Mengerikan Penelitian Terbaru Ungkap Mikroplastik di Otak Manusia: Dampak dan Bahayanya
Berdasarkan penelitian terbaru, partikel plastik dengan ukuran sekitar 5mm telah ditemukan di jaringan otak manusia.
Keberadaan mikroplastik semakin memprihatinkan bahkan ditemukan ada di organ manusia. Benarkah? Berdasarkan penelitian terbaru, partikel plastik dengan ukuran sekitar 5mm telah ditemukan di jaringan otak manusia, setelah sebelumnya ditemukan di berbagai organ dalam tubuh.
Matthew Campen, yang merupakan penulis utama studi ini sekaligus seorang ahli toksikologi dan profesor ilmu farmasi di Universitas New Mexico, menyebut temuan ini sangat mengkhawatirkan.
-
Di bagian mana dari otak mikroplastik ditemukan? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Bagaimana mikroplastik dapat memengaruhi kesuburan pria? Meskipun penelitian ini tidak dapat menguji jumlah sperma pada jaringan manusia, para peneliti berhasil melakukannya pada sampel anjing. Mereka menemukan bahwa tingkat polivinil klorida (PVC) plastik yang tinggi berkorelasi dengan jumlah sperma yang lebih rendah pada hewan."PVC dapat melepaskan banyak bahan kimia yang mengganggu spermatogenesis dan mengandung bahan kimia yang menyebabkan gangguan endokrin," tambah Yu.
-
Mikroplastik apa saja yang ditemukan di awan oleh para ilmuwan Jepang? Mikroplastik yang ditemukan meliputi polietilena, polipropena, polietilena tereflat, polimetil metakrilat, resin epoksi, poliamida 6, kopolimer etilena-propilena atau paduan polietilena polipropilena, dan poliuretan.
-
Dimana mikroplastik bisa ditemukan? Mikroplastik telah ditemukan bahkan di daerah terpencil seperti Antartika, Arktik, Gunung Everest, dan dasar laut.
-
Bagaimana mikroplastik masuk ke otak? Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para peneliti bahwa jalur penciuman dapat memungkinkan mikroplastik mengakses otak dan berpotensi mencapai area otak di luar bulbus olfaktorius.
-
Apa dampak mikroplastik pada tubuh manusia? Penelitian telah menghubungkan mikroplastik dalam arteri dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Bahkan, sebuah studi yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine menemukan bahwa mikroplastik dan nanoplastik dalam arteri terkait dengan risiko lebih dari empat kali lipat untuk kejadian seperti serangan jantung, stroke, dan kematian dini.
"Jumlah plastik di otak kita jauh lebih banyak daripada yang pernah saya bayangkan atau yang saya rasa nyaman," ujar Campen.
"Saya tidak tahu seberapa banyak plastik yang dapat terakumulasi di otak kita tanpa menimbulkan bahaya," tambahnya, dikutip dari People, Rabu (28/8).
Dalam penelitian lain, Campen meneliti 12 sampel otak dari pasien yang meninggal akibat demensia, termasuk Alzheimer. Ia menemukan bahwa otak pasien tersebut mengandung mikroplastik 10 kali lipat lebih banyak berdasarkan beratnya dibandingkan dengan otak sehat.
Selain itu, dalam periode delapan tahun dari 2016 hingga 2024, jumlah mikroplastik dalam sampel otak meningkat hingga 50 persen, mencerminkan lonjakan serupa dalam jumlah mikroplastik di lingkungan.
"Batas ini akan terus meningkat seiring waktu, sesuai dengan apa yang kita lihat di lingkungan," ungkap Campen.
- Penelitian: Mikroplastik Sudah Ditemukan di Jantung dan Otak Manusia
- Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Jaringan Otak Manusia di Atas Hidung, Ini Bahayanya
- Penelitian Temukan Kandungan Mikroplastik Sudah Mulai Memasuki Otak Manusia
- Benarkah Plastik Terkandung di Aliran Darah yang Tersumbat? Begini Kata Peneliti
Penelitian ini menambah bukti bahwa mikroplastik semakin meresap ke dalam tubuh manusia. Hal ini memperkuat temuan dari riset National Institutes of Health yang dirilis pada Mei 2024, yang menemukan bahwa 91 sampel otak mengandung mikroplastik 10 hingga 20 kali lebih banyak dibandingkan organ lain seperti hati dan ginjal.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa otak adalah salah satu jaringan tubuh yang paling tercemar plastik.