Mengenal Keuneunong, Sistem Penanggalan Kuno Suku Kluet Aceh saat Musim Tanam
Keuneunong ini diadaptasi dari zaman Sultan Iskandar Muda di mana saat itu Kerajaan Aceh memiliki sistem penanggalan sendiri yang berbeda dengan kalender Masehi
Keuneunong ini diadaptasi dari zaman Sultan Iskandar Muda di mana saat itu Kerajaan Aceh memiliki sistem penanggalan sendiri yang berbeda dengan kalender Masehi.
Mengenal Keuneunong, Sistem Penanggalan Kuno Suku Kluet Aceh saat Musim Tanam
Menentukan waktu tanam bagi masyarakat Suku Kluet sangatlah penting. Terutama mengetahui kapan musim kemarau dan musim hujan tiba agar tidak dilanda kekeringan atau gagal panen.
Keuneunong ini diadaptasi dari zaman Sultan Iskandar Muda di mana saat itu Kerajaan Aceh memiliki sistem penanggalan sendiri yang berbeda dengan kalender Masehi.
Asal Usul
Melansir dari beberapa sumber, Suku Kluet yang mayoritas tinggal di wilayah Aceh Selatan ini memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Pekerjaan menanam padi dan tanaman lainnya sudah menjadi profesi turun-temurun.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Bagaimana Suku Mante bisa tersebar di berbagai wilayah di Aceh? Setelah agama Islam memasuki wilayah ini, beberapa dari mereka ada yang ikut memeluk agama Islam, sementara yang lainnya melarikan diri. Keberadaan Suku Mante diperkirakan tersebar di sejumlah belantara hutan-hutan Aceh, seperti di Kecamatan Tangse dan Geumpang di Kabupaten Pidie. Hingga kelompok ini tersebar ke beberapa wilayah lain yang jauh dari penduduk.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
Dari segi geografis, suku ini berada di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Kluet Selatan, Kluet Utara, Kluet Timur, dan Kecamatan Kluet Tengah. Jarak perkampungan mereka jauh dari ibu kota.
Suku Kluek yang memiliki bahasa ibu yaitu Bahasa Kluek, menuntut masyarakat setempat untuk mengetahui sistem penanggalan yang tetap untuk menanam benih. Suku Kluek mengenalnya dengan Keuneunong.
Menentukan Sistem Tanggal
Ada beberapa versi dalam praktik sistem penanggalan Keuneunong ini. Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, di Aceh Besar dalam menentukan tanggal itu dilakukan oleh seorang Teungku yang ahli di bidang penanggalan.Teungku akan menetapkan sebuah angka yang menunjuk kepada jumlah bulan. Misalnya angka 25. Kemudian ditentukan salah satu bulan, misalnya bulan Agustus yang berarti bulan 8, dan kemudian angka itu dikali dengan 3 menjadi 24, lalu angka 25 dikurangi dengan 24, sisa 1. Angka 1 itu dipandang sebagai keunong sa (keuna satu) untuk bulan Agustus, dan dengan demikian keunong dua untuk bulan September, dan seterusnya.
Tentukan Waktu Menanam
Tak hanya menentukan penanggalan bulan saja, Teungku juga dituntut untuk menentukan kapan Keuneunong yang tepat untuk menanam, apakah pagi, siang, atau malam hari.
Apabila sudah menentukan Keuneunong yang cocok, maka Keuchik memberi tahu masyarakat untuk segera menanam bibit padi. Masyarakat Kluet sangat percaya terhadap Teungku.
Meski sistem penanggalan kuno ini banyak diragukan keakuratannya, namun beberapa fenomena pernah terjadi. Contohnya pada waktu itu masih kemarau yang tidak tepat untuk menabur benih, namun biasanya terbukti bahwa setelah beberapa hari kemudian hujanpun mulai turun.