Mengenal Peresean, Tradisi Adu Kuat Para Lelaki di Lombok Sambut Hari Kemerdekaan
Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Mengenal Peresean, Tradisi Adu Kuat Para Lelaki di Lombok Sambut Hari Kemerdekaan
Asal Usul
Mengutip berbagai sumber, Tarian Peresean lahir dan berkembang di Suku Sasak, Lombok, Kabupaten Nusa Tenggara Barat. Tarian ini merupakan tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
-
Apa yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia? Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Sedekah Merapi? Ribuan warga lereng Gunung Merapi mengikuti ritual Sedekah Merapi dengan melabuhkan kepala kerbau untuk menyambut malam 1 Suro (kalender Jawa) atau 1 Muharram 1445 Hijriyah di Joglo Merapi 1, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng.
-
Apa yang dimaksud dengan kemerdekaan? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami.
-
Bagaimana surat kabar Waspada berperan dalam membantu kemerdekaan Indonesia? Keberadaan surat kabar ini menjadi bentuk sebuah dukungan dan perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan semut berevolusi? Lebih dari itu, semut berhasil melakukan semua ini tanpa adanya bentuk pemerintahan atau kepemimpinan langsung, tetapi mereka telah bertahan jauh lebih lama dan jauh lebih berhasil daripada spesies lain yang berevolusi sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu.
Sejarah singkat Tradisi Peresean ini sudah dimainkan sejak abad ke-13. Pada awal mulanya, ritual masyarakat Aceh ini ditujukan untuk mendatangkan hujan pada musim kemarau. Untuk tradisinya sendiri, Peresean termasuk dalam kesenian bela diri sejak zaman kerajaan-kerajaan Lombok.
Penuh Simbol
Mengutip direktoripariwisata.id, Peresean ini awalnya digunakan untuk simbol kegembiraan atau luapan emosi para prajurit Lombok. Tak hanya itu, selama pertunjukan, para pembawa Peresean juga diiringi dengan musik Gendang Beleq sebagai salah satu penyemangat dan mengundang masyarakat sekitar untuk menyaksikan.
Selain itu, permainan ini dahulunya sering digunakan sebagai rumah adu ketangkasan yang digunakan untuk memilih pemimpin perang dalam sebuah perkumpulan di Lombok. Tarian peresean konon diyakini sebagai ajang pembuktian kekuatan dari setiap jenis ilmu yang dimiliki. Area pukul dari tarian ini adalah badan bagian pinggang sampai kepala.
Proses Permainan
Pertama, dua wasit akan mencari calon petarung pria lainnya. Kemudian wasit akan mencari pepadu-pepadu yang seimbang sebelum memulai pertarungan. Lalu wasit akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Setiap tampil, para peserta menggunakan sebilah rotan sebagai senjata serta dilengkapi dengan perisai berbahan rotan.
Hari-Hari Perayaan
Mengutip beberapa sumber, Peresean semakin hari semakin disakralkan maka pelaksanaan Peresean tidak akan digelar sembarang waktu. Namun, Persean sudah menjadi tradisi dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus.
- Mengenal Perang Lempar Air, Tradisi Masyarakat Tionghoa di Selatpanjang Riau
- Mengenal Tradisi Lamporan, Upaya Warga Sedulur Sikep Pati Jaga Kelestarian Alam
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Tradisi Bedah Teteg Cueran di Klaten, Warga Saling Berebut Ikan di Kolam Lumpur