalah kesehatan mental. Polusi udara juga dapat mempengaruhi bagian otak seperti amigdala, yang berperan dalam respon ketakutan, dan hipokampus, yang berhubungan dengan perkembangan depresi.
Menggunakan pembersih udara portabel atau filter HVAC efisiensi tinggi juga dapat membantu. Ketika berada di luar ruangan dalam kondisi asap tebal, menggunakan masker N95 atau KN95 dapat efektif dalam menyaring partikel berbahaya.
3. Peningkatan CO2 Mempengaruhi Kemampuan Kognitif
Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kita.
Konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat dari sekitar 280 ppm pada masa pra-industri menjadi 419 ppm pada tahun 2023. Pada tingkat ini, konsentrasi CO2 dapat melebihi 900 ppm pada tahun 2100.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan CO2 pada tingkat tinggi dapat mengurangi kemampuan kognitif. Dalam satu studi, pengambilan keputusan peserta memburuk ketika terpapar 1.000 ppm CO2, mereka menjadi kurang fleksibel dalam memecahkan masalah dan mengalami kesulitan dalam menggunakan informasi untuk membuat keputusan. Peningkatan 400 ppm CO2 dalam studi lain dikaitkan dengan penurunan 21 persen dalam fungsi kognitif.
Untuk mengurangi paparan CO2 di dalam ruangan, Anda dapat menggunakan monitor CO2 dan membuka jendela jika kualitas udara di luar tidak buruk. Hindari penggunaan peralatan pembakar bahan bakar yang tidak berventilasi baik, seperti kompor gas atau pemanas ruangan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tanaman dalam pot dapat membantu mengurangi kadar CO2 di rumah, terutama jika diberi cukup cahaya.
Meskipun langkah-langkah ini dapat membantu melindungi diri sendiri, yang sebenarnya kita butuhkan adalah tindakan segera terhadap perubahan iklim. Emma Lawrance menekankan pentingnya menciptakan dunia yang lebih bersih untuk kesehatan mental kita.