Deretan Dewa dan Dewi Sesembahan Firaun Mesir Kuno
Zaman Mesir Kuno ada beragam dewa dan dewi yang mereka sembah. Berikut daftarnya.
Zaman Mesir Kuno ada beragam dewa dan dewi yang mereka sembah. Berikut daftarnya.
Deretan Dewa dan Dewi Sesembahan Firaun Mesir Kuno
Mesir memiliki salah satu panteon dewa-dewi terbesar dan paling kompleks dibanding peradaban mana pun di dunia kuno. Ratusan dewa-dewi disembah selama sejarah Mesir Kuno.
Dewa-dewi ini ada yang berbentuk bintang, sebagian lagi manusia, dan sebagian lainnya adalah hewan. Dewa-dewi ini memiliki tugasnya masing-masing, seperti mengatur cuaca, api, dan kematian.
Dilansir dari Britannica, berikut adalah sebelas Dewa terpenting yang perlu diketahui.
-
Siapa dewa yang terkait dengan warna biru dalam budaya Mesir Kuno? Dewa Thoth biasanya berwarna biru, biru kehijauan, atau beberapa aspek biru. Hal ini untuk menghubungkan dewa kebijaksanaan ini dengan surga pemberi kehidupan.
-
Siapa yang menemukan makam-makam kuno di Mesir? Sebuah misi arkeologis Mesir-Italia menemukan 33 makam saat bekerja di dekat Mausoleum Aga Khan di sebelah barat Aswan, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada hari Minggu.
-
Apa isi dari manuskrip Mesir Kuno yang ditemukan? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang menafsirkan mimpi di Mesir Kuno? Di Mesir Kuno, pendeta berperan sebagai penafsir mimpi dan penafsiran mimpi sering kali didasarkan pada agama yang dianut oleh seseorang, apakah dia pengikut Horus atau Seth.
-
Kapan mantra-mantra sihir di naskah Mesir Kuno ditulis? Naskah ini berasal dari antara abad keempat dan ke-12 Masehi.
Osiris
Mitos mengatakan bahwa Osiris adalah raja Mesir yang dibunuh dan dipecah-belahkan oleh saudaranya, Seth. Isis, istrinya, menyatukan kembali tubuhnya dan menghidupkannya kembali.
Mereka kemudian memiliki seorang putra bernama Horus. Osiris digambarkan sebagai raja yang dibalsem, dengan perban yang hanya memperlihatkan tangan dan wajahnya.
Isis
Sebagai istri dari dewa dunia bawah, Isis juga adalah salah satu dewa utama yang berkaitan dengan upacara orang mati.
Bersama dengan saudarinya Nephthys, Isis bertindak sebagai pelayat Ilahi, dan kepedulian keibuannya sering digambarkan meluas ke orang mati di dunia bawah.
Isis adalah sedikit dari salah satu dewi terakhir Mesir Kuno yang masih ditaati hingga saat ini.
Foto Ilustrasi: The Collector
Horus
Dalam beberapa periode, raja yang sedang berkuasa dianggap sebagai mafestasi dari Horus. Menurut mitos, Horus adalah anak dari Isis dan Osiris.
Foto Ilustrasi: yigitkoroglu
Seth
Dalam mitos Osiris, dia adalah pembunuh Osiris. Hewan yang digambarkan sebagai Seth tidak jelas bentuknya.
Yang pasti, dia memiliki moncong panjang dan telinga panjang yang berbentuk kotak di ujungnya. Tubuhnya mirip anjing dengan ekor lurus dengan tumpul di ujungnya.
Para ilmuwan percaya bahwa hewan yang digambarkan oleh Seth adalah hewan yang tidak benar-benar ada.
Sumber foto: EgyptianMuseum.org
Ptah
Ptah diasosiasikan sebagai pengrajin dan pembangun. Imhotep, arsitek dari dinasti ke-4, dianggap sebagai anak dewa Ptah.
Sumber foto: d0gwalker
Ra
Dipercayai bahwa dia berlayar melintasi langit dalam sebuah perahu setiap harinya. Kemudian, dia melakukan perjalanan melalui dunia bawah setiap malam.
Sumber foto: Ancient-Origins
Hathor
Melambangkan ibu atau kesuburan, Hathor dipercayai akan melindungi perempuan dalam persalinan. Dalam beberapa tradisi, dia akan menyambut matahari terbenam setiap harinya.
Sumber foto: oldworldgods
Anubis
Sebelum Osiris naik menjadi tuan dunia bawah, Anubis dianggap sebagai dewa utama bagi orang mati.
Sumber foto: Pixabay/ErikaWittlieb
Amun
Biasanya, dia digambarkan sebagai seorang pria yang mengenakan mahkota dengan dua bulu tegak.
Ketika pemerintahan Romawi mulai mengambil alih Mesir, masyarakat Mesir Kuno mulai beralih ke agama Kristen dan kepercayaan terhadap Dewa-Dewi mulai meredup.
Proses ini umum terjadi ketika agama-agama mulai masuk ke dalam suatu peradaban dan menggantikan agama-agama tradisional yang ada.
Sumber foto: Pixabay/ PeterKraayvanger