Fakta-fakta Titanoboa: Ular Terbesar di Dunia yang Pernah Hidup, Dinosaurus juga Bisa Dimakan
Berikut adalah fakta-fakta tentang ular Titanoboa yang jarang diketahui.
Analisis terhadap penemuan fosil dari ular Vasuki indicus, yang termasuk ke dalam keluarga Madtsoiidae yang kini telah punah, menghasilkan temuan bahwa ular tersebut kemungkinan merupakan ular terpanjang yang diketahui pernah hidup di Bumi hingga saat ini.
Meski begitu, Vasuki masih belum bisa menggeser Titanoboa cerrejonensis sebagai ular yang terbesar.
Mengutip Majalah Forbes, ScienceAlert, dan Museum Sejarah Alam, London, Selasa (2/7), ilmuwan memperkirakan bahwa V. indicus memiliki panjang sekitar 11 hingga 15 meter.
Dari semua ular yang masih hidup hingga saat ini, ular sanca kembang menjadi yang terpanjang karena ia bisa tumbuh hingga lebih dari 9 meter.
Meski menjadi yang terpanjang, sanca kembang bukanlah ular terbesar yang masih hidup hingga sekarang. Rekor tersebut masih dipegang oleh ular anakonda hijau dengan berat yang bisa mencapai lebih dari 90 kg, meskipun ia sedikit lebih pendek daripada sanca kembang.
Hal serupa juga sangat bisa terjadi pada kasus V. indicus dan T. cerrejonensis. Para penulis dari studi terhadap Vasuki mengatakan bahwa sekalipun perkiraan panjang dari penemuan Vasuki melebihi Titanoboa, ukuran kolumna vertebra/tulang belakang dari Titanoboa lebih besar daripada milik Vasuki.
-
Kenapa Titanoboa dianggap ular terbesar? Meskipun Titanoboa menjadi ular terbesar yang diketahui selama lebih dari satu dekade, temuan terbaru yang dilaporkan oleh Live Science menunjukkan bahwa Vasuki Indicus, yang fosilnya digali dari sebuah tambang di Gujarat, mungkin telah melampaui Titanoboa dengan panjang hingga 2 meter.
-
Apa ukuran Titanoboa? Meskipun ular itu punah beberapa tahun yang lalu, dulunya ukurannya lebih panjang dari Anaconda. Titanoboa cerrejonensis pernah merayap di hutan lembab dan sungai di Amerika Selatan. Titanoboa dianggap sebagai salah satu ular terbesar yang pernah ada. Ular ini mungkin tidak ada saat ini, namun 60 juta tahun yang lalu ular ini dulunya memiliki panjang 13 meter.
-
Bagaimana Titanoboa berburu mangsanya? Terlalu berat untuk hidup di pepohonan, Titanoboa akan menempati tanah, tinggal di dekat air, tidak aktif dan menunggu dengan sabar untuk menerkam kura-kura raksasa atau buaya yang menjadi korban gigitannya yang kuat.
-
Apa yang menjadi ciri khas Titanoboa? Menurut perkiraan, Titanoboa bisa tumbuh hingga sepanjang 12 sampai 15 meter, dan berat badan sampai 1.144 kilogram.
-
Bagaimana kerangka ular Titanoboa yang ditemukan di Google Maps itu diklaim? Mereka memprediksikan bahwa kerangka itu adalah ular Titanoboa yang telah punah. "Di suatu tempat di Prancis, kami dapat melihat sesuatu yang sangat besar yang dapat Anda lihat dengan satelit. Tersembunyi di Google Earth, ini adalah ular raksasa. Panjangnya sekitar 30 meter dan lebih besar dari ular mana pun yang ditangkap sebelumnya,"
-
Di mana fosil Titanoboa ditemukan? Penemuan fosil Titanoboa telah ditemukan di tambang batu bara jauh di dalam hutan hujan Kolombia dan dideskripsikan dalam penelitian yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 di jurnal Nature.
Titanoboa merupakan ular dengan berat yang jauh melebihi ular yang masih hidup pada masa sekarang.
Ia bisa berkembang hingga memiliki berat sekitar 1.135 kg, berat yang serupa dengan kuda nil atau bison amerika. Titanoboa juga dapat tumbuh dengan panjang hingga 13 meter.
Berikut merupakan fakta-fakta menarik dari Titanoboa.
Waktu hidup
Titanoboa cerrejonensis hidup sekitar 60—58 juta tahun lalu pada kala Paleosen, sesaat setelah kepunahan massal dinosaurus.
Habitat
Fosil T. cerrejonensis ditemukan di tempat yang sekarang dikenal sebagai Formasi Cerrejon di Kolombia. Hal ini menandakan bahwa ia hidup di lingkungan tropis dengan hutan berawa dan sungai besar.
Penyesuaian ukuran tubuh
Ukuran tubuh Titanoboa yang besar diperkirakan merupakan sebuah respons dari iklim hangat kala Paleosen yang memungkinkan metabolisme yang lebih tinggi dan mendukung pertumbuhan ukuran tubuh. Tubuh Titanoboa juga menandakan bahwa ia dapat bergerak dan berburu dengan baik di perairan.
Makanan
Walaupun tidak ada catatan langsung, Titanoboa diduga merupakan predator karnivora, seperti ular lain, yang memangsa ikan besar, ordo buaya, dan bahkan mamalia purba, mangsa-mangsa yang jauh lebih besar daripada mangsa ular modern.
Famili
Titanoboa masuk dalam famili Boidae, keluarga ular tidak berbisa yang ditemukan secara utama di Benua Amerika. Ular Boidae membunuh mangsanya dengan cara melakukan lilitan.
Sebagian besar spesies ular Boidae bersifat ovovivipar sehingga ular betina mengeluarkan anak yang telah hidup. Hal ini berbeda dengan ular sanca yang mengeluarkan telur dari tubuhnya.
Sumber pengetahun mengenai iklim purba
Adanya binatang besar yang berdarah dingin, seperti Titanoboa, menandakan bahwa suhu daerah tropis di kala Paleosen lebih hangat daripada suhu yang ada pada saat ini. Meski begitu, ada juga ilmuwan yang menilai bahwa iklim di kala tersebut lebih dingin dari perkiraan suhu hangat tadi.
Penemuan
Fosil dari T. cerrejonensis pertama kali ditemukan di awal tahun 2000-an oleh ilmuwan dari Universitas Florida dan Institut Penelitian Tropis Smithsonian.
Selama ekspedisi, ilmuwan menemukan fosil-fosil lain dari T. cerrejonensis, seperti berbagai tulang punggung dan beberapa kerangka yang tidak lengkap. Ular ini dinamakan dan dideskripsikan pada tahun 2009.