Daftar Ilmuwan yang Terlahir Miskin, Berkat Penemuannya Jadi Terkenal dan Kaya Raya
Berikut sosok inspiratif ilmuwan yang dulu miskin tak punya apa-apa, akhirnya bisa hidup bergelimang harta.
Berikut sosok inspiratif ilmuwan yang dulu miskin tak punya apa-apa, akhirnya bisa hidup bergelimang harta.
Daftar Ilmuwan yang Terlahir Miskin, Berkat Penemuannya Jadi Terkenal dan Kaya Raya
Di balik terkenal dan hebatnya seorang ilmuwan, ternyata menyimpan kisah hidup yang begitu pilu dalam proses mencapai puncak kejayaannya.
Bahkan, sederet ilmuwan yang hidup pada masa itu rela bertahan hidup di bawah garis kemiskinan. Tak hanya itu saja, mereka juga pernah merasakan perlakuan yang tiidak adil oleh penguasa di negaranya sendiri.
Berikut daftar ilmuwan yang dulunya hidup miskin, berkat penemuannya jadi terkenal dan kaya raya.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Niccolo Tartaglia, Ilmuwan Matematika (1500-1557)
Niccolo merupakan seorang ilmuwan asal Italia yang hidup pada tahun 1500-1557. Ketika ia berusia 6 tahun, ayahnya dibunuh oleh sekelompok perampok yang kejam, dan meninggalkan ia bersama ibunya dalam kemiskinan.
Sayangnya, usaha ini tidak membuahkan hasil. Tentara itu memaksa masuk ke dalam tempat persembunyian Niccolo dan berhasil menyerangnya.
Serangan ini dilakukan oleh salah satu anggota tentara yang melancarkan 5 pukulan pedang ke wajah dan kepala Niccolo dan meninggalkannya begitu saja agar ia meninggal di tempat. Untungnya, ibu Niccolo saat itu menemukannya dan merawatnya.
Singkat cerita, ia berhasil menjadi seorang ilmuwan yang menemukan ilmu balistik modern dan solusi untuk persamaan kubik.
Michael Faraday, Ilmuwan Elektromagnetik (1791-1867)
Faraday merupakan seorang ilmuwan yang dilahirkan dalam keluarga miskin. Ayahnya bahkan memiliki riwayat kesehatan yang buruk, sehingga jarang sekali bekerja dan menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.
Karena pekerjaannya ini, kemudian ia memiliki ketertarikan dengan buku-buku sains yang dibaca di toko penjilidan tempatnya bekerja.
Singkat cerita, Faraday berhasil menjadi asisten ilmiah dan sekretaris seorang ahli kimia, Humphry Davy.
Dia berhasil menemukan induksi elektromagnetik yang menghubungkan cahaya dengan magnet.
Selain itu Faraday juga sukses menemukan benzene dan pencairan gas pertama pada suhu kamar.
Alfred Nobel, Ilmuwan Kimia (1833-1896)
Alfred merupakan salah satu ilmuwan yang terlahir dalam keluarga miskin. Bahkan, ketika ia masih kecil sering kali sakit-sakitan. Ironisnya kondisi ini terbawa sampai ia besar.
Kala itu para siswa kebanyakan dipukuli oleh gurunya setiap kali melakukan kesalahan, sekalipun itu kesalahan kecil. Tapi ia bertekad harus tetap sekolah.
Singkat cerita, akhirnya Alfred berhasil menemukan dan memproduksi dinamit tutup peledak, gelignit, dan balistit.
Bahkan, ia meninggalkan wasiat dan mewariskan 90 persen kekayaan yang ia peroleh dari bahan peledak untuk mendanai penghargaan Nobel.
Linus Pauling, Ilmuwan Kimia (1901-1994)
Pada umurnya yang ke-9, ayah Linus meninggal dunia dan meninggal ibunya dengan tagihan asrama tempat tinggal mereka. Karena keterbatasan biaya, awalnya ibu Linus melarang ia untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada saat itu, ibunya menawarkan dan mencarikan pekerjaan untuk Linus sebagai seorang masinis magang yang bergaji tinggi, dengan harapan agar menghentikan keinginannya untuk berkuliah.
Namun, di usianya yang menginjak 16 tahun, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya dan menghidupi dirinya sendiri untuk melanjutkan belajar.
Karena usaha tersebut, akhirnya ia berhasil menerima 2 nobel untuk penemuan kimia dan usaha perdamaian yang ia lakukan.
Maurice Hilleman, Ilmuwan Mikrobiologis (1919-2005)
Maurice merupakan seorang piatu, sebab ibunya meninggal ketika melahirkannya dan meninggalkan ayahnya bersama 8 anak lainnya. Ayahnya merupakan pekerja di sebuah perusahaan pertanian kecil.
- Ilmuwan Dibuat Bingung Ukuran Matahari, Berkali-kali Dihitung Hasilnya Berbeda
- Tiga Pertanyaan tentang Kehidupan yang Dianggap Ilmuwan Masih Menjadi Misteri
- Apa Benar Usia Muda Pengaruhi Gaya Memimpin? Begini Jawaban Ilmuwan
- Kisah Inspiratif Petani Muda, Usia 21 Tahun Bisa Raup Rp300 Juta Sekali Panen
Setelah itu, ia menerima beasiswa untuk melanjutkan pascasarjana di Chicago. Saat meneruskan pendidikan pascasarjananya, dia hidup susah dan tinggal di apartemen kumuh dengan makan hanya sehari sekali.
Namun, karena tekadnya, ia berhasil menjadi penemu lebih dari 40 vaksin di dunia dan 14 lainnya merupakan vaksin rutin yang digunakan untuk terhindar dari cacat fisik seperti buta dan tuli.