Menyeruput Sup Gangan, Hidangan Kuah Menggugah Selera Khas Bangka Belitung
Mencicipi segarnya Sup Gangan, cita rasa kuah gurih dan asam yang menggugah lidah khas Pulau Belitung.
Pulau Belitung memiliki serangkaian hidangan kuliner yang pastinya tak jauh dari hasil laut. Salah satunya Sup Gangan yang menggugah selera ini.
Menyeruput Sup Gangan, Hidangan Kuah Menggugah Selera Khas Bangka Belitung
Sup Gangan atau Gangan Darat merupakan salah satu dari ragam kuliner khas masyarakat Bangka Belitung yang diolah dari daging ikan. Namun, hidangan ini sudah dimodifikasi dengan menggunakan daging sapi, kambing, atau ayam sebagai bahan utamanya.
Biasanya, makanan dengan karakteristik kuah ini menggunakan ikan tenggiri dengan rasa yang gurih sekaligus segar pastinya. Kuliner yang satu ini menjadi hidangan favorit masyarakat yang wajib ada di atas meja saat waktu makan tiba.
Karakteristik Gangan berwarna kuning dan berkuah, sungguh membuat lapar siapapun yang melihatnya. Simak kenikmatan Sup Gangan khas Pulau Belitung yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Bagaimana bentuk Rangkiang? Dari segi arsitektur, secara kasat mata terlihat jelas pada bagian atapnya menyerupai rumah gadang. Atap Rangkiang berbentuk gonjong dan terbuat dari bahan ijuk. Untuk dindingnya, Rangkiang terbuat dari anyaman bambu tanpa diberi jendela maupun pintu.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Dua Rasa Berpadu Menjadi Satu
Warna kuning yang dihasilkan kuah Sup Gangan ini berasal dari kunyit dipadukan dengan campuran bumbu-bumbu lainnya seperti lengkuas, bawang merah, dan juga cabai.
Untuk menambah cita rasa, biasanya masyarakat Pulau Belitung menambahkan irisan nanas. Kuah Sup Gangan menjadi sangat lezat dan terasa bumbu khas Indonesia.
(Foto: Cookpad)
Tidak Bau Amis
Berbeda dengan Sup Gangan, bagi kamu yang tak suka bau amis, makanan ini bisa menjadi solusinya. Kesegaran ikan yang ada di dalam mangkuk itu tidak mengeluarkan bau amis sama sekali.
Kunci utama hidangan ini ada pada cabai yang digunakan. Masyarakat Pulau Belitung biasa menggunakan cabai lokal asli Belitung yang memiliki karakteristik aroma kuat dan segar.
Terkenal hingga Luar Daerah
Kepopuleran dan cita rasa nikmat yang ada di hidangan ini membuat Sup Gangan menjadi makanan favorit sampai ke luar daerah Belitung. Hidangan ini terkenal berkat kemajuan wisata yang pesat di Belitung.
Tak sedikit wisatawan yang sedang menikmati waktu liburan penasaran dengan hidangan Sup Gangan. Bagi kamu yang akan merencanakan liburan ke Belitung, jangan lupa untuk mencicipi hidangan yang satu ini.
Gangan Darat
Selain Sup Gangan biasa, masyarakat Belitung juga membuat hidangan Gangan Darat dari daging ayam, sapi, maupun kambing. Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, untuk menciptakan kuah yang kental, lazimnya menggunakan singkong rebus.
Proses memasak Gangan Darat masih sangat tradisional, seperti menumbuk bumbu bukan diblender sampai menggunakan tungku api agar bumbunya lebih terasa.
Gangan Darat hingga kini masih dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat di Pulau Belitung. Bahkan, makanan ini juga hadir saat upacara adat pernikahan yang disajikan secara tradisional.