Alasan kenapa nyamuk menggigit manusia (1)
Ternyata nyamuk masih 'pilih-pilih' sebelum menentukan korbannya.
Ternyata terungkap alasan kenapa nyamuk menggigit dan menghisap darah manusia. Bahkan ada penjelasan khusus kenapa nyamuk lebih suka menggigit si A dari pada si B, dan seterusnya.
Terlepas dari memang kodratnya menghisap darah, menurut penelitian, ternyata nyamuk tidak sembarang pilih-pilih mangsa. Binatang kecil penghisap darah ini tertarik terhadap sesuatu yang khusus sebelum melakukan aksinya.
Dikutip dari penelitian yang diulas di Smithsonianmag (12/07), ada beberapa faktor yang menyebabkan nyamuk menggigit seseorang. faktor-faktor tersebut antara lain.
Golongan darah
Dikarenakan darah manusia dapat diibaratkan sebagai lumbung protein raksasa, oleh karena banyak nyamuk lebih suka menyerang manusia dibandingkan hewan.
Menurut penelitian, orang dengan darah O lebih cenderung sering mendapatkan gigitan nyamuk dibandingkan dengan orang-orang dengan golongan darah A.
Golongan darah tersebut dapat terdeteksi karena secara tidak sadar, manusia mampu mengeluarkan sinyal senyawa dari golongan darah mereka melalui kulit.
Apabila golongan darah O lebih rentan diserang nyamuk dan golongan darah A lebih sedikit, untuk posisi tengah diduduki oleh orang-orang dengan golongan darah B.
Emisi karbondioksida
Semakin berumur seseorang dan semakin besar ukuran tubuhnya, menurut penelitian, emisi karbondioksida yang dikeluarkan melalui nafas juga semakin besar pula.
Nyamuk dapat dengan mudah mencari mangsa dengan cara mengidentifikasi emisi karbondioksida dari nafas. Sebuah penelitian pernah mengungkapkan bahwa nyamuk dapat mendeteksi emisi karbondioksida dari jarak sejauh 164 kaki atau sekitar 50 meter.
Oleh karenanya, orang dewasa lebih sering digigit nyamuk dibandingkan bayi atau anak-anak.
Metabolisme dan panas tubuh
Selain mengeluarkan emisi karbondioksida, manusia juga menghasilkan senyawa-senyawa lain yang digunakan oleh nyamuk sebagai indikator.
Ketika seseorang memiliki aktivitas padat, tidak jarang mereka akan berkeringat. Dari keringat tersebutlah, muncul asam lactid, asam uric, amoniak dan senyawa lainnya.
Dari bau senyawa tersebutlah maka nyamuk dapat mengidentifikasi di mana letak 'makanan' mereka.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.