Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama.
Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Nama Chatib Sulaiman mungkin tidak banyak orang ketahui dan terdengar asing di telinga kita sekarang. Namun, dirinya merupakan salah satu dari sekian ratus tokoh pejuang Indonesia di era Kemerdekaan.
Chatib lahir di Sumpur, Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat antara tahun 1906-1907.
Ia dulu cukup aktif dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung di bawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara pada tahun 1948-1949. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa sosok pahlawan nasional dari Sumatra Utara yang terkenal karena semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Sosok Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Doktrer Asal Batak yang Gelorakan Semangat Perjuangan Sebagai tenaga kesehatan, sosoknya begitu dicintai oleh rakyat Sumatra Utara berkat semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang menjadi sorotan utama pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia? Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus yang lalu, perhatian banyak tertuju pada Shaista Putri Rionaldo Stockhorst.
-
Siapa tokoh inspiratif yang menjadi mentor Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Nazir Pamoentjak lebih dulu lahir ketimbang Mohammad Hatta yang terpaut lima tahun. Selama hidupnya, Nazir menjadi salah satu mentor semasa muda Moh. Hatta hingga menjadi teman dekat dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
-
Mengapa Tolchah Hasan dianggap sebagai sosok inspiratif? Sosoknya adalah Menteri Agama yang menaruh perhatian terhadap pelaksanaan kerukunan antarumat beragama.
-
Kapan Jenderal Soedirman berpesan agar mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia. - Jenderal Soedirman
-
Siapa yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Peringatan Hari Santri seyogyanya sebagai pengingat bahwa para santri punya andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, teruslah berjuang di jalan dakwah untuk memelihara persatuan dan kerukunan Tanah Air. Selamat Hari Santri Nasional 2023!
Dihimpun dari beberapa sumber, nama Chatib Sulaiman sendiri sudah diajukan menjadi tokoh pahlawan nasional sejak tahun 1974 silam. Seiring berjalannya waktu, namanya tak kian diumumkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang ditetapkan oleh presiden.
Meski namanya seakan dilupakan begitu saja, tetapi melalui sejarah ia selalu dikenang dan diingat atas peran dan jasanya yang serahkan kepada ibu pertiwi dalam setiap nafasnya.
Seperti apa profil dari Chatib Sulaiman? Simak informasinya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.
Lahir dari Keluarga Mapan
Dilansir dari beberapa sumber, kehidupan Chatib sejak kecil sudah berkecukupn dan lahir dari kalangan keluarga mapan. Anak dari pasangan Haji Sulaiman dan Siti Rahma ini sudah ditempa dengan pola budaya ala Minangkabau.
Ia bersekolah di Hollandsch Indiansche School (HIS) Adadiah atau biasa disebut dengan Madrasah Adabiah. Sore harinya ia mengaji dan belajar bela diri silat, malam harinya ia tidur di sebuah surau yang terletak di Pasar Mudik, Kota Padang.
Momen ini bertepatan dengan Chatib sedang menempuh pendidikan di MULO. Namun, ia tetap melanjutkan sekolah setelah mendapat bantuan dari Abdullah Basa.
Melalui Abdullah Basa, sifat-sifat pergerakan di masa revolusi mulai tumbuh di dalam seorang diri Chatib Sulaiman.
Pergerakan di Padang Panjang
Pada tahun 1930, Chatib memutuskan untuk pindah ke Padang Panjang dikarenakan di daerah ini sudah dianggap sebagai pusat modernisasi Islam yang ditandai dengan lahirnya Muhammadiyah dan Sumatra Thawalib.
Melalui kebiasannya itulah memicu pola pikir untuk semakin memajukan masyarakat di era gempuran kolonial Belanda. Dengan rasa nasionalisme yang kuat, ia berhasil mendirikan organisasi Pendidikan Nasional Indonesia (PNI).
Akibat membuat kegaduhan, ia sempat dibuang ke Kota Cane, Aceh pada tahun 1942 bersama dengan Leon Salim dan beberapa tokoh lainnya.
Sosoknya yang cerdas itu dilirik oleh pemerintah Jepang sebagai think tank. Melalui prakarsanya, akhirnya terbentuk Gyugun yang menjadi cikal bakal TNI di Sumbar.
Tewas Tertembak
Tahun 1949, Chatib Sulaiman sebagai Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah itu menyusun strategi bersama pimpinan pejuang serta puluhan orang pengawal. Dalam rapat itu Kota Payakumbuh yang sudah diduduki Belanda harus direbut kembali.
Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
Diajukan Sebagai Pahlawan Nasional
Nama Chatib sudah diajukan menjadi pahlawan nasional sejak tahun 1974. Namun namanya tidak berhasil lolos bersamaan dengan Rahmah El Yunusiyah, dan Bagindo Aziz Chan.
- Mengenang Hari Pahlawan, Ini 7 Napak Tilas Bersejarah di Surabaya tentang Perjuangan para Pahlawan
- Mengenal Jurig Jarian, Hantu dari Tanah Sunda yang Dipercaya Mendiami Tempat Sampah
- Sejumlah Tokoh Nasional Hadiri Pemakaman Sesepuh Jabar Solihin GP
- Kisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Tahun 2019, namanya kembali diajukan sebagai pahlawan nasional oleh keluarganya. Setahun kemudian, peluangnya semakin terbuka lebar setelah pihak keluarga mengirimkan seluruh berkas Chatib kepada Kemensos.
Pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan nama-nama yang masuk sebagai pahlawan nasional, akan tetapi nama Chatib Sulaiman tak kunjung disebut.