Apa Itu Resting Heart Rate? Kenali Standard yang Berbeda pada Setiap Orang
Resting Heart Rate atau detak jantung saat istirahat bisa menjadi tanda sejumlah kondisi yang perlu dikenali.
Resting heart rate (RHR) atau detak jantung istirahat adalah salah satu indikator kesehatan dan kebugaran yang sering kali diabaikan, padahal sangat penting untuk memahami kondisi jantung kita. Detak jantung ini mengukur seberapa banyak jantung berdetak setiap menit saat tubuh dalam keadaan istirahat total, misalnya ketika Anda sedang duduk atau berbaring dalam keadaan rileks. Bagi banyak orang, mengetahui RHR dapat memberikan gambaran tentang kesehatan jantung dan kebugaran secara umum.
Dilansir dari Medicinet, menurut penelitian, nilai normal resting heart rate berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit. Namun, seperti banyak indikator kesehatan lainnya, angka ini bisa bervariasi secara signifikan tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat kebugaran, usia, jenis kelamin, dan kondisi medis tertentu.
-
Olahraga apa saja yang bisa membantu meningkatkan kinerja jantung? Nah, salah satu cara terbaik yang bisa dicoba agar kesehatan jantung tetap terjaga adalah dengan rajin berolahraga. Yup, berolahraga sendiri memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental. Selain itu, sejumlah olahraga pun juga dinilai baik untuk melatih flexibilitas dan daya tahan pada tubuh. Tapi jika kamu mencari jenis olahraga yang dapat memperkuat kinerja jantung, maka berikut ini adalah 4 rekomendasi olahraga yang bagus untuk dicoba.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko penyakit jantung dengan olahraga? Jenis olahraga yang dapat dilakukan secara teratur termasuk jalan kaki, berlari, bersepeda, renang, yoga, dan angkat beban. Olahraga aerobik seperti berlari dan bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Sementara olahraga kekuatan seperti angkat beban dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh.
-
Kenapa olahraga bisa mencegah masalah kesehatan? Meskipun olahraga tidak menyembuhkan penyakit, tetapi dapat membantu mengelola kondisi dan mencegahnya semakin memburuk.
-
Bagaimana cara mencegah serangan jantung saat berolahraga? Paling sering terlalu semangat berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa istirahat cukup sebelumnya, lupa ukuran olahraga dari denyut nadi, tidak warm up, tidak cooling down pada olahraga yang sifatnya permainan seperti futsal atau badminton, itu ada risikonya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga kekuatan? Latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Selain itu, olahraga kekuatan juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan mengontrol kadar gula darah.
-
Siapa yang mengatakan bahwa olahraga kardio bisa bermanfaat untuk otak? Hasil temuan pada April 2022 lalu mengetahui dampak olahraga ini pada peningkatkan kognitif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Lebih lanjut, berolahraga ini juga bisa mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Apa yang Menentukan Resting Heart Rate?
Pada dasarnya, detak jantung yang lebih rendah sering kali dikaitkan dengan kebugaran yang lebih baik. Seorang atlet, misalnya, mungkin memiliki RHR yang jauh lebih rendah dari orang biasa. "Atlet yang sangat terlatih dapat memiliki RHR serendah 40 detak per menit" . Detak jantung yang rendah menunjukkan bahwa jantung bekerja lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh, bahkan saat dalam keadaan istirahat.
Namun, detak jantung yang lebih tinggi juga dapat menjadi tanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 terhadap 3.000 pria selama 16 tahun menemukan bahwa "pria dengan RHR lebih dari 90 detak per menit memiliki risiko kematian tiga kali lipat dibandingkan dengan pria yang memiliki RHR di bawah 80" . Hasil ini menunjukkan bahwa detak jantung yang tinggi, meskipun masih dalam batas normal, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung jangka panjang.
Bagaimana RHR Berbeda Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin?
RHR juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin. Misalnya, wanita cenderung memiliki RHR yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pria. Selain itu, usia juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai normal RHR. Anak-anak dan remaja umumnya memiliki detak jantung yang lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Berdasarkan usia, nilai normal RHR untuk orang dewasa muda (18-25 tahun) biasanya berada di kisaran 56-61 detak per menit untuk tingkat kebugaran yang sangat baik, sedangkan untuk orang tua (65 tahun ke atas) nilai ini bisa naik menjadi 56-61 detak per menit .
Bayi baru lahir hingga anak usia dini juga memiliki detak jantung istirahat yang lebih tinggi. Sebagai contoh, "bayi baru lahir hingga usia 4 minggu dapat memiliki RHR antara 100 hingga 205 detak per menit," sedangkan untuk remaja usia 13-18 tahun, nilai normal berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resting Heart Rate
Selain usia dan jenis kelamin, berbagai faktor lain dapat memengaruhi RHR. Misalnya, "suhu udara yang panas dapat meningkatkan detak jantung hingga 10 detak per menit lebih tinggi," dan kondisi emosional seperti stres atau kecemasan juga dapat meningkatkan RHR . Posisi tubuh, kebiasaan berolahraga, serta konsumsi obat-obatan tertentu, seperti beta-blocker, dapat membuat detak jantung lebih rendah.
Tak hanya itu, kebiasaan sehari-hari seperti merokok, konsumsi kafein, hingga gangguan hormonal seperti hipertiroidisme dapat menyebabkan peningkatan RHR. Kondisi medis yang lebih serius, seperti gangguan irama jantung (aritmia), juga dapat memengaruhi detak jantung saat istirahat dan memerlukan penanganan medis segera jika disertai dengan gejala seperti pusing atau sesak napas.
Apakah RHR yang Tinggi atau Rendah Berbahaya?
Meskipun RHR yang rendah sering kali dianggap sebagai tanda kesehatan yang baik, ada beberapa pengecualian. "Jika RHR Anda secara konsisten berada di bawah 60 detak per menit dan disertai gejala seperti pusing atau ketidaknyamanan di dada, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter," karena ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius
Sebaliknya, jika RHR Anda secara konsisten berada di atas 90 detak per menit, meskipun masih dalam batas normal, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis. Detak jantung yang tinggi dapat menunjukkan dehidrasi, kurangnya kebugaran fisik, atau bahkan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung atau paru-paru.
Resting heart rate adalah indikator kesehatan yang sederhana namun penting. Mengetahui detak jantung Anda saat istirahat dapat memberikan wawasan tentang kondisi kebugaran dan risiko kesehatan jantung Anda di masa depan. Meskipun nilai normal RHR berada di antara 60 hingga 100 detak per menit, detak jantung yang lebih rendah biasanya menandakan kebugaran yang lebih baik. Namun, jika detak jantung Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis guna memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.