Binatang Purba ini Pernah Jadi Saingannya Dinosaurus saat Belum Punah
Hewan mamalia ini pernah hidup di zaman purba jadi saingannya di Dinosaurus.
Hewan mamalia ini pernah hidup di zaman purba.
Binatang Purba ini Pernah Jadi Saingannya Dinosaurus saat Belum Punah
Mamalia atau binatang menyusui merupakan salah satu kelas hewan yang paling dikenal oleh manusia.
Binatang mamalia dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari sekecil tikus hingga sebesar gajah.
Melansir dari IFLScience dan CNN, Selasa (14/5), mamalia terbesar yang pernah hidup di darat adalah sebuah hewan bernama Paraceratherium.
Badak tanpa cula purba yang mempunyai leher panjang seperti jerapah ini diperkirakan memiliki panjang badan sekitar 7,4 meter, tinggi pundak sekitar 4,8 meter, dan berat sekitar 17 ton.
-
Kapan Paraceratherium, nenek moyang badak hidup? Paraceratherium adalah nenek moyang dari badak yang hidup di antara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, di daerah Eurasia.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Kapan Dinosaurus dan burung purba hidup di bumi? Contohnya jika ingin mengetahui wilayah Jakarta pada periode 170 tahun, maka akan ada penjelasan peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut yaitu pada masa kedatangan binatang purba seperti Dinosaurus dan satwa burung, serta kehidupan di Bumi yang pada saat itu masih dalam keadaan hangat juga dikelilingi oleh lautan.
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
Sebagai perbandingan, binatang dan mamalia darat terbesar yang saat ini masih hidup, yaitu gajah afrika, memiliki panjang sekitar 7 meter, tinggi 3,7 meter, dan berat antara 4 hingga 7 ton.
Untuk urusan tinggi badan, jerapah laki-laki dapat memiliki tinggi hingga 5,5 meter dan jerapah perempuan bisa tumbuh hingga setinggi 4,3 meter.
Sementara itu, badak modern yang paling besar saat ini merupakan badak putih selatan, dengan panjang badan yang bisa mencapai 4,2 meter, tinggi 1,85 meter, dan berat sekitar 3,6 ton.
Paraceratherium hidup di darat sekitar 34—23 juta tahun yang lalu selama periode awal hingga akhir dari zaman Oligosen.
Badak purba ini hidup di wilayah Asia, yang saat ini masuk ke dalam negara Tiongkok, Mongolia, Kazakhstan, dan Pakistan.
Pada tahun 2021, ditemukan spesies baru dari Paraceratherium, yaitu Paraceratherium linxiaense, di Linxia, Tiiongkok.
Fosil yang baru ditemukan tersebut berusia 26,5 juta tahun dan terdiri dari tengkorak yang utuh sepenuhnya serta rahang bawah dan tulang belakang dari individu lain.
Deng Tao, salah satu penemu fosil tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa tengkorak yang ditemukan tersebut memiliki panjang lebih dari satu meter.
Meski telah dinobatkan sebagai mamalia darat terbesar yang pernah hidup, belum dapat diketahui dengan pasti seberapa besar Paraceratherium dapat tumbuh karena ketidaklengkapan dari fosil yang ditemukan.
Terdapat dua perkiraan dari berat Palaeoloxodon, yaitu antara 13—15 ton dan 22 ton.
Angka 22 ton merupakan perkiraan yang diambil hanya dari penemuan fragmen tulang paha Palaeoloxodon sehingga banyak yang mengabaikan perkiraan tersebut.
Di luar mamalia darat, mamalia—bahkan hewan—terbesar yang pernah ada merupakan paus biru. Ia bisa memiliki panjang hingga 30 meter dan berat sekitar 200 ton.