Penelitian ungkap kopi dapat mencegah kematian dini
Kabar gembira bagi para pecinta kopi. Minum kopi secara teratur dapat mengurangi risiko kematian dini. Ungkap di sini!
Kali ini sebuah kabar gembira datang dari kopi. Penelitian terbaru yang datang dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kopi memiliki kemungkinan untuk mencegah 54% risiko kematian dini pada orang dewasa yang minum kopi secara teratur.
Melansir dari medicaldaily.com, studi tersebut memberikan bukti lebih lanjut bahwa mengonsumsi kopi mampu mengurangi risiko kematian dini akibat beberapa penyakit. Ini berarti bahwa kopi bisa menjadi salah kandidat dalam daftar menu diet kamu.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Para peneliti menganalisis data dari tiga studi yang telah berlangsung selama 30 tahun. Studi tersebut melibatkan sekitar 208.501 peserta. Para peserta adalah orang-orang yang menyelesaikan kuesioner mengenai diet yang mereka lakukan selama empat tahun. Para peneliti juga melacak tingkat konsumsi kopi para peserta selama bertahun-tahun. Mereka akhirnya menemukan sebuah pola yang muncul terkait dengan kebiasaan mereka untuk minum kopi.
Mereka menemukan bahwa orang-orang yang minum sekitar 3 sampai 5 cangkir kopi setiap hari memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal lebih cepat akibat beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, parkinson atau bahkan bunuh diri.
Dalam studi tersebut, para peneliti juga menemukan adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi kematian, seperti indeks merokok, massa tubuh, tingkat aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan faktor-faktor diet lainnya. Pada akhirnya, kopi terbukti memiliki keterkaitan dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Salah satu peneliti menjelaskan bahwa senyawa bioaktif dalam kopi mampu mengurangi resistensi insulin dan peradangan sistemik. Tetapi, peneliti mengakui bahwa studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menyelidiki mekanisme biologis yang mungkin diproduksi oleh efek ini.
Baca juga:
Jangan tertipu, 5 makanan ini tak bantu jaga energi
Waspada, 5 penyakit ini bisa membunuh kamu hanya dalam 24 jam
Diet: 3 kudapan lezat yang penuhi selera camilan kamu
Daging merah bisa membuat kita lebih mudah lapar?
Ini 5 sarapan sehat yang dukung aktivitas kamu