Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Pasca kemerdekaan menjadi masa-masa pemuda Indonesia berjuang untuk mengusir penjajah kolonial Jepang.
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Rampas Senjata Jepang
Pemuda-pemuda di Sumatra Utara khususnya daerah Tebing Tinggi menjadi medan pertempuran melawan penjajah Jepang. Pada awalnya beberapa tempat di Tebing Tinggi memang menjadi tempat perkumpulan tentara Jepang. Maka dari itu, insiden perampasan senjata sering terjadi di wilayah tersebut.
-
Apa arti dari istilah Jawa kuno "Merdeka iku yen Soekarno mbe Hatta baris rapi ning njero dompet. Yen sing baris Pattimura, berarti isih perjuangan."? "Merdeka iku yen Soekarno mbe Hatta baris rapi ning njero dompet. Yen sing baris Pattimura, berarti isih perjuangan."(Merdeka itu kalau Soekarno dan Hatta baris rapi di dalam dompet. Kalau yang baris Pattimura, berarti masih perjuangan)
-
Apa yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia? Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Bukan hanya tanggal yang kita rayakan, tetapi semangat dan cita-cita yang diwariskan oleh para pahlawan. Merdeka! Selamat HUT RI ke-79!
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana peran Sumpah Pemuda dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia? Sumpah pemuda menjadi salah satu peristiwa sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Kata-kata Hari Sumpah Pemuda bisa dibagikan kepada sahabat dan orang-orang terdekat.
-
Siapa yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Peringatan Hari Santri seyogyanya sebagai pengingat bahwa para santri punya andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, teruslah berjuang di jalan dakwah untuk memelihara persatuan dan kerukunan Tanah Air. Selamat Hari Santri Nasional 2023!
Awal Mula Pertempuran
Mengutip buku "Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah Sumatera Utara", peristiwa ini berawal para pemuda berusaha merampas senjata milik Jepang dengan damai. Namun, terjadi gesekan antara dua kubu tersebut dan akhirnya pertempuran tak dapat dibendung. Dari pertempuran melawan pemuda Indonesia, pihak Perwira Jepang yang terbunuh. Pertempuran ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Dolok Merawan dan di Paya Pinang.
Keadaan Semakin Keruh
Pertempuran ini membuat pihak sekutu dan Belanda tak tinggal diam. Mereka terus memperalat Jepang untuk melawan dan menindas para pemuda Indonesia di Tebing Tinggi. Kemudian, keadaan semakin keruh dan terjadilah pertempuran dahsyat ketika empat perwira Jepang dinyatakan hilang setelah melakukan perundingan antara Indonesia dan Jepang.
Mengutip dari sumber serupa, penculikan ini terjadi tanpa sepengetahuan pemuda Indonesia. Diduga, skenario ini dilakukan oleh kaki tangan NICA untuk memperkeruh suasana dan mengadu domba. Dari situlah, pecah pertempuran berdarah dan dikenang sebagai "Peristiwa Tebing Tinggi 13 Desember 1945". Tepat di hari itu, tentara Jepang mengepung Bukit Tinggi dan mengerahkan 1.200 tentara untuk balas dendam.
Meriam Pertama
Pertempuran dimulai dengan tembakan meriam yang dilakukan oleh tentara Jepang di Bukit Tinggi. Hal tersebut menjadi penanda bahwa medan pertempuran telah dibuka dan saatnya pemuda Indonesia untuk berjuang mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Dalam pertempuran itu, tentara Jepang melakukan pembantaian tanpa ampun kepada rakyat Indonesia dan juga para pemuda.
Pembantaian Massal
Teror Jepang pun tak hanya sampai situ saja, mereka juga melakukan serangkaian serangan dan tembakan kepada rakyat dengan membabi buta. Markas pemuda pun juga digempur dengan keji dan para pemuda banyak yang tidak selamat. Pertempuran ini berlangsung hingga 14 Desember 1945. Kondisi Tebing Tinggi pun mencekam, sunyi, tanpa ada kehidupan. Hanya terdapat orang-orang Cina saja di sana. Korban yang gugur pada pertempuran ini mencapai 3.000 jiwa.
- Peristiwa Rengasdengklok, Peran Golongan Muda dalam Memperjuangkan Proklamasi Kemerdekaan
- Peristiwa 19 Agustus 1945: Sidang PPKI Kedua Momen Penentuan Keputusan Penting, Berikut Sejarah dan Hasilnya
- Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
- Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Mereka yang menjadi korban pembantaian Jepang di antaranya Jaksa Suleman, Harun Al-Rasyid, Yacub Lubis, Tahir Hasyim, Deplot Sundaro, Arif Hasibuan. Mereka adalah tokoh-tokoh pimpinan dari Barisan Pemuda Indonesia dari Tebing Tinggi. Petempuran ini menjadi salah satu yang paling kelam dalam sejarah Indonesia khususnya di Tebing Tinggi.
Terus Dikenang
Hingga saat ini, sejarah pun masih terus menyala. Peristiwa 13 Desember 1945 di Tebing Tinggi diabadikan dalam sebuah tugu peringatan. Tugu ini kemudian menjadi ikon kota tersebut dan menjadi salah satu bukti sejarah kelam di masa lampau. Mengutip pariwisatasumut.net, pada tugu ini ada tulisan "Esa Hilang Dua Terbilang" yang artinya kota tua dan historis itu tak akan pernah hilang dan terus ada mengikuti zaman.