Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Mengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Indonesia begitu kaya dengan ragam kesenian tradisional yang mengandung arti dan makna mendalam. Kesenian tersebut bisa berupa tarian, musik, hingga lukisan atau simbol yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Di Provinsi Lampung tepatnya di Kabupaten Lampung Barat terdapat kesenian yang digelar ketika upacara adat berlangsung, yaitu bernama Tari Batin. Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
(Foto: pariwisatalampungbarat)
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Mengapa tarian tradisional penting bagi Indonesia? Tari tradisional juga menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan pulau.
-
Kapan Kain Batik Besurek ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia? Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kain ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015 silam.
-
Bagaimana cara tari tradisional berkembang dan lestari? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
Dulunya, Tari Batin ini diselenggarakan khusus untuk kegiatan tertentu yang bersifat ritual dan sakral di hadapan para Saibatin atau Sultan. Seiring berjalannya waktu, tarian ini berfungsi sebagai kesenian menyambut tamu agung di daerah Liwa, Batu Brak, Lampung Barat.
Simak sejarah kesenian Tari Batin dari Lampung Barat yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Diciptakan oleh Istri Pangeran
Dirangkum dari beberapa sumber, Tari Batin diciptakan oleh seorang istri yang menjadi cikal bakal Batu Brak atau nenek dari Bapak Pangeran Suhaimi Gelar Sultan Lela Muda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi.
Adapun arti dari kata Batin adalah suatu gelar kehormatan sehingga pertunjukan ini tidak bisa sembarangan dilaksanakan begitu saja.
Awal mulanya tarian ini hanya untuk pertunjukan penyambutan kedatangan raja-raja maupun kedatangan tamu agung kenegaraan sampai sekarang ini. Tarian ini pula menjadi lambang atau tanda keagungan kebudayaan dari Liwa, Batu Brak, Lampung Barat.
Tarian ini menunjukkan kebesaran dan memberi kehormatan terhadap Saibatin atau Sultan dalam upacara penyambutan keluarga mempelai raja-raja.
Penari Tari Batin
Seperti kesenian lainnya yang ada di Indonesia, Tari Batin dilakukan oleh penari putra dan putri remaja yang disimbolkan sebagai Mulai Batin. Kemudian, tiga orang masing-masing membawa aksesoris berupa payung kesabaran, pembawa pedang, dan pembawa tempat sirih.
Kemudian, terdapat penari yang disimbolkan sebagai dayang-dayang berjumlah sekitar empat orang, lalu sepasang di sebelah kiri dan sepasang lagi berada di sebalah kanan.
Dilaksanakan di Tempat Khusus
Pelaksanaan Tari Batin ini biasa dilakukan pada siang ataupun malam hari dis sebuah tempat khusus atau sesat (istana adat). Durasi pementasan ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit saja.
- Mengenal Tari Sigeh Penguten, Kesenian dalam Menyambut Tamu Agung di Lampung
- Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam
- Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak
- Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kemudian dilengkapi juga dengan Tapis, Gelang Burung, Gelang Kano, Gelang Betutu, dan Gelang Ruwi.
Gerakan Unik
Awal gerakan empat orang dayang-dayang masuk ke panggung sambil menari dengan posisi memanjang. Dasar gerak tangan: ngakladai yakni gerak tangan menirukan sayap-sayap burung elang yang sedang melayang-layang.
Terakhir, semua penari kembali, ke luar panggung, lepas dari pandangan penonton.