Ilmuwan Masih Dibuat Bingung Keberadaan Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki, Masalah Genetika?
Keberadaan keluarga ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Seharusnya hal ini tidak ada.
Keberadaan keluarga ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Seharusnya hal ini tidak ada.
Ilmuwan Masih Dibuat Bingung Keberadaan Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki, Masalah Genetika?
Manusia pada umumnya berjalan tegak menggunakan kedua kaki, namun berbeda dengan keluarga yang satu ini. Salah satu keluarga yang tinggal di desa terpencil Turki ini berjalan menggunakan empat kaki.
Mereka menyebutnya Keluarga Ulas. Keluarga ini merupakan keluarga yang terdiri dari pasangan ibu dan ayah dengan keturunan sebanyak 18 orang.
Anehnya, enam di antaranya memiliki kebiasaan unik yaitu berjalan dengan menggunakan kedua tangan dan kedua kaki nya yang seakan-akan terlihat seperti empat kaki.
Melihat fenomena aneh dari keluarga Ulas, ternyata hal ini menjadikannya sebagai subjek daya tarik evolusi selama bertahun-tahun.
-
Siapa saja anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas ini terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa. Tragisnya, salah satu dari keenam anak tersebut telah meninggal dunia, namun sisanya tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti.
-
Bagaimana ular berkepala dua bergerak? Kata juru bicara itu, ular berkepala dua ini sering memberikan tuntutan tubuh yang saling bertentangan, sehingga gerakannya bisa sporadis dan tidak terkoordinasi.
-
Apa yang unik dari cara anak-anak ini berjalan? Para peneliti dari Universitas Liverpool melakukan penelitian pada anak-anak ini dan mengungkapkan bahwa kerangka tubuh mereka lebih mirip dengan kera daripada manusia.
-
Kenapa anak-anak ini berjalan merangkak? Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan.
-
Apa yang diyakini oleh beberapa orang sebagai jalan menuju keabadian? Menurut ilmuwan AI, Damian K. F. Pang, banyak pemikir terkemuka tertarik pada gagasan ini sebagai jalan menuju keabadian.
-
Apa yang ditemukan oleh ketiga anak laki-laki itu? Tiga bocah laki-laki di Amerika Serikat menemukan fosil kerangka dinosaurus T-Rex yang berusia 67 juta tahun di hamparan tanah tandus di Dakota Utara.
Bahkan, pada awal tahun 2000-an pernah diterbitkan sebuah karya ilmiah tentang kehidupan lima saudara kandung ulas yang berjalan dengan merangkak menggunakan “keempat kakinya.”
Melansir dari indy100, Jumat, (1/9), Psikolog evolusioner Professor Nicholas Humphrey, dari London School of Economics (LSE), melakukan perjalanan ke Turki untuk bertemu dengan keluarga unik ini.
Dalam makalahnya menuliskan bahwa sebelumnya kejadian ini terlihat seperti manusia modern yang kembali ke keadaan hewan.
Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa hal ini bisa saja dipicu oleh masalah genetik, akan tetapi hal ini menjadi perdebatan sebab keanehan yang terjadi pada beberapa keluarga Ulas berasal dari hal lain.
Dalam penelitiannya, Humphrey menemukan bahwa terdapat jenis kerusakan otak tertentu pada lima bersaudara di keluarga Ulas.
Selain itu, dalam sumber lain yaitu film Dokumenter 60 Minutes menunjukan pemindaian MRI mengungkapkan bahwa masing-masing dari mereka memiliki bagian otak bernama cerebellar vermis.
Akan tetapi, hal ini masih menjadi pertanyaan sebab dalam catatan penelitian sebelumnya bahwa seseorang yang memiliki kelainan otak ataupun penyusutan masih bisa berjalan dengan tegak.
- Ilmuwan Dibuat Bingung Ukuran Matahari, Berkali-kali Dihitung Hasilnya Berbeda
- Tiga Pertanyaan tentang Kehidupan yang Dianggap Ilmuwan Masih Menjadi Misteri
- Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
- Kebiasaan 5 Ilmuwan Ini Mulai dari Berjudi hingga Koleksi Batu Bertuah, Berikut Sosoknya
Jika primata tersebut jalan menggunakan ruas jari dan kukunya, sedangkan keluarga Ulas berjalan dengan telapak tangan sebagai penumpu beban.
Uniknya lagi, walaupun berjalan dengan kedua tangannya, tetapi anggota keluarga Ulas tetap menggunakan tangan seperti biasa untuk menyulam serta aktivitas lainnya.