4 Fakta Sesar Palu-Koro, Sesar Teraktif di Indonesia Jadi Penyebab Gempa dan Tsunami Palu 2018
Sebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.
Pada 28 September 2018, gempa besar berkekuatan magnitudo 7,4 disertai gelombang tsunami terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Bencana ini menyebabkan sekitar 4.340 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya dinyatakan hilang.
Berdasarkan identifikasi para peneliti, terjadinya bencana gempa dan tsunami ini tak lepas dari aktivitas Sesar Palu-Koro. Sebelum bencana ini terjadi, nama sesar ini seolah hilang di tengah hiruk pikuk kesibukan warga. Padahal sesar ini begitu aktif dan menjadi penyebab gempa-gempa berskala kecil sampai sedang yang terjadi di Pulau Sulawesi.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu Gendar Pecel? Berbeda dengan pecel pada umumnya, di sana pecel dipadukan dengan gendar. Gendar adalah olahan nasi yang teksturnya lebih kenyal dari lontong karena proses pembuatannya dicampur dengan ragi.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
Lantas bagaimana aktivitas patahan aktif ini berdampak bagi kehidupan warga? Dan apa saja yang perlu diwaspadai warga terkait aktivitas patahan ini? berikut selengkapnya:
Sesar Teraktif di Indonesia
Keberadaan Sesar Palu-Koro sendiri sudah teridentifikasi sejak tahun 1901. Saat itu ilmuwan Belanda menyebutnya dengan nama Fossa Sarasina. Dinamakan Sesar Palu-Koro karena jalur patahannya melewati Lembah Palu dan Lembah Koro yang membujur dari selatan ke utara.
“Kami mencatat kalau sesar ini merupakan yang teraktif di Indonesia. Pada tahun 1980-an, pergerakan sesar ini masih sekitar 14-17 milimeter. Tetapi dalam 20 tahun terakhir kecepatan pergerakannya meningkat di atas 30 milimeter per tahun. Selain itu cukup banyak gempa yang timbul di jalur sesar ini,” kata Pengamat Kebencanaan Sulawesi Tengah, Abdullah, dikutip dari kanal YouTube Bina Budaya.
Abdullah melanjutkan, pergerakan Sesar Palu-Koro dipengaruhi oleh pergerakan tiga lempeng raksasa yang bertemu di sekitar Sulawesi yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia.
Sejarah Gempa dan Tsunami yang Disebabkan Sesar Palu-Koro
Berdasarkan catatan pegiat literasi Sulawesi Tengah, Neni Muhidin, gempa akibat aktivitas Sesar Palu-Koro pertama kali tercatat pada tahun 1907. Gempa yang cukup dahsyat pada sesar itu selanjutnya terjadi pada tahun 1909, 1927, 1938 (disertai tsunami), 1968, 1996 (disertai tsunami), 2005, 2012, dan 2018 (disertai tsunami). Terhitung Sesar Pulo telah menyebabkan 3 kali bencana tsunami.
- Fakta Menarik Pulau Selayar, Dulu Jadi Jalur Penting Perdagangan Rempah
- CEK FAKTA: Benarkah Gempa M 7,1 di Peru Bisa Picu Tsunami di Indonesia? Begini Penjelasan Ilmiahnya
- Penduduk Diminta Waspadai Tsunami akibat Erupsi Gunung Ruang
- Berpotensi Picu Tsunami, Ini Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
“Jadi kita bisa bayangkan ada 9 peristiwa penting yang patut dicatat walaupun kita pada akhirnya benar-benar peduli pada peristiwa yang terakhir,” terang Neni.
Neni melanjutkan, sebelum peristiwa gempa besar tahun 2018, sebenarnya warga yang tinggal di sekitar Sesar Palu-Koro sadar kalau tempat mereka tinggal sering dilanda gempa. Namun kesadaran itu tidak disertai dengan pengetahuan mereka tentang penyebab gempa terjadi. Singkat kata, pengetahuan tentang Sesar Palu-Koro sama sekali tidak dimiliki oleh warga.
Jalur Sesar Palu-Koro
Sebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia. Dikutip dari balai2bmkg.id, Sesar Palu-Koro terbentuk sebagai reaksi terhadap tekanan yang timbul dari benturan dengan benua kecil Banggai-Sula yang bergerak merangsek ke arah barat di mana Pulau Sulawesi berada.
Panjang keseluruhan sesar Palu-Koro adalah 500 kilometer. Sesar ini memotong Kota Palu hampir tegak lurus dan mengarah dari utara ke selatan. Jalur Sesar Palu-Koro di daratan panjangnya sekitar 250 kilometer mengikuti alur Sungai Palu, sampai di Kecamatan Kulawi, Desa Gimpu, Desa Gintu di Kabupaten Sigi, dan berakhir di Teluk Bone.
Harus Jadi Pembelajaran
Menurut Neni, gempa besar yang terjadi di Palu pada 28 September 2018 membuat banyak orang yang ingin memahami lebih jauh tentang keberadaan Sesar Palu-Koro. Dengan belajar mengenai bencana besar serta hal-hal yang menjadi penyebabnya, maka harapannya masyarakat di masa depan sudah lebih siap apabila bencana serupa kembali terjadi, bukannya malah makin banyak timbul korban jiwa.
“Kita akan kembali pada situasi yang sama apabila tidak bisa ambil hikmah dari peristiwa kemarin. Kalau kita tidak bisa ambil hikmahnya, bisa-bisa di masa depan ada lebih banyak korban kalau peristiwa ini terjadi lagi,” pungkas Neni.