Mengapa Kita Tidak Bisa Mengingat Apa yang Terjadi dan Lakukan saat Bayi
Kita tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada usia-usia bayi karena sejumlah alasan.
Masa lalu yang kita miliki terkadang bisa sangat buram. Kita kadang tidak bisa mengingat apak yang kita lakukan di usia tertentu terutama pada saat-saat kecil. Ingatan ini bisa semakin kabur ketika kita berada di usia-usia sebelum tiga tahun.
Ketidakmampuan untuk mengingat momen-momen di awal kehidupan disebut amnesia masa kanak-kanak. Amnesia ini merupakan fenomena yang wajar, dan hampir semua orang mengalaminya. Walaupun pada usia tertentu anak-anak mungkin mampu mengingat beberapa pengalaman, ingatan ini lambat laun memudar seiring bertambahnya usia.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Apa saja tanda kaki bayi berkeringat dingin? Tanda-tanda kaki bayi berkeringat dingin dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.
-
Kapan bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Apa yang ditemukan pada kerangka bayi tersebut? Setelah kematiannya, bayi itu dimakamkan dengan kalung yang terbuat dari 93 manik-manik faience dan vitreous, serta enam manik-manik cornelian, sebuah temuan yang menunjukkan perawatan yang diterimanya dalam hidup dan mati.
Para peneliti telah lama tertarik pada fenomena ini, dan beberapa teori diajukan untuk menjelaskan mengapa kita tidak bisa mengingat pengalaman saat bayi. Salah satu teori menyebutkan bahwa di masa kanak-kanak, tingkat pergantian memori sangat tinggi. Ini berarti bahwa banyak pengalaman baru yang dialami oleh anak-anak, dan memori-memori lama akhirnya "terlupakan" demi memori baru yang terus terbentuk.
Bagaimana Memori Terbentuk pada Masa Bayi
Untuk memahami mengapa kita tidak bisa mengingat pengalaman saat bayi, kita perlu mengetahui bagaimana ingatan terbentuk di otak. Dilansir dari How Stuff Works, bayi mengandalkan dua jenis memori utama: memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah ingatan tentang fakta dan informasi umum, seperti nama warna atau nama tempat. Sementara itu, memori episodik berhubungan dengan pengalaman pribadi, seperti apa yang terjadi di hari pertama sekolah atau di mana Anda berada pada suatu momen bersejarah.
Meskipun kedua jenis memori ini disimpan di area permukaan otak yang disebut korteks, otak manusia, khususnya hippocampus, baru mulai berfungsi sebagai penghubung semua informasi ini pada usia sekitar 2 hingga 4 tahun. Hippocampus inilah yang memproses dan menyimpan memori jangka panjang, yang memungkinkan kita mengingat peristiwa dalam hidup secara lebih teratur dan berkesinambungan.
Penelitian terbaru menemukan bahwa pertumbuhan sel baru di otak bayi, yang dikenal sebagai neurogenesis, menjadi salah satu penyebab mengapa ingatan masa bayi sulit dipertahankan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Science, para ilmuwan menyimpulkan bahwa produksi neuron baru di hippocampus, yang sangat pesat pada bayi, dapat mengganggu pembentukan dan akses ke memori.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai subjek percobaan. Ketika para peneliti mengurangi jumlah neuron baru yang terbentuk, tikus-tikus tersebut menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mengingat pengalaman. Sebaliknya, ketika jumlah neuron baru ditingkatkan, kemampuan mengingat menjadi lebih buruk. Ini menunjukkan bahwa pembentukan neuron baru pada bayi mungkin mengganggu kemampuan mereka untuk menyimpan ingatan dalam jangka panjang.
Mengapa Kita Kehilangan Ingatan Masa Bayi
Seiring bertambahnya usia, cara kita menyimpan memori juga mengalami perubahan. Pada usia sekitar 7 tahun, anak-anak mulai menyimpan ingatan secara lebih linear, sejalan dengan perkembangan pemahaman mereka tentang ruang dan waktu. Proses ini sering kali menyebabkan apa yang disebut retrieval-induced forgetting, yaitu kemampuan untuk mengingat suatu peristiwa tertentu yang pada saat bersamaan membuat ingatan lama memudar atau hilang.
Penelitian yang dilakukan oleh psikolog menunjukkan bahwa sebelum usia 3 tahun, anak-anak mampu mengingat peristiwa-peristiwa signifikan dalam hidup mereka, tetapi seiring bertambahnya usia, memori ini lambat laun hilang. Sebuah studi menunjukkan bahwa pada usia 7 tahun, anak-anak masih dapat mengingat hingga 72 persen dari peristiwa yang mereka alami saat berusia 3 tahun. Namun, pada usia 8 atau 9 tahun, angka ini menurun menjadi hanya 35 persen.
Sebuah studi menarik yang diterbitkan dalam jurnal Neuropsychology menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk mengingat pengalaman masa kecil mungkin dipengaruhi oleh dominasi tangan kanan atau kiri. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang ambidekstrus (menggunakan kedua tangan secara seimbang) cenderung dapat mengingat ingatan masa kecil lebih baik dibandingkan mereka yang hanya menggunakan tangan kanan. Ini mungkin disebabkan oleh peningkatan komunikasi antara belahan kiri dan kanan otak pada individu ambidekstrus.