Jawaban Ilmuwan saat Ditanya Jumlah Planet di Luar Angkasa, Segini Katanya
Jumlah ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan.
Jumlah ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan.
Jawaban Ilmuwan saat Ditanya Jumlah Planet di Luar Angkasa, Segini Katanya
Sampai sekarang, belum ada yang tahu secara persis luas dari ruang angkasa. Yang pasti, ruang angkasa adalah tempat yang sangat luas.
Tetapi apakah mungkin umat manusia dapat menghitung sebanyak apa planet di luar angkasa ini?
Sejauh ini, para astronom telah berhasil menemukan 5.502 planet di sekitar bintang lain di luar Bima Sakti. Planet-planet ini dikenal dengan nama eksoplanet.
Ditambah dengan delapan planet di Tata Surya kita, total planet yang sudah diketahui sejauh ini adalah 5.510 planet. Semua planet ini ada di Galaksi Bima Sakti.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Planet apa yang baru ditemukan di luar angkasa? Planet tersebut bernama HD 110067 yang merupakan sekumpulan 6 planet yang mengorbit pada satu bintang.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Dimanakah planet mirip bumi LHS 1140b berada? Eksoplanet LHS 1140 berada pada jarak 48 tahun cahaya dalam konstelasi cetus.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
Meskipun baru diketahui bahwa ada 5000an planet, dapat diperkirakan bahwa setiap bintang memiliki sekitar satu planet.
Galaksi memiliki 100 miliar bintang, dan kemungkinan memiliki sekitar jumlah planet yang sama.
Perkiraan itu disampaikan Mark Popinchalk, seorang astronom di American Museum of Natural History di New York, dilansir dari Live Science, Selasa (12/9).
Hal ini tidak dinyatakan karena logika semata. Mereka melakukannya berdasarkan pengamatan. Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
Saat ini, semua planet yang sudah ditemukan berada di Galaksi Bima Sakti. Belum ada planet di luar Galaksi Bima Sakti yang benar-benar ditemukan. Persoalannya disebabkan jarak mereka yang sangat jauh dan sulit untuk dilihat.
Sebuah teknik bernama microlensing diduga dapat mengungkap kemungkinan keberadaan planet-planet yang kadang disebut sebagai extroplanet ini.
Teknik microlensing sendiri sejauh ini dilakukan untuk mendeteksi eksoplanet dan objek-objek astronomi lain dengan cara mengamati bagaimana gravitasi dari planet membengkokkan atau memutar cahaya dari bintangnya.
Lensing telah menjadi bagian dari studi galaksi yang jauh sejak lama, jadi masuk akal jika kita seharusnya bisa melihat sinyal lensing planet yang lemah di galaksi lain juga.
Menurut Popinchalk, manusia dapat menyimpulkan bahwa jika galaksi memiliki 100 miliar planet, dan ada satu triliun galaksi lainnya, dan masing-masing dari mereka memiliki jumlah planet yang sama, ada setidaknya 100 sextilion (angka 1 diikuti 23 nol) planet di alam semesta.
Sayangnya, hal ini masih tidak bisa dipastikan. Perlu waktu lama guna merakit generasi berikutnya dari teleskop luar angkasa yang difokuskan pada eksoplanet besar. Mencari kehidupan di tempat lain selain Bumi.