Harta Karun Kuno 2.000 Tahun Ditemukan Arkeolog di Kazakhstan, Banyak Barang Berharga Punya Orang Kaya
Harta karun kuno berusia 2.000 tahun ditemukan di Kazakhstan, menunjukkan hubungan diplomatik kuat antara Kangyu, Romawi, dan Tiongkok.
Para arkeolog di wilayah Turkistan, Kazakhstan, telah menemukan harta karun kuno dalam sebuah gundukan pemakaman yang diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun. Temuan ini dianggap berasal dari Era Kangyu, sebuah negara yang terletak di sepanjang Jalur Sutra, jaringan rute perdagangan yang menghubungkan Timur dan Barat, seperti dilaporkan oleh National Geographic.
Mengutip FoxNews, Rabu (21/8), dalam rilis pers yang diterjemahkan dan diterbitkan di situs web pemerintah regional Turkistan pada Mei 2024, ditemukan berbagai artefak termasuk sebuah kendi, cermin perunggu, dan fibula Romawi selama penggalian tiga gundukan pemakaman.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kuburan di Turkistan, Kazakhstan? Para arkeolog menemukan perhiasan emas, mata panah, dan cermin perunggu besar dari kuburan berusia sekitar 2.000 tahun di wilayah Turkistan, Kazakhstan selatan.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Hattusha? Dalam penggalian yang telah berlangsung sejak tahun 1906, para arkeolog menemukan gergaji berusia 2.250 tahun, membawa aspek menarik tentang evolusi alat-alat kerja manusia.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kazakhstan? Arkeolog dari L. N. Gumilyov Eurasian National University, Kazakhstan menemukan piramida stepa (padang rumput luas) berukuran sangat besar yang berasal dari Zaman Perunggu.
-
Mengapa para arkeolog berpendapat harta karun ini dikubur? Dalam kasus pertama, harta karun itu dianggap memiliki fungsi nazar, yang berarti harta karun itu berfungsi sebagai persembahan kepada dewa," kata Trefný. "Dalam kasus kedua, kita berbicara tentang fungsi ekonomi, di mana harta karun ditafsirkan sebagai, misalnya, tempat penyimpanan bagi produsen barang-barang tertentu."Atau, barang-barang yang dikubur dapat mencerminkan "situasi krisis, di mana perlu menyembunyikan barang-barang itu, misalnya, dari musuh," katanya.
Dua dari gundukan tersebut telah dijarah, namun satu gundukan menyimpan peninggalan kuno yang berharga. Cermin perunggu ini diyakini berasal dari Tiongkok selama Dinasti Han (206 SM–220 M). Cermin serupa juga ditemukan di Afghanistan dan wilayah Ural selatan. Cermin perunggu ini adalah barang berharga, digunakan oleh orang-orang kaya dan berpengaruh.
Temuan ini menjadi petunjuk bahwa wanita yang dimakamkan bersama cermin tersebut memiliki status tinggi. Anting-anting emas yang ditemukan berbentuk bulan sabit dan dihiasi dengan batu pirus dan ruby yang indah. Selain itu, ditemukan juga sepatu, gesper ikat pinggang, serta ujung panah yang dirancang khusus untuk berburu burung.
Penemuan ini dipimpin oleh tim dari Universitas Ozbekali Zhanibekov Kazakhstan dan arkeolog pemerintah setempat, seperti yang dilaporkan oleh Live Science. Artefak kuno ini menampilkan hubungan diplomatik kuat yang dimiliki Kangyu dengan kekaisaran-kekaisaran besar seperti Romawi kuno dan Tiongkok. Profesor Alexander Podushkin, yang memimpin ekspedisi ini, menjelaskan bahwa peninggalan kuno ini akan dibawa ke Museum Nasional Republik Kazakhstan di Astana.