Kenali Apa Itu Flavour Window atau Jendela Rasa saat Memberi MPASI Anak, Jangan Sampai Terlewatkan!
Flavour window atau jendela rasa merupakan waktu ketika indera perasa anak berkembang sangat pesat.
Memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi adalah salah satu momen penting dalam perkembangan mereka. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ada periode khusus yang dikenal sebagai flavour window atau jendela rasa, yang sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak di masa depan. Selama periode ini, orang tua memiliki kesempatan besar untuk memengaruhi selera dan preferensi makanan anak-anak mereka dengan cara yang positif.
Menurut para ahli, jendela rasa ini terjadi antara usia 6 hingga 18 bulan, saat bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat.
-
Bagaimana cara menangani anak pemilih makanan? Namun, jika anak makan kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan perilaku menghindari tekstur atau jenis makanan secara menyeluruh, tersedak saat melihat atau menyentuh makanan, dan tantrum, maka orang tua harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi lebih lanjut terkait status gizi anak serta mencari tahu penyebab pastinya.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan? Kenalkan makanan baru dengan perlahan. Jangan memaksa makan dalam jumlah besar.
-
Bagaimana cara membuat anak lebih suka makan? Balita lebih cenderung makan makanan yang mereka sukai. Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan yang disukai balita. Anda dapat mencoba berbagai macam makanan untuk menemukan makanan yang disukai balita Anda. Anda juga dapat membuat makanan menjadi lebih menarik dengan menambahkan warna atau bentuk yang menarik. Suasana makan yang menyenangkan dapat membantu balita untuk makan lebih banyak. Anda dapat membuat suasana makan menjadi lebih menyenangkan dengan: Buatlah Suasana Makan yang Menyenangkan Makan bersama keluargaMembacakan buku atau bercerita saat makanMenyajikan makanan dengan cara yang menarik Berikan Waktu yang Cukup untuk Makan Balita membutuhkan waktu untuk mencerna makanan. Oleh karena itu, berikanlah waktu yang cukup untuk makan. Jangan memaksa balita untuk makan jika mereka sudah kenyang. Anda dapat mencoba lagi beberapa saat kemudian. Jika Anda khawatir tentang berat badan balita Anda, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda untuk menentukan cara yang tepat untuk menambah berat badan balita Anda.Dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang, Anda dapat membantu balita Anda tumbuh dan berkembang secara optimal.
-
Dimana terjadinya keracunan makanan pada anak? Anak yang mengalami keracunan makanan mungkin juga mengalami kram perut yang menyakitkan. Ini bisa menjadi tanda bahwa saluran pencernaan mereka merespons secara negatif terhadap zat beracun.
-
Kenapa anak menjadi pemilih makanan? Ariek menjelaskan bahwa diagnosis pasti dari picky eater harus melalui konsultasi dengan dokter anak dan dietisien anak melalui evaluasi khusus. “Yang perlu diketahui sebelumnya, untuk diagnosa atau penegakan picky eater sendiri harus melalui konsultasi dengan dokter anak dan dietisien anak melalui evaluasi khusus. Tidak bisa dari pernyataan orang tua sendiri,” kata Ariek Ratnawati, S.Gz beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Siapa yang membantu anak tersebut mendapatkan makanan? Seorang anak mengajak rekan-rekannya agar setiap anak membagi makanan mereka sedikit demi sedikit."Ayo berikan untuk dia, cukup. Ayo yang lain bagikan untuk dia lagi," kata seorang anak.Dengan wajah sumringah dan penuh semangat, bocah laki-laki itupun langsung kembali ke keluarganya usai mendapat makanan dari teman-temannya.
"Dalam periode krusial ini, anak-anak mengalami perkembangan reseptor rasa yang sangat pesat. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan berbagai rasa, tekstur, dan rempah, sehingga dapat mengurangi kemungkinan munculnya kebiasaan pilih-pilih makanan di masa depan," jelas Erica Bethe Levin, seorang ahli di bidang makanan bayi dan pendiri perusahaan makanan bayi Globowl dilansir dari Motherly.
Mengapa Jendela Rasa Penting?
