Astronot Dilarang Kentut Sembarangan di Luar Angkasa, Akibatnya Bisa Fatal
Astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional punya aturan diet yang ketat, terutama yang mengandung serat tinggi dan memicu kentut.
Pernahkah Anda membayangkan bahwa sesuatu yang sepele seperti kentut bisa menjadi ancaman serius bagi misi luar angkasa? Di lingkungan yang ekstrem seperti stasiun luar angkasa, setiap detail, bahkan gas yang dihasilkan tubuh manusia, harus diperhitungkan dengan cermat.
Mengapa kentut berbahaya di luar angkasa?
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Bagaimana astronot bisa mencium bau luar angkasa? Namun demikian, kenyataannya adalah setelah kembali dari perjalanan di luar stasiun luar angkasa, astronot secara teratur mencium aroma unik saat melepaskan helm mereka.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Mengapa kepala astronot bisa membengkak ketika mereka berada di luar angkasa? Di Bumi, tubuh kita terus-menerus melawan gravitasi untuk memompa cairan ke kepala. Menghilangkan gravitasi berarti mendapatkan semua pompa dan tidak ada pembuangan - cairan tengkorak tidak terkuras sepenuhnya. Hasilnya adalah cairan menggenang di wajah dan tengkorak.
-
Bagaimana astronot berbuka puasa di luar angkasa? “Sebenarnya kita bisa berbuka puasa, tapi itu tidak wajib,” ungkapnya dikutip CNN pada 2023.
Mengutip Unilad, Kamis (12/12), makanan yang kita konsumsi sehari-hari akan dicerna oleh tubuh dan menghasilkan gas. Beberapa makanan, terutama yang kaya serat seperti sayuran, cenderung menghasilkan gas lebih banyak.
Gas-gas ini, seperti metana dan hidrogen, sangat mudah terbakar. Di lingkungan tertutup seperti kabin pesawat ruang angkasa, jika gas-gas ini tercampur dengan oksigen dan ada sumber api, potensi ledakan sangat tinggi.
Diet Khusus untuk Astronot
Untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan, para astronot harus menjalani diet yang sangat ketat. Makanan yang mereka konsumsi dipilih secara khusus agar meminimalkan produksi gas.
Makanan tinggi serat seperti sayuran dan kacang-kacangan umumnya dihindari, digantikan dengan makanan yang lebih mudah dicerna.
Selain itu, para astronot juga harus rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan pencernaan mereka. Olahraga secara teratur dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan mengurangi produksi gas.
- Suara Sorak-sorai Menggema di Stasiun Luar Angkasa saat Misi Penyelamatan 2 Astronot yang ‘Terjebak’
- Cara Astronot “Membunuh” Rasa Bosan dan Kerinduan dengan Keluarga di Bumi
- Dua Astronot NASA Terjebak di ISS, Ini Daftar Antariksawan yang Paling Lama Tinggal di Ruang Angkasa
- Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa
Meskipun terdengar lucu, risiko ledakan akibat kentut di luar angkasa adalah masalah yang serius. Para ilmuwan dan teknisi terus melakukan penelitian untuk menemukan cara yang lebih efektif dalam mengelola masalah ini.