Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
Saat ini, terdapat dua stasiun luar angkasa yang beroperasi, yaitu Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan stasiun luar angkasa Tiangong.
ISS merupakan sebuah stasiun luar angkasa hasil kolaborasi lima badan antariksa, yaitu JAXA (Jepang), ESA (Eropa), CSA (Kanada), NASA (Amerika Serikat/AS), dan Roscosmos (Rusia). Sementara itu, Tiangong dibuat secara mandiri oleh China.
-
Apa yang didengar oleh astronot China di luar angkasa? Astronot China melaporkan mendengar suara “ketukan” aneh di luar angkasa – dan hingga kini tidak ada yang benar-benar tahu apa itu.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang akan dilakukan NASA kepada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)? Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memilih perusahaan milik Elon Musk, yaitu SpaceX, untuk mengembangkan pesawat luar angkasa yang akan digunakan untuk menghancurkan Stasiun Antariksa Internasional (ISS) kembali ke Bumi.
Berbeda dengan ISS yang telah mengudara selama 25 tahun, Tiangong baru mengudara secara penuh sejak tahun 2022 kemarin.
Peluncuran stasiun luar angkasa Tiangong didorong oleh adanya pelarangan yang diberikan oleh AS kepada NASA untuk bekerja sama dengan Tiongkok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hasilnya, Tiongkok akan sangat sulit untuk bergabung ke ISS.
Mengutip Space.com, The Wall Street Journal, Interesting Engineering, The New York Times, dan situs ESA, Selasa (23/4), berikut merupakan beberapa perbandingan antara ISS dengan Tiangong, terutama dalam teknologi yang digunakan.
KetinggianDalam hal ketinggian terbang, kedua stasiun luar angkasa berada di altitudo yang mirip. ISS berada di ketinggian sekitar 400 km, sedangkan Tiangong berada di ketinggian antara 340 hingga 450 km. Dengan ketinggian tersebut, kedua stasiun luar angkasa terbang dalam orbit rendah Bumi (LEO).
Ukuran
Tiangong memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ISS. Tiangong memiiki massa sekitar 100.000 kg atau 100 ton, sedangkan ISS memiliki massa yang jauh lebih besar, yaitu 450.000 kg atau 450 ton. Sementara itu, Tiangong memiliki panjang sekitar 55 meter, sedangkan ISS memiliki panjang sekitar 109 meter.
Modul
Hingga saat ini, Tiangong baru mempunyai 3 modul. Hal tersebut sangat berbeda dengan ISS yang telah mempunyai 16 modul. Jumlah modul tersebut juga menyebabkan mengapa ISS mempunyai ukuran yang lebih besar daripada Tiangong saat ini.
Tiongkok mengatakan bahwa ia bisa menambah tiga modul kepada Tiangong yang juga akan menambah ukuran stasiun luar angkasa tersebut.
Dengan keberadaan lebih banyak modul, ISS saat ini dapat melakukan lebih banyak fungsi dan eskperimen dibanding dengan Tiangong.
Meskipun demikian, dengan adanya rencana peluncuran teleskop luar angkasa Xuntian, Tiangong akan memiliki teleskop luar angkasa yang berada dalam orbit yang mirip sehingga teleskop tersebut bisa dirawat secara langsung dengan menyambungkannya ke Tiangong. ISS belum memiliki hal seperti ini.
Sistem kelistrikan Tiangong ditenagai oleh dua susunan panel surya yang dapat dikemudikan yang terletak di setiap modulnya. Susunan panel surya tersebut menggunakan sel fotovoltaik galium arsenida untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.
ISS juga menggunakan tenaga matahari untuk memasok daya. Ia menggunakan fotovoltaik, yaitu teknologi yang memanfaatkan sel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik secara langsung.
Perbedaan utama dari kedua metode tersebut adalah Tiangong menggunakan susunan panel surya, sementara ISS menggunakan “sayap-sayap” raksasa. Sayap-sayap panel surya tersebut terdiri dari dua “selimut” sel surya yang dapat ditarik.
Biaya pembuatan
Pihak Tiongkok mengatakan bahwa hingga saat ini, biaya pembuatan Tiangong tidak melebihi 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp129 triliun.
Biaya tersebut lebih kecil daripada biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan ISS hingga saat ini, yaitu sekitar 100—150 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.600—2.400 triliun.