Ilmuwan Temukan Catatan Kuno Berbahan Tanah Liat Isinya Mirip Rumus Pythagoras, Terungkap Kegunaannya
Namun ilmuwan masih sulit menemukan sumber keasliannya.
Namun ilmuwan masih sulit menemukan sumber keasliannya.
Ilmuwan Temukan Catatan Kuno Berbahan Tanah Liat Isinya Mirip Rumus Pythagoras, Terungkap Kegunaannya
Pada 1.000 tahun lalu sebelum tercipta dan populer dikalangan ilmuwan, Teorema Pythagoras telah digunakan oleh orang Babilonia Kuno.
Hal itu diketahui dari sebuah tablet berbahan tanah liat ditemukan oleh ekspedisi Perancis. Diduga catatan itu berusia 3.700 tahun bernama Si.427 dan berasal dari tahun 1900 dan 1600 SM.
-
Kapan Pythagoras dibunuh? Mengutip IFLScience, Kamis (5/10), hari itu adalah hari apes bagi Pythagoras. Ia tak menyangka akan diserang oleh sekelompok orang.
-
Bagaimana Pythagoras meninggal? Cerita kematiannya ini juga punya beragam versi. Selain tertangkap dan dibunuh, Pythagoras tewas karena bunuh diri setelah para pengikutnya meninggal dalam kebakaran. Versi lain mengatakan bahwa dia meninggal karena kelaparan setelah bersembunyi dari gerombolan yang mengejarnya.
-
Siapa yang membunuh Pythagoras? Sayangnya, dia masuk ke sebuah ladang kacang-kacangan. Pythagoras yang percaya bahwa kacang dapat mengandung jiwa orang mati, enggan untuk masuk ke dalam ladang dan menyentuh kacang-kacang itu. Singkat cerita, dia akhirnya tertangkap dan dibunuh di sana.
-
Kenapa Cangkir Pythagoras dibuat? Ada kisah yang menyebutkan kalau Pythagoras mendapat ide membuat cangkir itu saat ia sedang mengawasi pekerja pada sebuah proyek pasokan air di pulau Samos. Di sana ia diganggu oleh pesta pora pekerja. Maka dia kemudian membuat lelucon kuno tersebut untuk memastikan mereka hanya minum secukupnya.
-
Apa fungsi utama Cangkir Pythagoras? Cangkir ini dirancang agar penggunanya menuangkan minuman dalam takaran secukupnya. Jika penggunanya terlalu rakus dan menuangkan anggur secara berlebihan, maka cangkir akan menumpahkan isi gelas sepenuhnya.
-
Siapa yang menciptakan Cangkir Pythagoras? Cangkir ini merupakan salah satu bukti kejeniusan seorang filsuf Yunani Kuno. Pythagoras dari Samos, merupakan salah satu filsuf Yunani Kuno yang paling berpengaruh sepanjang massa.
Ketika diperiksa oleh ahli tanah kuno, ternyata tablet ini menggambarkan tanda paku yang berbentuk tabel matematika.
Dalam tabel tersebut memuat segitiga siku-siku yang dikategorikan sebagai geometri terapan paling awal dan cikal bakal ilmu Pythagoras.
Mengukur Luas Tanah
Mengutip Live Science, Rabu, (4/10), Daniel Mansfield, Ahli Matematika, University of New South Wales, menjelaskan kalau orang Babilonia menggunakan Teorema Pythagoras untuk mengukur luas tanah yang dimiliki seseorang.
Berbeda dengan orang Yunani Kuno yang menggunakan teori ini untuk mempelajari tentang langit.
“Orang Babilonia mengembangkan 'proto-trigonometri' alternatif mereka sendiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengukuran tanah, bukan langit,"
Mansfield, Ahli Matematika, University of New South Wales.
Hal ini tentunya sangat jauh dari kelahiran Pythagoras sendiri yaitu pada tahun 570 SM.
Namun, muncul salah satu dugaan yang kuat menurut Bruce Ratner. Bruce adalah seorang Ilmuwan yang membahas tentang sejarah Teorema Pythagoras.
Kata dia, kelangkaan sumber asli Pythagoras yang hanya diturunkan dari mulut ke mulut dan bahan tulisan langka ini membuat ilmuwan sulit untuk menentukan keasliannya.
Bukan Aljabar
Meskipun catatan tanah liat itu tidak menggunakan teorema Pythagoras dalam bentuk aljabar seperti sekarang, para ahli mengambil kesimpulan bahwa Pythagoras pada awalnya bermula dari orang Mesir.
Lalu mereka mewarisi ajaran matematika dari bangsa Yunani, kemudian diturunkan terakhir pada bangsa Babilonia.
Namun yang mengejutkan, Mansfield mengatakan bahwa tingkat kecanggihan teoritis yang diungkapkan dalam tablet-tablet Babilonia Kuno merupakan tahap awal sejarah manusia dalam memahami ilmu matematika.
Foto: UNSW
Selain itu, tablet ini juga diduga sempat digunakan untuk kegiatan mengajar pada tahun 1770 SM.
Oleh karenanya, ahli matematika menyimpulkan bahwa pada zaman dulu teorema Pythagoras telah digunakan meskipun namanya belum diketahui.
"Tidak ada yang menyangka bahwa orang Babilonia menggunakan tripel Pythagoras dengan cara seperti ini. Bahkan ini lebih mirip dengan matematika murni, yang terinspirasi oleh masalah-masalah praktis pada saat itu,"
Mansfield, Ahli Matematika, University of New South Wales.