Tak Hanya Suka Makanan Manis, Ini Ciri Orang yang Kecanduan Gula, Salah Satunya Suka Makanan Asin
Siapa sangka, ternyata orang yang kecanduan gula tidak hanya suka makanan manis tapi juga ingin makanan dengan cita rasa asin.
Kecanduan gula merupakan masalah kesehatan yang sering diabaikan, namun dampaknya sangat serius. Bukan sekadar menambah berat badan, gula berlebihan dalam tubuh dapat memicu berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.
"Kecanduan gula membuat banyak orang kesulitan untuk memperbaiki pola makan mereka dan meningkatkan kesehatan," ujar Ken Berry, MD, seorang dokter keluarga bersertifikat dari Amerika Serikat. Artikel ini akan membahas ciri-ciri kecanduan gula, dampaknya, dan cara mengatasinya.
-
Apa saja makanan manis yang rendah gula? Dilansir dari Insider, berikut adalah 10 cemilan rendah gula yang cocok bagi mereka yang ingin membatasi asupan gula harian: Stroberi atau Blackberry Meskipun buah-buahan sering dianggap sebagai camilan sehat, beberapa jenis buah mengandung tinggi gula. Sebagai alternatif, pilihlah buah-buahan rendah gula seperti stroberi atau blackberry yang hanya mengandung sekitar 7 gram gula per cangkir.
-
Apa saja contoh makanan yang mengandung gula tambahan? Gula tambahan ini bisa terdapat dalam minuman bersoda, permen, dan makanan olahan.
-
Apa saja jenis makanan yang mengandung gula alami? "Tentu yang baik untuk mengonsumsi gula secara aman itu yang berasal langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran, dan buah."
-
Di mana gula sering ditemukan dalam makanan dan minuman? Banyak produk makanan dan minuman mengandung gula secara tersembunyi, seperti dalam saus, roti, makanan kalengan dan soda.
-
Di mana bubur asyura menjadi kuliner khas? Bubur Asyura merupakan kuliner khas Kalimantan Selatan yang dibuat khusus untuk memperingati Tahun Baru Islam.
-
Apa saja nama lain gula yang sering ditemukan di minuman kemasan? Rupanya, ada nama lain gula yang biasanya muncul pada label kemasan makanan. Berikut ini nama lain gula pada minuman kemasan: 1. Sukrosa Dilansir dari situs Kesehatan hello sehat, sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit. Tipe gula ini hadir dalam berbagai bentuk, yaitu berbentuk pasir, bubuk, bahkan batu yang disebut gula batu. Satu sendok teh sukrosa mengandung 17 kalori dan konsumsi sukrosa sangat dibatasi untuk penderita diabetes melitus. 2. Sirup jagung tinggi fruktosa (SJFT) atau high fructose corn syrup (HFCS) Gula jagung adalah pemanis dari jagung yang kerap digunakan sebagai pengganti gula biasa. Gula ini biasanya diolah menjadi sirup dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Jenis gula jagung yang paling umum digunakan yakni jenis HFCS 55, yang memiliki perbandingan fruktosa 55% dan glukosa 42%. Jenis gula jagung ini paling mirip kandungannya dengan gula biasa. 3. Sirup Agave Sirup agave adalah salah satu produk pemanis pengganti gula yang berasal dari tanaman agave atau sejenis sukulen yang berasal dari Meksiko dan Amerika Latin. Sirup agave sebagian besar terdiri dari fruktosa, sama halnya seperti sirup jagung. Sebagai perbandingan, pemanis ini mengandung sekitar 80% fruktosa dan 20% glukosa. 4. Gula Bit Bit gula adalah sebuah tumbuhan yang akarnya mengandung kadar sukrosa yang tinggi dan ditumbuhkan secara komersial untuk produksi gula yang disebut gula bit. 5. Glukosa Glukosa merupakan kandungan dari sukrosa dan high fructose corn syrup. Dalam satu sendok teh glukosa mengandung sebanyak 16 kalori. Glukosa diketahui berpengaruh dalam kadar gula darah. 6. Fruktosa Pemanis ini dikenal sebagai pemanis pada buah karena kandungannya cukup tinggi pada buah dan madu. Jenis gula alami ini baik untuk penderita diabetes melitus karena tidak menyebabkan kenaikan gula darah. 7. Galaktosa Galaktosa sering ditemukan pada susu dan berbagai produk susu lainnya, seperti yoghurt, keju, dan sebagainya. Jenis gula ini juga memiliki kadar manis yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa. 8. Laktosa Laktosa diketahui sebagai pemanis yang ada di dalam susu dan terdiri dari galaktosa dan glukosa. Gula alami ini memiliki rasa yang kurang manis dan lebih susah untuk dicerna dalam tubuh. Oleh karena itu, laktosa jarang digunakan sebagai tambahan pada produk makanan atau minuman kemasan. 9. Maltosa Maltosa merupakan disakarida dari karbohidrat sederhana yang dibentuk dari dua molekul glukosa. Tipe gula ini juga sering disebut dengan gula malt, yang biasanya terdapat pada sereal, pasta, kentang, beberapa produk minuman beralkohol, dan berbagai produk makanan kemasan lain. 10. Brown Sugar Brown sugar artinya gula cokelat dalam bahasa Indonesia. Brown sugar adalah yang gula berasal dari sari dan air tebu yang dibuat dalam bentuk butiran kristal kecil.
