Ilmuwan Temukan Solusi Tumbuhkan Gigi untuk Orang Dewasa, Begini Caranya
Seorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Seorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.
Ilmuwan Temukan Solusi Tumbuhkan Gigi untuk Orang Dewasa, Begini Caranya
Hilang atau copotnya gigi seseorang merupakan hal yang sering terjadi. Namun, jika hal tersebut terjadi di usia dewasa tentunya gigi yang telah copot dari tempatnya tidak akan bisa tumbuh lagi.
Oleh karena itu, seorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian terhadap antibodi monoklonal yang diyakini dapat membantu pertumbuhan gigi pada orang dewasa.
-
Apa itu karang gigi? Karang gigi merupakan plak yang menumpuk pada permukaan gigi dan bisa semakin menebal seiring waktu.
-
Kapan plak gigi terbentuk? Plak gigi terbentuk ketika bakteri di mulut Anda bercampur dengan makanan manis atau bertepung seperti susu, jus, minuman ringan, roti, pasta, dan buah.
-
Apa yang dimaksud dengan karang gigi? Karang gigi adalah masalah besar mengganggu kesehatan gigi seseorang. Gigi tertutupi oleh enamel, yaitu zat terkeras yang ada di tubuh manusia. Setiap hari, gigi juga perlu mendapatkan perawatan. Jika gigi tidak dirawat dan plak gigi dibiarkan maka plak akan menumpuk dan mengeras. Plak yang mengeras akan melahirkan karang gigi.
-
Di mana gigi hiu tersebut ditemukan? Artefak berupa dua gigi hiu macan ditemukan dalam kegiatan penggalian.
Mengutip Brightside, Sabtu (25/11), penelitian ini juga mempertimbangkan beberapa aspek lain seperti rata-rata jumlah gigi orang dewasa, yang sekitar 1 persennya memiliki kelainan karena faktor genetik, serta berbagai faktor lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti kemudian menargetkan fokus pada metode antibodi monoklonal, yaitu fokus terhadap gen tertentu, yakni sensitization associated gene 1 (USAG-1), yang nanti juga akan menjadi booster dalam mendorong pertumbuhan gigi pada orang dewasa.
Percobaan Pada Hewan
Untuk membuktikan itu semua, peneliti telah mengujinya ke beberapa hewan, salah satunya tikus. Peneliti dalam Science Journal Advance mengungkapkan, bahwa metode antibodi monoklonal dengan fokus USAG-1, berhasil membantu pertumbuhan gigi pada tikus.
“Proses pertumbuhan setiap gigi tergantung pada interaksi dari beberapa molekul, salah satunya protein morfogenetik tulang (BMP), dan Wnt,” jelas Takahashi.
Reaksi BMP pada tikus saat proses percobaan sangat berperan penting dalam menentukan jumlah gigi yang tumbuh. Oleh karena itu, penelitian ini semakin di kembangkan ke beberapa hewan lainnya yang dinilai memiliki kesamaan pola gigi dengan manusia.
“Selain tikus, musang juga memiliki kesamaan pola gigi dengan manusia. Rencana kedepannya akan menguji antibodi pada beberapa hewan lain seperti babi dan anjing,”
Takahashi, peneliti riset ini.
- Sosok Ilmuwan Ini Saat Kecilnya Dianggap Bodoh, Tapi Kalau Sudah Bertanya Pertanyaannya di Luar Nalar
- Ilmuwan Dibuat Bingung Ukuran Matahari, Berkali-kali Dihitung Hasilnya Berbeda
- Apa Benar Usia Muda Pengaruhi Gaya Memimpin? Begini Jawaban Ilmuwan
- Kebiasaan 5 Ilmuwan Ini Mulai dari Berjudi hingga Koleksi Batu Bertuah, Berikut Sosoknya
Jika seluruh percobaan dan penelitian sudah dikatakan cukup aman, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian pada manusia.
Pengujian ini akan melibatkan orang dewasa, dan anak-anak usia 2 sampai dengan 6 tahun yang mengidap anodontia dan kelainan genetik.
Jika hasilnya menunjukkan positif, maka obat ini diharapkan dapat diberikan izin diproduksi, dan dapat digunakan untuk para orang dewasa yang kehilangan gigi, pada tahun 2030 mendatang.
Sehingga, mereka tidak perlu menggunakan gigi palsu lagi.