Pada saat bayi lahir, mereka secara alami memiliki preferensi terhadap rasa manis. Hal ini diyakini sebagai mekanisme evolusi untuk mendorong bayi menyusui. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, reseptor rasa bayi mulai terbuka terhadap berbagai macam rasa. Selama flavour window, bayi lebih peka terhadap rasa, dan inilah saat terbaik untuk memperkenalkan makanan dengan berbagai variasi, mulai dari rasa hingga tekstur.
Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa variasi rasa yang diperkenalkan selama jendela rasa ini bisa memengaruhi penerimaan anak terhadap makanan baru. Misalnya, memperkenalkan bayi pada berbagai rempah seperti kayu manis, kunyit, atau jinten dapat membantu mereka mengenali rasa yang lebih kompleks saat dewasa nanti. Selain itu, anak-anak yang terbiasa dengan berbagai rasa di masa awal kehidupannya, cenderung menjadi lebih terbuka terhadap makanan baru di kemudian hari.
Bagaimana Memanfaatkan Jendela Rasa?
Untuk memaksimalkan potensi jendela rasa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua:
Berikan Rasa yang Beragam Sejak Dini
Pada usia 6 bulan, saat bayi mulai diperkenalkan dengan MPASI, jangan ragu untuk mengenalkan berbagai jenis makanan. Buah-buahan, sayuran, hingga daging dengan bumbu lembut bisa menjadi pilihan.
Erica Bethe Levin berbagi pengalamannya, "Dengan anak pertama saya, saya terlalu takut memperkenalkan rasa dan tekstur baru, tapi sekarang saya sadar bahwa memperkenalkan makanan dengan rasa beragam dari awal bisa menghindarkan anak dari kebiasaan pilih-pilih makanan."
Perkenalkan Makanan dengan Berbagai Tekstur
Selain rasa, tekstur makanan juga penting. Memberikan bayi kesempatan untuk mengunyah makanan dengan tekstur yang berbeda akan membantu mengembangkan kemampuan motorik oral mereka. Ini berarti, bayi sebaiknya tidak hanya diberikan makanan yang mudah "diminum" seperti bubur atau puree, tetapi juga makanan yang lebih padat.
Gunakan Rempah-Rempah
Banyak orang tua khawatir menggunakan rempah-rempah dalam makanan bayi, tetapi sebenarnya, rempah-rempah seperti saffron, kapulaga, dan lada hitam dalam jumlah kecil justru dapat memperkaya rasa makanan dan membantu anak menjadi lebih terbiasa dengan rasa tersebut di masa depan. Dalam tradisi makanan di banyak budaya, penggunaan rempah-rempah dimulai sejak dini dan terbukti membuat anak-anak lebih terbuka terhadap variasi rasa.
Hindari Pemberian Makanan yang Terlalu Tawar
Banyak makanan bayi yang dijual di pasaran sering kali terlalu tawar dan tidak memberikan variasi rasa yang cukup. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa banyak produk makanan bayi gagal memenuhi panduan gizi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka juga bergantung pada label yang bisa menyesatkan tentang kandungan nutrisinya. Menghindari makanan yang terlalu tawar dapat membantu bayi mengeksplorasi lebih banyak rasa sejak dini.
Apa yang Terjadi Setelah Jendela Rasa?
Setelah bayi melewati usia 18 bulan, jendela rasa ini mulai tertutup secara bertahap. Anak-anak pada usia ini cenderung menjadi lebih selektif terhadap makanan baru, dan mulai menunjukkan tanda-tanda neofobia, atau ketakutan terhadap makanan baru. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanfaatkan periode jendela rasa ini sebaik mungkin.
Namun, jika Anda merasa telah melewatkan jendela rasa, jangan khawatir. Anak-anak masih dapat dipengaruhi oleh kebiasaan makan orang tua mereka.
"Anak-anak cenderung meniru apa yang orang tuanya lakukan, jadi jika mereka melihat Anda makan makanan dengan beragam rasa dan tekstur, mereka juga akan tertarik mencobanya," jelas Levin.
Jendela rasa adalah periode penting yang tidak boleh dilewatkan oleh orang tua saat memperkenalkan MPASI kepada anak. Dengan memperkenalkan berbagai rasa dan tekstur sejak dini, Anda dapat membantu membentuk kebiasaan makan sehat pada anak-anak, mencegah picky eating, dan bahkan membuka pintu bagi mereka untuk menjadi petualang rasa di masa depan.