Sosok Teungku Chik Pante Kulu, Ulama Besar Aceh Penulis Karya Sastra Hikayat Prang Sabi
Ulama besar Aceh ini terkenal dengan karya sastra perang yang cukup tersohor yaitu Hikayat Prang Sabi.
Ulama besar Aceh ini terkenal dengan karya sastra perang yang cukup tersohor yaitu Hikayat Prang Sabi.
Sosok Teungku Chik Pante Kulu, Ulama Besar Aceh Penulis Karya Sastra Hikayat Prang Sabi
Aceh banyak melahirkan ulama-ulama besar nan tersohor pada era Kolonialisme Belanda. Beberapa dari mereka turut melahirkan karya yang terkenal, salah satunya Hikayat Prang Sabi karya Teungku Chik Pante Kulu.
Lahir di Gamping Pante Kulu, Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie, Aceh, ia tumbuh besar di kalangan keluarga ulama yang masih memiliki hubungan dekat dengan ulama Tiro (daerah di Kabupaten Pidie). Ia mendalami ilmu Al-Qur'an dan agama Islam dengan seorang tokoh Tiro bernama Teungku Chik Haji Muhammad Amin.
-
Siapa tokoh ulama di Aceh yang dikenal gigih melawan Belanda? Perjuangan untuk melawan penjajah di Aceh melibatkan banyak tokoh ulama. Mereka tak segan untuk terjun ke medan perang melawan penjajah Belanda. Salah satunya adalah Teungku Peukan yang menjadi sosok penting di balik perjuangan masyarakat Aceh.
-
Siapa yang memimpin pasukan Aceh bersama Teuku Umar melawan Belanda? Panglima Polem bersama dengan 400 pasukannya memutuskan untuk bergabung dengan Teuku Umar untuk melawan tentara Belanda.
-
Siapa yang menjadi mata-mata pemerintah kolonial Belanda di Aceh? Sosok Christiaan Snouck Hurgronje, Mata-Mata Pemerintah Hindia Belanda di Aceh Ia cukup fasih dalam berbahasa Arab yang pada akhirnya menuntun dirinya bisa berkunjung ke Tanah Suci pada tahun 1885.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
Pria yang lahir dengan nama lengkap Teungku Chik Haji Muhammad Pante Kulu ini juga mempelajari bahasa arab dan beberapa kitab pengetahuan.
Setelah menguasai ilmunya, ia memutuskan melanjutkan studi di Tanah Suci Mekkah sembari menunaikan ibadah haji.
Selama di Mekkah ia mempelajari banyak hal, mulai dari: sejarah, logika, filsafat, hingga sastra. Berkat kebangkitan Islam dari gerakan pembaharuan oleh ulama besar Muhammad bin Abdul Wahhab dan Jamaluddin al-Afghani telah mempengaruhi dirinya.
Semenjak lahirnya gerakan pembaharuan tersebut, Teungku Chik Pante Kulu mulai gemar membaca buku-buku syair berbahasa Arab, terutama karya penyair perang di zaman rasul.
Kembali ke Aceh dan Menulis Karya Sastra
Mengutip dari situs nu.or.id, Perang Aceh mulai berkecamuk akibat Agresi Militer Belanda, Teungku Chik Pante Kulu masih berada di Mekkah. Mendengar kabar tersebut, jiwanya yang sudah terpengaruh oleh tokoh pahlawan Islam ternama membuat dirinya ingin segera kembali ke Aceh.
Tepat tahun 1881, Teungku Chik melakukan perjalanan menuju Serambi Mekkah. Selama berada di atas kapal ia mulai menulis karya sastra berjudul Hikayat Prang Sabi. Tulisannya ini bertujuan untuk membakar semangat juang melawan penjajah Belanda.
Hikayat Prang Sabi terdiri dari empat kisah yang fiktif namun berdasarkan sejarah. Kisah tersebut di antaranya: Kisah Ainul Mardliyah, Kisah Pasukan Gajah, Kisah Sa'id Salmy, dan kisah Muhammad Amin.
Respons Positif
Setibanya di Aceh, Hikayat Prang Sabi mendapatkan sambutan yang hangat dan positif dari para pasukan Aceh. Tak hanya itu, mereka tampak terhibur dengan bacaan hikayat tersebut serta mendapat pujian dari Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman.
Berkat penyebaran Hikayat Prang Sabi, memicu banyak masyarakat Aceh tertarik untuk bergabung dalam medan perang melawan penjajah Belanda. Melalui karya sastranya, turut membangkitkan semangat juang pasukan Aceh.
- Sosok Abu Bakar Aceh, Cendekiawan Islam yang Tersohor dari Serambi Mekkah
- Mengenal Tari Rapa'i Geurimpheng, Kesenian Tradisional Pesisir Timur Aceh yang Penuh Nilai Islam
- Mengenal Sosok Abah Guru Sekumpul, Ulama Karismatik Asal Kalimantan Selatan
- Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga
Akhir Hayat
Tidak diketahui pasti kapan Teungku Chik Pante Kulu wafat. Namun, makamnya kini berada di Desa Lam Leuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Kondisinya makamnya pun kini tampak tidak terurus. Letaknya yang dekat persawahan seperti sudah dilupakan.