Berapa Meter Kucing Aman Jatuh dari Ketinggian?
Hal ini pernah dilakukan penelitian oleh ilmuwan untuk mengetahui berapa meter kucing aman terjatuh dari ketinggian.
Hal ini pernah dilakukan penelitian oleh ilmuwan untuk mengetahui berapa meter kucing aman terjatuh dari ketinggian.
Berapa Meter Kucing Aman Jatuh dari Ketinggian?
Kucing merupakan seekor binatang yang memiliki banyak tingkah laku unik dan menggemaskan sehingga ia dijadikan peliharaan oleh banyak orang.
Meskipun demikian, ada juga tingkah laku kucing yang bisa membuat perasaan was-was timbul dalam diri pemiliknya, seperti kebiasannya yang suka memanjat tempat-tempat tinggi.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Bagaimana kucing berkeringat? Kucing memiliki kelenjar keringat terletak di bagian bawah bantalan kakinya. Kelenjar ini berbeda dari manusia yang memiliki kelenjar keringat di seluruh tubuh.
-
Mengapa ucapan selamat wisuda penting? Ucapan selamat wisuda penting untuk diketahui sebagai bentuk apresiasi terhadap keluarga dan sahabat.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan selamat tunangan? Ucapan selamat tunangan mempunyai makna mendalam dan mengandung doa bagi kedua pasangan dalam mengarungi jenjang hidup selanjutnya.
-
Mengapa kucing mendengkur? Mereka biasanya mengamati dengkuran induknya ketika menyusui sehingga ketika dewasa, kucing akan mendengkur ketika mereka merasa bahagia dan nyaman.
Seberapa jauh kucing dapat jatuh dari ketinggian? Para peneliti juga belum dapat tahu secara pasti mengenai batas atas dari hal tersebut.
Dengan anggapan bahwa 1 lantai memiliki ketinggian 3 meter, maka kucing tersebut telah terjatuh dari ketinggian 96 meter.
Pada sebuah studi di tahun 1987, peneliti memeriksa 132 kucing yang pernah jatuh dari rata-rata ketinggian 5,5 lantai dan masih selamat serta dibawa ke dokter hewan. Hasilnya, lebih dari 90% kucing yang diobati berakhir dengan selamat.
Terdapat hal menarik dari penelitian tersebut. Kucing-kucing yang jatuh—dan selamat—hingga tujuh lantai cenderung memiliki cedera yang lebih parah dibandingkan dengan kucing-kucing yang jatuh dari lantai yang lebih tinggi dari lantai tujuh.
Para peneliti menduga hal tersebut terjadi karena kucing mencapai kecepatan terminalnya setelah ia terjatuh melewati tujuh lantai atau ketinggian 21 meter.
Hasilnya, objek, dalam hal ini kucing, akan bergerak dalam kecepatan yang konstan karena percepatannya menjadi nol.
Kecepatan terminal yang dipunyai oleh kucing dengan berat sekitar 4 kg adalah sekitar 96,5 km/jam, setengah dari kecepatan terminal manusia dengan berat badan rata-rata.
Ketika mencapai kecepatan terminal, kucing akan menjadi rileks sehingga distribusi benturan akan menjadi lebih baik.
Alih-alih mendarat dengan kakinya, kucing yang jatuh dari ketinggian di atas tujuh lantai akan melebarkan kaki-kaki mereka sehingga membentuk sebuah posisi pendaratan yang serata mungkin, yaitu mendarat dengan dada.
Hal itu tercermin dalam penelitian tersebut, yaitu kucing yang jatuh dari ketinggian super lebih banyak mengalami luka di dada, sedangkan yang jatuh dari rata-rata ketinggian empat lantai kebanyakan mengalami patah tulang kaki.
Penelitian tersebut tidak menghitung/menyertakan berapa jumlah kucing yang langsung meninggal sesaat setelah jatuh.
Pada tahun 2004, terdapat sebuah penelitian serupa yang turut membahas kucing yang meninggal dunia setelah jatuh dari tempat tinggi.
Dari 119 kucing yang pernah jatuh dari tempat tinggi, terdapat 96,5% kucing yang selamat setelah jatuh dari rata-rata ketinggian empat lantai atau 17 meter.