Dari Jarak 10 Juta Mil di Luar Angkasa, NASA Mengirimkan Pesan ke Bumi Pakai Laser
Teknologi baru ini kerap dilakukan uji coba NASA dari luar angkasa.
Teknologi baru ini kerap dilakukan uji coba NASA dari luar angkasa.
Dari Jarak 10 Juta Mil di Luar Angkasa, NASA Mengirimkan Pesan ke Bumi Pakai Laser
-
Dimana NASA menerima pesan laser dari luar angkasa? Pada bulan November, tes pertama mendeteksi sinyal laser dari jarak 16 juta kilometer (10 juta mil) menggunakan teleskop Hale, yang selama beberapa dekade merupakan teleskop terbesar di Bumi.
-
Bagaimana cara ilmuwan NASA mengirimkan pesan dari luar angkasa ke bumi menggunakan sinar laser? Untuk melakukan hal itu, NASA menggunakan cara dengan mengirimkan pesan melalui laser yang ditembakkan dari luar Bulan ke Bumi, melalui komunikasi optik yang bernama Deep Space Optical Communications (DSOC).
-
Di mana NASA menembakkan laser ke Bulan? Laser yang ditembakkan tersebut menempuh jarak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari orbit ke permukaan Bulan, mengenai target yang lebarnya hanya 5 sentimeter (2 inci).
-
Bagaimana cara NASA menembakkan laser ke Bulan? Memantulkan cahaya ke dan dari satelit digunakan di Bumi untuk mengetahui posisi orbitnya. Di Bulan, pendekatan ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi tepat suatu benda tak bergerak.
-
Kapan NASA menembakkan laser ke Bulan? Mengutip IFLScience, Selasa (23/1), laser yang ditembakkan tersebut menempuh jarak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari orbit ke permukaan Bulan, mengenai target yang lebarnya hanya 5 sentimeter (2 inci).
-
Kenapa ilmuwan NASA mencoba menggunakan sinar laser untuk komunikasi dari luar angkasa? Dunia astronomi sedang melakukan eksperimen dengan menggunakan pesawat luar angkasa Psyche milik NASA. Eksperimen awalnya dilakukan untuk mengubah cara komunikasi yang dilakukan oleh pesawat luar angkasa ke Bumi.
NASA baru-baru ini melakukan uji coba yang sangat menjanjikan dengan berhasil mengirimkan pesan melalui laser melintasi jarak hingga hampir 16 juta kilometer atau sekitar 10 juta mil.
Prestasi ini diumumkan di November 2023 dan menjadi pertama kalinya komunikasi optik berhasil dilakukan melalui jarak sejauh itu.
Tradisionalnya, gelombang radio digunakan untuk berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa yang berada jauh di luar angkasa.
Namun, dengan menggunakan frekuensi cahaya yang lebih tinggi seperti inframerah dekat, NASA dapat meningkatkan bandwidth dan kecepatan transmisi data secara signifikan.
Uji coba ini merupakan bagian dari eksperimen Deep Space Optical Communications (DSOC) milik NASA. Keberhasilan pengiriman pesan melalui laser ini dikenal sebagai 'cahaya pertama', menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi komunikasi antariksa.
- Bumi Terima Pancaran Laser Komunikasi dari Jarak 500 Juta Kilometer di Luar Angkasa
- NASA Pancarkan Video Kucing ke Luar Angkasa Pakai Laser Hingga Jarak 390 Juta Kilometer, Ini Tujuannya
- Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
- Pertama dalam Sejarah, Ini Isi Pesan Sinar Laser yang Diterima NASA dari Luar Angkasa
Mengutip ScienceAlert & Jet Propulsion Laboratory, Senin (18/3), Trudy Kortes, Direktur Demonstrasi Teknologi di Markas Besar NASA menyatakan,
"Pencapaian cahaya pertama adalah salah satu dari banyak tonggak penting DSOC dalam beberapa bulan mendatang, membuka jalan menuju komunikasi dengan kecepatan data lebih tinggi yang mampu mengirimkan informasi ilmiah, citra definisi tinggi, dan streaming video untuk mendukung lompatan besar umat manusia berikutnya."
Pengiriman gelombang laser dalam bentuk inframerah memungkinkan para insinyur untuk mengarahkan pancaran cahaya ke saluran yang sangat sempit dengan daya yang lebih rendah dibandingkan gelombang radio. Meskipun demikian, hal tersebut tetap merupakan tugas yang rumit.
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan teknologi ini adalah membuat sistem dapat menyesuaikan posisinya secara real-time. Dalam uji coba terbaru, foton laser membutuhkan waktu sekitar 50 detik untuk berpindah dari pesawat luar angkasa ke teleskop di Bumi, sementara keduanya meluncur melintasi ruang angkasa.
Teknologi transceiver laser ini ditempatkan di pesawat luar angkasa Psyche yang sedang dalam misi menuju asteroid sabuk antara Mars dan Jupiter.
Dalam uji coba ini, pesawat tersebut berhasil membuat kontak dengan Teleskop Hale di Observatorium Palomar, California.
Meskipun masih terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tim NASA berhasil mengirimkan, menerima, dan memecahkan kode beberapa data dalam waktu singkat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa metode komunikasi laser inframerah ini memiliki potensi besar untuk digunakan dalam eksplorasi antariksa masa depan.