Ilmuwan majukan jam 'kiamat' 2 menit, tanda dunia segera berakhir?
Jam kiamat itu sudah menunjuk pukul 11.57 atau 3 menit sebelum kiamat
Ilmuwan dari 'Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) baru saja mengumumkan bila pihaknya telah memajukan jam 'kiamat' dunia sebanyak 2 detik. Apakah keputusan BAS itu menandakan dunia segera menemui akhir?
Jam kiamat atau 'Doomsday Clock' adalah sebuah jam simbolis yang dibuat oleh para ilmuwan Amerika yang tergabung dalam proyek kontroversial Manhattan di tahun 1947. Jam tersebut dibuat sebagai tanda sedekat apa manusia dengan kiamat jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Saat melakukan konferensi internasional kemarin (22/01), BAS memajukan jam kiamat ke pukul 11.57 atau 3 menit sebelum kiamat tiba. Bagi jam tersebut, tengah malam atau pukul 12.00 adalah tanda lonceng 'kiamat' didentangkan.
Namun tentu saja waktu yang tersisa bagi manusia bukanlah benar-benar tiga menit. Hal itu adalah gambaran betapa dekatnya manusia dengan hari akhir.
Bukannya tanpa alasan BAS memajukan jam kiamat tahun ini. Sebab, ilmuwan BAS sepakat bila ancaman perubahan iklim dan perang nuklir di bumi sudah sangat mengkhawatirkan dan dapat menghapuskan kehidupan manusia modern dalam waktu singkat.
"Kami melihat kondisi dunia saat ini sangat berbahaya, sehingga kami memutuskan menambah dua detik di jam kiamat. Sekarang jam itu menunjukkan 3 menit saja sebelum kiamat," tegas Kennette Benedict, salah satu petinggi BAS, Daily Mail (22/01).
Kegagalan pemerintah dunia dalam memenuhi janji mereka terkait pengurangan emisi karbondioksida dan jumlah hulu ledak nuklir menjadi topik yang bakal disorot dalam konferensi BAS hari ini.
Saat ini baik masyarakat negara berkembang dan negara maju dinilai terlalu banyak mengeluarkan emisi karbon dan gas berbahaya yang mengancam kehidupan bumi. Jutaan manusia oleh BAS diklaim rentan terhadap peningkatan ketinggian air laut, kelaparan akibat kemarau, dan badai-badai 'pembunuh'.
Pemerintah Amerika dan Rusia juga dianggap berkontribusi mempercepat kiamat. Bagaimana tidak ketegangan di antara dua negara belakangan ini terus meningkat, dan keduanya juga tidak bersedia mengurangi jumlah hulu ledak nuklir mereka.
Celakanya, jumlah hulu ledak nuklir di bumi saat ini sudah mencapai 16.300 buah yang didominasi oleh Amerika dan Rusia. Dari belasan ribu hulu ledak itu, ilmuwan memperkirakan hanya dibutuhkan 50-100 bom nuklir saja untuk memicu terjadinya kiamat.
Perlu diketahui, pukul 11.57 yang ditunjukkan oleh jam kiamat adalah waktu terdekat yang pernah dialami oleh manusia dengan kiamat sejak tahun 1984 menurut BAS dan ilmuwan dunia.
Baca juga:
Fenomena tindihan bukan karena hantu, ini penyebab aslinya!
100 tahun lagi, hanya 10 persen bahasa yang tersisa di dunia
Suka tak cabut charger setelah baterai penuh, tagihan listrik naik?
Hiu purba 80 juta tahun ini tak sengaja terpancing, punya 300 gigi!
Tulang belulang ini dipercaya milik raja termasyur, Aleksander Agung