Apakah di Bulan Ada Angin? Ini Kata Ilmuwan
Banyak orang yang mempertanyakan apakah di Bulan ada angin.
Dulu, kita baru mengetahui bahwa Bulan tidak memiliki atmosfer. Namun, sekolah, institusi, dan museum dengan tepat mulai menunjukkan bahwa para ilmuwan telah mengukur atmosfer yang sangat tipis di Bulan.
Tidak seperti Bumi atau bahkan Mars, yang kepadatannya 100 kali lebih kecil dibandingkan planet kita. Tapi itu bisa diukur.
Jadi pertanyaannya “apakah ada angin di Bulan?”
Mengutip IFLScience, Rabu (31/7), jika kita menganggap angin seperti yang dialami di Bumi, jawabannya adalah tidak. Berdasarkan standar manusia, atmosfer Bulan merupakan ruang hampa yang sangat baik.
Kepadatannya 10 triliun kali lebih kecil dibandingkan kepadatan Bumi di permukaan laut, atau serupa dengan apa yang dialami beberapa satelit di orbit rendah Bumi.
Jadi tidak ada angin; mungkin ada gerakan, tapi itu juga tidak bisa disebut sebagai angin.
Bulan memang kering, tapi tidak sekering pertama kali terlihat. Terdapat air es di bawah bayang-bayang permanen kawah kutub, namun terdapat molekul air di dalam tanah di seluruh permukaannya.
Seiring berjalannya hari lunar yang panjang (14 hari sinar matahari dan 14 hari malam), air dilepaskan dari tanah.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di permukaan Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam lubang terdalam yang digali di Bumi? Ilmuwan dan ahli geologi berhasil menemukan beberapa penemuan menarik lainnya, seperti bagian dalam kerak bumi yang dipenuhi air, dan fosil plankton mikroskopis yang ditemukan enam kilometer di bawah permukaan.
Fenomena ini dikenal sebagai sputtering, dan merupakan salah satu cara gas keluar dari tanah dan menciptakan “eksosfer” Bulan. Mikrometeorit, angin matahari, atau sinar matahari membombardir permukaan, dan gas pun keluar.
Ada juga pelepasan gas dari peluruhan radioaktif. Sebagian besarnya akan hilang ke luar angkasa, namun ada pula yang akan jatuh kembali ke dalam tanah. Bergerak, namun tetap tidak seperti angin yang kita alami.
Mungkin berbeda di masa lalu. Bulan telah mengalami periode vulkanik yang berbeda-beda, dan batuan dari misi Apollo menunjukkan bahwa selama periode tersebut, antara 3 dan 4 miliar tahun yang lalu, Bulan memiliki atmosfer yang tebal. Namun berbeda saat ini.
Tanpa medan magnet, ia terkikis. Angin Bulan adalah ciri dari masa lalu yang jauh. Airnya terperangkap di tanah kering bergerigi atau di dasar kawah yang belum pernah terkena sinar matahari sejak terbentuk.