Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping
Alat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.
NASA berencana mengirim manusia kembali ke Bulan melalui program Artemis, dengan misi berawak pertama dijadwalkan pada 2026. Selain pendaratan, astronot Artemis akan menjelajahi kutub selatan Bulan dan membangun pangkalan jangka panjang.
Tantangan terbesar yang dihadapi adalah gravitasi parsial Bulan, yang membuat astronot sulit menjaga keseimbangan. Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengembangkan solusi untuk masalah ini melalui alat bernama "SuperLimbs."
-
Bagaimana para astronot melakukan eksplorasi di permukaan Bulan? Mencatat nama astronot David Scott dan James B. Irwin melakukan penjelajahan Bulan selama tiga hari menggunakan penjelajah bulan, kendaraan beroda bertenaga listrik, sementara Alfred Worden berjaga di Command Module di orbit Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bekas luka astronot dari luar angkasa? Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa. Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
-
Siapa astronot yang hampir terjatuh di Bulan? Seperti yang hampir terjadi pada astronot Charlie Duke yang pergi ke Bulan pada tahun 1972 dalam misi Apollo 16.
-
Bagaimana astronot mencapai luar angkasa? Penerbangan operasional pertama Program Pesawat Ulang-alik pada tahun 1980an membawa gelombang manusia baru ke luar angkasa.
-
Kenapa astronot melakukan eksperimen di luar angkasa? Seringkali astronot melakukan eksperimen untuk mengetahui karakteristik atau potensi gayaberat mikro, untuk mengetahui organisme biologis, hingga fenomena yang terjadi di luar angkasa.
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
Dikembangkan oleh Harry Asada, SuperLimbs adalah anggota tubuh robotik yang menjulur dari ransel astronot untuk membantu mereka bangun dari jatuh. Alat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.
Erik Ballesteros, mahasiswa doktoral MIT yang terlibat dalam proyek ini, menyebut SuperLimbs diharapkan siap diuji pada manekin pada Januari mendatang dan diuji pada manusia dalam satu hingga dua tahun. Namun, pengembangan teknologi ini membutuhkan ketelitian dan keselamatan menjadi prioritas utama.
Meskipun tantangan besar seperti suhu ekstrem dan debu beracun di Bulan harus dihadapi, SuperLimbs berpotensi menjadi alat penting bagi astronot untuk bekerja lebih efektif di lingkungan Bulan yang keras. Alat ini juga diharapkan membantu astronot melakukan pergerakan cepat dan stabilisasi, memudahkan mereka dalam tugas-tugas berat selama misi.
"Dulu butuh berabad-abad atau puluhan tahun untuk mengubah fiksi ilmiah menjadi fakta ilmiah. Sekarang, hanya butuh beberapa tahun,” kata Erik dikutip dari CNN, Rabu (16/10).
Inovasi seperti SuperLimbs dapat mempercepat pencapaian misi ruang angkasa, mengubah cara astronot bekerja, dan membuka jalan bagi misi manusia ke Mars di masa depan.
- Astronot Alami Kesulitan Berpikir Cepat Saat Berada di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
- Dua Astronot NASA Terjebak di ISS, Ini Daftar Antariksawan yang Paling Lama Tinggal di Ruang Angkasa
- NASA Tak Bisa Pastikan Kepulangan Dua Astronot yang “Terjebak” di Stasiun Ruang Angkasa
- Apakah Astronot Boleh Bawa HP ke Luar Angkasa? Ini Jawaban NASA
Reporter magang: Nadya Nur Aulia