Mengenal Tradisi Markusip, Cara PDKT Masyarakat Tapanuli Selatan
Tradisi Markusip, cara PDKT ala masyarakat Tapanuli Selatan yang dilakukan pada masa lampau.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat untuk mendapatkan jodoh, salah satunya Markusip dari Tapanuli Selatan.
Mengenal Tradisi Markusip, Cara PDKT Masyarakat Tapanuli Selatan
Tradisi Lama
Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, Markusip adalah aktivitas memadu kasih yang biasa dilakukan anak muda di Tapanuli Selatan pada masa lalu. Tradisi Markusip tersebar dan diwariskan secara turun-temurun secara lisan dalam bentuk yang relatif tetap.
-
Apa itu Tradisi Saptonan? Tradisi ini memiliki atraksi yang serupa ala koboi di Amerika, dengan nuansa kearifan lokal Sunda yang kental.Penunggangnya akan memacu kuda agar berlari cepat menuju garis yang ditentukan. Bukan senapan yang digunakan, melainkan tombak panjang yang kemudian akan dilemparkan ke titik tertentu. Saat pengguna kuda berhasil menombak dengan tepat sasaran, seketika para penontong langsung bersorak.
-
Apa yang dipelajari dari Tradisi Panah Kasumedangan? Belajar dari Tradisi Panah Kasumedangan, Olahraga Tradisional Khas Sumedang Sarat Makna Keunikan lain dari tradisi panahan ini adalah cara membidiknya yang tidak menggunakan mata, melainkan menggunakan hati. Kabupaten Sumedang memiliki julukan sebagai pusat budaya Sunda. Ini karena di kota kecil nan sejuk itu berbagai tradisi buhun atau lama lahir, salah satunya Panah Kasumedangan yang mengajarkan berbagai makna kehidupan.
-
Mengapa Tradisi Panah Kasumedangan menjadi budaya penting di Sumedang? “Ini mulanya berawal dari raja pertama yakni Prabu Geusan Ulun yang membawa Panah Kasumedangan,” kata Ketua Wadah Endong Panah Kasumedangan Bayu Gustia Nugraha, menguntip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Apa itu tradisi Marsuap? Pengertian Marsuap sendiri adalah membersihkan muka dengan air yang bersih dan suci. Air dibawa dari rumah menggunakan teko atau botol dan dituangkan ke tangan sebelum mencuci muka.
-
Mengapa tradisi Panjang Mulud di Banten sangat meriah? Kemudian, alasan mengapa tradisi ini selalu digelar meriah karena masyarakat Banten menganggapnya sebagai hari raya ketiga setelah Idulfitri dan Iduladha.
Dilakukan Malam Hari
Ada hal unik di setiap pelaksanaan Markusip, yaitu hanya bisa dilakukan saat malam hari hingga larut secara diam-diam dan serahasia mungkin dan tidak dapat dilakukan pada siang hari. Tradisi semacam ini biasa ditemukan pada etnis Batak Mandailing dan Angkola saja.
Tetap pada Aturan Adat
Secara teknis, pelaksaan Markusip masih terikat langsung dengan aturan-aturan adat yang berlaku di masyarakat Mandailing dan Angkola. Tradisi ini berlangsung dari generasi ke generasi dengan proses belajar yang berlandaskan konsep, nilai, aturan serta norma yang berlaku di masyarakat.
Kehidupan orang Mandailing dan Angkola di masa lampau sangat taat pada aturan adat yang cukup ketat. Hampir seluruh aspek kehidupan sangat berkaitan dengan hukum dan aturan adat, salah satunya urusan pergaulan dalam muda-mudi. Pergaulan muda-mudi yang diatur dalam peraturan adat itu memicu dalam menjalin kasih atau soal percintaan harus dilakukan berlandaskan nilai-nilai budaya. Dalam konteks tersebut, Tradisi Markusip tumbuh dan berkembang menjadi tradisi pergaulan muda-mudi Tapanuli Selatan.Eksistensi Tradisi Markusip
Hingga saat ini, Tradisi Markusip sudah hilang dari masyarakat Tapanuli Selatan. Mungkin, cara melestarikannya hanya lewat karya tulisan atau bahkan secara lisan. Hal tersebut menjadi satu-satunya cara untuk melestarikan tradisi asli Tapanuli Selatan meski hanya lewat tulisan dan cerita saja.