Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu
Kelompok etnis yang berada di Tanah Rejang ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu pertama dan suku tertua.
Kelompok etnis yang berada di Tanah Rejang ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu pertama dan suku tertua.
Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu
Pulau Sumatera tidak hanya dihuni oleh kelompok etnis dari Aceh, Batak, Minang, atau Lampung. Namun ada beberapa etnis lain yang tak luput menjadi penghuni asli yang sudah ratusan bahkan ribuan tahun menempati daerah tersebut.
Suku Rejang atau Tun Hejang merupakan salah satu kelompok etnis yang mendiami Provinsi Bengkulu yang berasal dari Tanah Renjang. Konon kelompok ini diakui sebagai penghuni asli Bengkulu yang tertua dan pertama. (Foto: Wikipedia)
-
Apa jenis keju tradisional dari Sulawesi Selatan yang terbuat dari susu kerbau? Keju yang satu ini tak kalah mantapnya dengan keju Eropa, karena Dangke memiliki ciri dan karakteristik yang unik.Penasaran dengan keju lokal ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Melansir dari berbagai sumber, Suku Rejang salah satu suku yang penuturnya menggunakan dwibahasa. Mereka menggunakan bahasa ibu (Bahasa Rejang) dan Bahasa Melayu untuk bahasa keduanya dan cukup fasih melafalkannya.
Selain itu, masih ada beberapa fakta unik yang membalut di kelompok Suku Rejang di Bengkulu. Penasaran? simak informasinya berikut ini.
Berasal dari Utara Indonesia
Konon suku ini berasal dari sebuah daerah yang ada di ujung utara Indonesia atau beberapa orang menyebut dengan Hindia Belakang. Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
Dulunya mereka memiliki prinsip hidup seminomaden, mengumpulkan barang atau meramu. Seiring berkembangnya zaman, kegiatan seminomaden mulai ditinggalkan, meramu berganti dengan ladang atau persawahan.
Dialek Bahasa
Dilansir dari rejanglebongkab.go.id, Suku Rejang memilik perbedaan pengucapan bahasa yang begitu mencolok. Setiap daerah memilikk dialek bahasanya masing-masing, namun ada tiga dialek Rejang yang dominan.
Ketiga dialek itu terdiri dari Dialek Rejang Kepahiang, Rejang Curup, dan Rejang Lebong. Ketiga dialek tersebut memang berbeda, tetapi apabila dikomunikasikan secara langsung, orang-orang Rejang masih memahami setiap kosakatanya.
Sistem Kekerabatan Tertua
Dalam sistem kekerabatan, Suku Rejang mengenal empat keluarga besar yang disebut dengan Pêtulai. Sistem ini dianggap sebagai pintu untuk melahirkan keluarga besar dengan jumlah anggota lebih banyak dari keluarga inti.
- 5 Fakta Unik Pantai Natsepa, Surga Tersembunyi di Pulau Maluku Jadi Tempat Atraksi Budaya Warga Lokal
- Fakta Unik Gunung Kaba di Bengkulu, Meletus Tahun 1600 hingga Misteri Makhluk Tak Kasat Mata
- Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar
- Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Ada empat Pêtulai meliputi Bermani (Beremanni), Jurukalang (Joorcalang) (Jurukalang), Selupu (Selopo) dan Tubei (Toobye). Keempat Pêtulai ini menjadi yang tertua, jauh sebelum adanya sistem marga seperti yang kita kenal.
Pêtulai bisa disamakan dengan klan atau subsuku. Mereka dianggap setara di mata adat tapi tidak berasal dari satu keturunan yang sama.
Mengenal Hukum Mati
Dalam sistem hukum masyarakat Suku Rejang, mereka mengenal istilah hukum denda dan hukum mati. Apabila seseorang memiliki kesalahan yang cukup berat dan fatal, maka semakin besar denda yang harus dibayarkan.
Ketika hukum denda sudah tidak bisa menyelesaikannya, maka hukum matilah yang bertindak. Pelaku akan mati sesuai dengan ketetapan yang disepakati bersama oleh kaum bangsawan Rejang.
Kini, hukum tersebut sudah hilang karena Suku Rejang sudah berpedoman pada hukum yang ada di negara.
Suku Paling Adaptif
Kelompok etnis yang mendiami Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah dan sekitarnya ini dikenal sebagai suku yang paling adaptif.
Penyebab suku ini cukup terbuka dengan dunia luar karena sudah bisa menerima berbagai macam pendapat dari luar tradisi serta kebudayaan mereka. Maka dari itu, Suku Rejang tergolong yang bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman.
Di era yang serba modern ini, Suku Rejang bisa beradaptasi meskipun materi yang mereka terima sangat bertentangan dengan budaya. Sudah sejak dulu masyarakat Suku Rejang menerima budaya dari perantauan yang menetap di wilayah ini.
Penghuni Pertama di Bengkulu
Suku Rejang diyakini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Meski mereka berasal dari bagian utara Indonesia, namun mereka menjadi penghuni pertama di wilayah Bengkulu serta menjadikan suku tertua di sana.