Ilmuwan Cantik ini Namanya Nyaris Hilang dari Sejarah, Padahal Teori Fisikanya sudah Dipakai selama 76 Tahun
Rosemary Fowler akhirnya diganjar penghargaan setelah usianya 98 tahun.
Rosemary Fowler, fisikawan berusia 98 tahun, menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Bristol atas penemuannya pada tahun 1948. Praktis sudah 76 tahun penemuannya digunakan ilmuwan lain.
Penemuannya ini menjadi landasan bagi penemuan-penemuan penting dalam fisika partikel.
Penemuan partikel Kaon oleh Fowler memicu revolusi teori fisika partikel dan terbukti akurat, termasuk memprediksi partikel Higgs boson yang ditemukan di Cern, Geneva.
Mengutip The Independent, Selasa (23/7), Fowler meninggalkan dunia akademik setelah menikah dengan sesama fisikawan, Peter Fowler, pada 1949. Namun, kontribusinya tetap berpengaruh besar dalam dunia sains.
Di sebuah upacara kelulusan pribadi dekat rumahnya di Cambridge, Sir Paul Nurse, penerima Nobel dan Rektor Universitas Bristol, memberikan gelar kehormatan Doctor of Science kepada Fowler.
Sir Paul memuji ketekunan dan rasa ingin tahu intelektual Fowler yang membuka jalan bagi penemuan-penemuan kritis yang membentuk pemahaman fisikawan modern tentang alam semesta.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Kenapa dunia prasejarah ini menarik perhatian ilmuwan? Ekosistem unik ini mungkin memberikan gambaran tentang Bumi miliaran tahun lalu, ketika organisme primitif pertama kali muncul di planet kita.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Pada tahun 1948, tim fisika sinar kosmis Bristol yang dipimpin oleh Profesor Cecil Powell sedang mencari partikel-partikel fundamental baru.
Saat berusia 22 tahun, Fowler menemukan partikel yang terurai menjadi tiga pion, yang kemudian dikenal sebagai Kaon atau K meson.
Fowler, lahir di Suffolk pada tahun 1926, tumbuh di Malta, Portsmouth, dan Bath. Ia menjadi salah satu wanita pertama yang meraih gelar pertama dalam fisika dan melanjutkan memiliki tiga anak bersama Peter Fowler, yang juga menjadi fisikawan terkemuka.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi besar Fowler dalam fisika, meskipun ia meninggalkan dunia akademik untuk berkeluarga.
Dengan latar belakang yang kaya dan perjalanan hidup yang inspiratif, Fowler tetap menjadi contoh bagaimana dedikasi dan penemuan ilmiah dapat memberikan dampak jangka panjang dalam dunia sains.