Menkominfo Proyeksikan Nilai Ekonomi dari Kontribusi AI di Indonesia, Segini Angkanya
Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.
Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.
Menkominfo Proyeksikan Nilai Ekonomi dari Kontribusi AI di Indonesia, Segini Angkanya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
-
Mengapa Indonesia aktif berpartisipasi dalam forum internasional yang membahas pemanfaatan AI? Kementerian Kominfo juga aktif dalam forum internasional yang membahas pemanfaatan AI seperti AI Safety Summit 2023, Internet Governance Forum 2023, UNESCO Global Forum on Ethics of AI 2024, serta AI Summit for Democracy. Menurut Menkominfo hal itu diperlukan untuk mendapatkan acuan dalam penyusunan regulasi di Indonesia.
-
Bagaimana cara Microsoft membantu pengembangan AI di Indonesia? “Bisa dibangun di Bali atau di Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN ini penting, terutama Pak Presiden meminta Microsoft bangun smart city di sana,” ungkap Budi saat konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (30/4).
-
Kenapa Indonesia mendorong pendekatan inklusif dalam tata kelola AI global? Pemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilaksanakan dengan tata kelola yang bisa diakui secara global.
-
Bagaimana AI dapat meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia? Chatbot berteknologi AI ini merupakan sebuah inovasi tepat sasaran, terlebih dalam meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna. Inovasi MONA diyakini dapat menunjang perkembangan kualitas jaringan di Indonesia secara melejit atas chat dari pengguna.
Dari jumlah tersebut, sekitar USD 1 triliun diharapkan berasal dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Indonesia juga diperkirakan akan menyumbangkan sekitar USD 366 miliar atau setara dengan Rp5.765 triliun.
“Melihat angka-angka yang betul-betul fantastis, pengembangan sektor AI di masa depan membawa peluang besar,”
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat acara Tech & Telco Summit di Jakarta, Selasa (5/3).
Menurutnya, teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengotomatisasi layanan pelanggan dengan lebih efektif.
Sebagai ilustrasi, pada 2022, banyak perusahaan yang berhasil menghemat hingga USD 11 triliun dengan mengadopsi chatbot berbasis AI.
Tak hanya itu, AI juga dapat berperan penting dalam mendeteksi dan mencegah upaya penipuan di ranah digital.
Selain itu, teknologi AI juga dianggap sebagai katalisator bagi keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.
Meskipun demikian, Menteri Budi Arie menyadari bahwa masih banyak tantangan yang perlu diatasi dalam penerapan teknologi AI guna memaksimalkan manfaatnya. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya keterampilan dan sumber daya yang tepat di bidang AI.
Selain itu, integrasi teknologi AI dengan sistem yang telah ada seringkali menjadi hambatan. Tak hanya itu, kekhawatiran akan keamanan data juga menjadi isu yang perlu diperhatikan, bersama dengan budaya yang kurang mendukung inovasi.
Menanggapi hal tersebut, Menkominfo telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai panduan untuk pengembangan teknologi AI di sektor privat dan publik yang beretika serta aman.
Hal tersebut menjadi langkah konkret dalam memperkuat regulasi terkait AI untuk menjaga keberlangsungan teknologi tersebut di Indonesia.