Mencicipi Kue Pinyaram Khas Sumbar, Kudapan Manis untuk Sajian Maulid Nabi
Kue Pinyaram, kuliner manis dan gurih khas Sumatra Barat yang disajikan pada saat Maulid Nabi
Mencicipi Kue Pinyaram Khas Sumbar, Kudapan Manis untuk Sajian Maulid Nabi
Sumatra Barat memiliki kudapan yang bercita rasa lezat dan wajib untuk dicicipi. Bahkan, ada kudapan yang wajib disajikan saat acara penting berlangsung yaitu Kue Pinyaram.
Kue yang satu ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat Sumatra Barat. Pinyaram bahkan menjadi oleh-oleh bagi wisatawan.
Kudapan manis nan lezat ini biasanya wajib disajikan saat upacara adat di Kabupaten Solok Selatan. Penasaran dengan kudapan manis yang satu ini? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut.
Asal Usul Kue Pinyaram
Melansir dari beberapa sumber, kata "Pinyaram" berasal dari istilah bahasa Minangkabau yaitu "Panyiram" yang berakar dari akta "Manyiram" artinya "Menyiramkan" yang proses pembuatan kue tersebut. (Foto: Cookpad)
-
Apa yang menjadi ciri khas dari pecak patin di Warung Numani? Sensasi pedas dan gurih berpadu jadi satu dalam makanan ini. Salah satu warung makan pecak patin yang terkenal adalah Warung Numani, letaknya di Jalan Raya Kaligondang. Pecak patin di warung makan itu menjadi incaran para pemburu kuliner. Apalagi dagingnya dikenal empuk dan kuahnya lezat.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Apa yang disajikan oleh Warung Makan Bu Spoed? Warung makan ini menyajikan kuliner khas Jawa atau masakan rumahan yang banyak diburu, baik itu masyarakat lokal maupun wisatawan.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
Dalam teori lainnya, kata "Panyaram" digunakan sebagai sebutan lain yang berasal dari istilah "Panyarahan" dan "Ramah" yang dalam bahasa Minangkabau berarti hidangan dalam menjamu tamu atau ramah tamah.
Bahan Dasar Beras Hitam
Kue Pinyaram kurang lebih mirip dengan kue cucur, kue ini berbentuk bulat pipih berdiameter 10 cm, berwarna putih atau coklat dipadu dengan rasa yang gurih serta manis yang menggoyang lidah. (Foto: Wikipedia)
Bahan-bahan untuk pembuatan kue ini terdiri dari Gula Pasir atau Gula Aren, Santan, dan Tepung Beras atau Beras Hitam.
Karakteristik dari kue ini adalah pada bagian tengah sedikit lebih tebal karena penumpukan gula dengan rasa legit dan manis.
Ada Dua Jenis Varian
Melansir dari liputan6.com, terdapat dua varian Kue Pinyaram yaitu Pinyaram Putih dan Pinyaram Hitam.
Perbedaan keduanya ada di bagian bahan pembuatannya. (Foto: tourism.solselkab.go.id)
Pinyaram Putih menggunakan beras putih sedangkan Pinyaram Hitam dibuat dari beras hitam.
Namun, seiring berjalannya waktu, Pinyaram pun kini hadir dalam beberapa varian rasa, seperti Durian, Pisang, dan Pandan.
- Potret Jenderal Agus Subiyanto Berdoa Khusyu saat Penerimaan Kunci Rumah Panglima 'Bismillah, Serah Terima Kunci Rumah Panglima TNI'
- Tak Cuma Pempek, Kuliner Maknyos Ini Wajib Dijajal Saat Liburan ke Palembang
- Mencicipi Kue Lappet dari Batak Toba, Bentuknya Mirip Piramida
- Mencicipi Rumbah, Pecel Unik Khas Pantura Jawa Barat yang Tak Pakai Bumbu Kacang
Makanan Upacara Adat
Di Minangkabau, Kue Pinyiram biasa disajikan pada saat upacara adat maupun hari-hari besar, seperti pesta pernikahan, hajatan, doa kematian, Maulid Nabi, dan lebaran.
Secara adat, makanan ini tidak tergolong sebagai kuliner yang sakral, hanya sebatas untuk disajikan dalam upacara adat, namun bisa juga menjadi panganan atau camilan.
Anda pun bisa membuat kudapan manis ini di rumah sebagai hidangan pendamping untuk minum kopi.
Di Sumatra Barat, anda bisa menemukan kudapan ini di sepanjang jalan Padang-Bukittinggi bahkan sebaliknya.