Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Rumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Rumah adat sudah menjadi bagian dari simbol maupun ciri khas dari suatu suku atau daerah tertentu. Lebih dari sekedar rumah, bangunan ini merupakan sebuah bentuk budaya dan warisan dari nenek moyang yang harus dijaga dan dilestarikan.
Provinsi Lampung begitu kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi yang cukup kental tanpa terkecuali rumah adatnya, yaitu Lamban Pesagi. Rumah tradisional kebanggaan Lampung Barat memiliki karakteristik berbentuk panggung dengan tiang kayu dari kayu khusus.
-
Mengapa rumah adat Nuwo Sesat menjadi salah satu ikon budaya Suku Lampung? Selain gaya arsitekturnya yang unik, rumah Nuwo Sesat ini sudah menjadi salah satu ikon budaya Suku Lampung.
-
Bagaimana bentuk rumah adat Julang Ngapak di Kampung Sempurmayung? Secara filosofis, Julang Ngapak menggambarkan bentuk atap yang menyerupai seekor burung yang tengah mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya tampak melebar, dengan bagian dengan dan belakangnya memiliki motif berbentu “X” sebagai gambaran dari kepala dan ekor burung.
-
Di mana rumah tradisional Uma berada? Salah satu rumah tradisional unik berada di Mentawai, Sumatra Barat.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Di mana rumah yang ambruk tersebut berada? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Dimana lokasi Rumah Kentang di Bandung? Sekitar 12 tahun yang lalu, bangunan yang terletak di Jalan Banda, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat itu terkenal angker.
Setiap unsur yang melekat di bangunan Lamban Pesagi memiliki keunikannya masing-masing, mulai dari bagian luar hingga dalamnya dikombinasikan dengan kebudayaan lokal yang khas dan unik.
Penasaran dengan rumah adat khas Lampung Barat ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Etimologi Lamban Pesagi
Mengutip beberapa sumber, istilah Lamban Pesagi diambil dari bahasa Lampung yaitu 'Lamban' yang berarti rumah dan 'Pesagi' artinya persegi, karena desain bangunannya berbentuk segi empat. Bagi yang penasaran, rumah ini bisa dijumpai langsung di Desa Kenali, Kabupaten Lampung Barat.
Ciri khas Lamban Pesagi berbentuk rumah panggung dengan tinggi kurang lebih 1 sampai 2 meter di atas permukaan tanah. Rumah ini memiliki tiang sebanyak 20 buah menggunakan kayu kultum sebagai kerangka sekaligus fondasi pada bagian bawah rumah.
Terdapat tempat menyimpan benda pusaka atau disebut pemonohan yang berada tepat di bagian atap bangunan disebut panggakh.
- Mengenal Kesenian Ledek yang Hampir Punah di Klaten, Pertunjukan Tari Keliling Desa saat Malam Hari
- Pesan Terakhir pada Kasus Penemuan Kerangka di Bandung: Aku Bawa Sampai Mati Semua Janji Manismu
- Mengenal Rangkiang, Lumbung Padi Milik Masyarakat Minangkabau Mirip Rumah Gadang
- Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya
Sisi dinding bangunan terbuat dari kayu kemit dan dilengkapi dengan beberapa jendela serta ventilasi udara yang disebut keshi. Bahan utama rangka atap bangunan menggunakan kayu gelem dan bambu, sehingga hampir secara keseluruhan menggunakan material dari kayu.
Struktur Bangunan
Setiap bahan bangunan yang terpasang di rumah Lamban Pesagi tergolong unik dan berbeda dari rumah adat lainnya. Penyangga bangunan juga kuat dan kokoh terutama di bagian atap bangunan yang disambung menggunakan purus dan pen pada tiap konstruksinya.
Bagian atap dilengkapi dengan seng dan ijuk lalu dibentuk seperti piramida. Masih di bagian atap, terdapat kayu utama yang mencuat ke atas yang dikenal dengan Palak Langit.
Hal unik dan menarik lainnya yang ada di bangunan ini adanya ornamen yang letaknya di ujung atap dan terbuat dari susunan batu yang diikat. Ornamen ini disebut dengan Cut Langi yang menyimbolkan puncak Gunung Pesagi sebagai tempat roh leluhur berada.
Bagian dinding bangunan biasanya dikenal dengan sebutan sesai dan terbuat dari papan kayu kemit yang disatukan disusun sejajar secara vertikal. Biasanya bagian dinding depan bangunan terdapat jendela-jendela atau singkepan kebik yang terbuat dari kayu serta pada sisi dinding lainnya terdapat ventilasi udara.
Penunjang Bangunan
Selain rumah atau bangunan utama, Lamban Pesagi juga dilengkapi dengan penunjang bangunan lainnya seperti tangga iseran, girjoh, dan lumbung padi. Hal menarik dari penunjang ini adalah gijroh yang berfungsi sebagai alat menumbuk padi atau buah kopi.
Alat ini terbuat dari balok kayu dan pada bagian ujungnya menyatu dengan alu yang tepatnya pada posisi lesung. Pada bagian pangkalnya kemudian dipasangi sumbu untuk mengunci alok agar tidak terlepas saat digunakan.
Kemudian, ada lumbung padi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Adanya bangunan ini dikarenakan sejak zaman dahulu orang-orang Lampung banyak bermata pencaharian sebagai petani sehingga memerlukan bangunan penunjang.
Letak dari lumbung padi ini tidak jauh dari rumah utama, artinya bangunan ini memiliki ukuran yang cukup besar untuk menyimpan seluruh hasil bumi yang sudah dipanen.