1. Kebutuhan Akan Gula yang Semakin Meningkat
Sama seperti zat adiktif lainnya, toleransi terhadap gula dapat meningkat seiring waktu. Semakin sering seseorang mengonsumsi gula, semakin banyak jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
"Tanda kecanduan gula adalah kebutuhan untuk lebih banyak mengonsumsinya untuk memuaskan keinginan," jelas Erin Akey, FNC, KNS, seorang ahli gizi, seperti dikutip dari Liputan6.com. Contohnya, pada awalnya satu sendok es krim sudah cukup, namun lama-kelamaan porsi tersebut terasa kurang.
2. Mengonsumsi Gula Meski Tidak Lapar
Keinginan untuk makan makanan manis bahkan ketika tidak lapar adalah indikasi lain dari kecanduan gula. "Salah satu tanda utama kecanduan gula adalah beralih ke makanan manis bahkan saat Anda tidak lapar secara fisik," kata Lisa Rachel Snyder, pelatih makan intuitif.
Kondisi ini diperburuk oleh mekanisme tubuh setelah mengonsumsi gula berlebih. Carolyn Dean, MD, ND, menjelaskan bahwa kadar gula darah akan turun drastis setelah insulin memproses gula tersebut. "Penurunan kadar gula darah ini dapat menyebabkan kadar gula darah rendah dan keinginan untuk makan meningkat," tambahnya.
3. Menggunakan Gula Sebagai Pelarian Emosi
Konsumsi gula untuk mengatasi stres, kebosanan, atau bahkan depresi merupakan gejala kecanduan psikologis. "Gejala psikologis dari kecanduan gula adalah ketika seseorang terus-menerus mengandalkan gula sebagai cara untuk mengatasi stres atau masalah psikologis lainnya," kata Lin Anderson, LMHC, dan Aaron Sternlicht, LMHC. Kebiasaan ini tidak membantu seseorang menghadapi emosinya dengan cara yang sehat.
- Memasuki Usia Senja, Ini Makanan yang Cocok Dikonsumsi Supaya Tetap Sehat dan Bugar
- Mencicipi Lezatnya Seruit, Olahan Perpaduan Tempoyak Durian dan Pindang Ikan Khas Lampung
- Mencicipi Manisnya Geplak Gula Jawa, Kudapan Unik Khas Bantul yang Punya Cita Rasa Khas
- 5 Makanan untuk Kucing Sakit, Wajib Tahu Bagi Pecinta Anak Bulu
4. Mengidam Makanan Asin
Kecanduan gula juga memengaruhi pola makan lainnya. Lisa Richards, ahli gizi, menyebut bahwa mereka yang sering mengonsumsi gula cenderung kekurangan nutrisi. "Keinginan untuk makanan asin dan gurih adalah salah satu cara tubuh memberi tahu Anda untuk berhenti mengonsumsi gula dan makan sesuatu yang lebih bergizi," ujarnya.
5. Tanda-Tanda Stres Saat Berhenti Mengonsumsi Gula
Berhenti mengonsumsi gula secara tiba-tiba dapat memicu gejala putus zat, seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, mual, hingga insomnia. "Berhenti mengonsumsi gula secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus zat," kata Adam Kadela, pendiri Dexafit. Gejala ini biasanya memuncak dalam 24 jam pertama. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula secara bertahap adalah langkah yang lebih bijaksana.
Cara Mengurangi Konsumsi Gula
Mengatasi kecanduan gula membutuhkan pendekatan bertahap. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
- Kurangi Secara Perlahan: Hindari menghentikan gula secara mendadak untuk mencegah gejala putus zat.
- Ganti Gula dengan Alternatif Sehat: Pilih makanan manis alami seperti buah-buahan.
- Konsumsi Nutrisi yang Seimbang: Pastikan tubuh mendapatkan protein dan lemak sehat untuk mengurangi keinginan makan gula.
- Minimalkan Stres: Temukan cara sehat untuk mengelola emosi, seperti meditasi atau olahraga.
Kecanduan gula adalah masalah kesehatan yang nyata dan dapat berdampak serius pada tubuh. Dengan mengenali tanda-tandanya dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, Anda bisa memperbaiki pola makan dan meningkatkan kualitas hidup. Seperti yang disampaikan oleh para ahli, kuncinya adalah keseimbangan dan kesadaran terhadap kebutuhan tubuh. Jangan biarkan gula mengendalikan hidup Anda.