Ilmuwan Gunakan Ledakan Nuklir untuk Pelajari Inti Bumi, Ternyata Ini Hasilnya
Inti Bumi merupakan bagian terdalam Bumi yang sangat sulit untuk dicapai manusia. Hal ini karena lokasinya yang terletak di kedalaman 3.000 hingga 5.000 km dari permukaan tanah.
Inti Bumi merupakan bagian terdalam Bumi yang sangat sulit untuk dicapai manusia. Hal ini karena lokasinya yang terletak di kedalaman 3.000 hingga 5.000 km dari permukaan tanah.
Tentu saja dengan kedalaman seperti itu, tidak ada cara langsung untuk melihat inti Bumi. Sebelumnya, ada lubang terdalam yang pernah digali dengan kedalaman mencapai 12.263 meter atau 40.230 kaki, namun itu masih jauh untuk menembus bagian kerak Bumi, terlebih ke lapisan-lapisan di bawahnya.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
Cara yang paling efektif untuk mengunjungi wilayah terdalam dari Bumi ini adalah dengan memanfaatkan gempa bumi lewat teknik yang dikenal sebagai tomografi seismik.
Dimana hal ini dilakukan dengan mengukur gelombang energi yang terjadi saat gempa, sehingga ilmuwan dapat membuat peta interior Bumi.
Tahun 1990-an silam, para ilmuwan telah lebih dulu berhasil mempelajari inti Bumi, dan melihat bahwa bagian inti Bumi berputar lebih cepat daripada lapisan planet lainnya.
Namun, sebuah penelitian baru tentang inti Bumi kembali muncul tahun 2022 lalu dan memiliki anggapan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Dilansir dari IFLScience, Selasa (27/6), para peneliti dari University of Southern California memanfaatkan data gelombang dari Large Aperture Seismic Array (LASA), yang dikumpulkan selama uji coba bom nuklir bawah tanah Soviet di kepulauan Arktik Novaya Zemlya pada tahun 1971 hingga 1974.
Berdasarkan data gelombang dari ledakan nuklir tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi berputar lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu hanya sekitar 0,1 derajat per tahun. Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa inti bagian dalam Bumi telah berputar berbalik arah atau berosilasi.
"Namun, pengamatan terbaru kami menunjukkan bahwa inti bagian dalam berputar sedikit lebih lambat dari tahun 1969 dan kemudian bergerak ke arah lain," jelas Profesor Ilmu Bumi di USC, John E. Vidale.
Penelitian terbaru ini juga menunjukkan bahwa inti bagian dalam Bumi juga merupakan faktor yang mempengaruhi panjangnya hari di Bumi. "Inti bagian dalam tidak tetap, ia bergerak di bawah kaki kita, dan tampaknya bergerak bolak-balik beberapa kilometer setiap enam tahun," tambah Vidale.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha