Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Tycho Brahe adalah salah satu ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16.
Namanya melekat erat dalam sejarah astronomi karena kontribusinya yang luar biasa terhadap pengamatan bintang dan planet.
Namun, kisah hidupnya juga dipenuhi dengan kejadian yang mengejutkan, termasuk kematiannya yang tragis dan misterius.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Apa yang membuat ilmuwan kesulitan menemukan ujung alam semesta? Menjawab pertanyaan itu semua, menurut laman Astronomy, Selasa, (05/09), menjelaskan bahwa sekalipun diteliti dengan teleskop yang lebih besar tidak akan menemui bagian-bagian lainnya, sebab teleskop memiliki kemampuan yang terbatas.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
Tycho Brahe lahir pada tanggal 14 Desember 1546 di Skania, Denmark. Sejak usia muda, minatnya terhadap astronomi telah terlihat jelas. Ia memperoleh pendidikan formal di Universitas Kopenhagen dan kemudian memulai perjalanan ilmiah yang gemilang.
Salah satu prestasi terbesarnya adalah pembuatan observatoriumnya sendiri, Uraniborg, di Pulau Hven, Denmark. Observatorium ini dilengkapi dengan peralatan observasi canggih pada masanya dan menjadi pusat penelitian yang terkenal di Eropa.
Salah satu kontribusi terpenting Brahe adalah pengamatan yang sangat akurat terhadap gerakan planet Mars. Data yang dikumpulkannya menjadi landasan penting bagi Johannes Kepler dalam pengembangan hukum gerak planet.
Kehidupan Pribadi
Dilansir dari Live Science, Jumat (1/3), Tycho Brahe merupakan sosok ilmuwan yang kehidupannya unik dan menarik.
Ia pernah kehilangan hidungnya dalam sebuah duel saat di perguruan tinggi dan menggantinya dengan prostetik logam yang melekat sepanjang hidupnya.
Selain itu, ia terkenal dengan kegemarannya mengadakan pesta. Brahe juga memiliki pulau pribadi, di mana ia mengundang teman-temannya ke kastilnya untuk petualangan yang liar dan tidak terduga.
Brahe yang hidup dalam kebiasaan etis diyakini menahan untuk buang air kecil karena tata krama yang mengharuskannya untuk tidak meninggalkan meja saat acara berlangsung. Akibatnya, ia mengalami masalah kesehatan yang serius.
Setelah pesta tersebut, Brahe mengalami sakit kandung kemih atau ginjal. Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah.
Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
Kematian Tycho Brahe pada tanggal 24 Oktober 1601, hanya 11 hari setelah insiden pesta yang tragis, meninggalkan kekosongan besar dalam dunia ilmu pengetahuan.
Namun, warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya dan pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Observasi presisi yang dilakukannya menjadi dasar bagi banyak penelitian astronomi modern.