Pertama di Dunia, Satelit Berbahan Kayu Bakal Diluncurkan ke Luar Angkasa
Ilmuwan punya alasan mengapa satelit berbahan kayu perlu uji coba diterbangkan ke luar angkasa.
Ilmuwan punya alasan mengapa satelit berbahan kayu perlu uji coba diterbangkan ke luar angkasa.
Pertama di Dunia, Satelit Berbahan Kayu Bakal Diluncurkan ke Luar Angkasa
Tahun 2024 akan menjadi tahun pertama satelit dengan bahan kayu diluncurkan ke luar angkasa.
Proyek ini dilakukan oleh dua badan antariksa, yaitu NASA dari Amerika Serikat dan JAXA dari Jepang. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjadikan penerbangan luar angkasa lebih berkelanjutan.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
Menurut laporan LiveScience dan Medium, Jumat (17/11), satelit ini diberi nama LignoSat, dengan ukuran yang hanya sebesar cangkir kopi. Bahan dasarnya adalah kayu magnolia, dan akan diluncurkan ke orbit Bumi pada musim panas tahun depan.
“Tiga spesimen kayu diuji dan tidak menunjukkan deformasi setelah terpapar luar angkasa,” jelas para peneliti.
“Meskipun lingkungan luar angkasa ekstrim yang melibatkan perubahan suhu signifikan dan paparan sinar kosmik intens dan partikel Matahari berbahaya selama sepuluh bulan, pengujian memastikan tidak ada dekomposisi atau deformasi, seperti retak, melengkung, terkelupas, atau kerusakan permukaan.”
Dari ketiga sampel itu, yang dipilih adalah magnolia. Keputusan ini diambil karena magnolia memiliki kemungkinan kecil untuk pecah dan rusak selama pembuatan.
Alasan Pakai Kayu
Terdapat lebih dari 9.300 ton benda luar angkasa yang sedang mengorbit Bumi. Di antaranya termasuk sampah luar angkasa seperti satelit yang tidak beroperasi dan bongkahan roket bekas.
Kayu tidak akan terbakar atau membusuk di ruang hampa udara, tetapi akan terbakar menjadi abu halus saat masuk kembali ke atmosfer Bumi. Ini menjadikan kayu sebagai bahan yang sangat berguna dan dapat terbiodegradasi untuk satelit masa depan.
Selain menimbulkan sampah luar angkasa, satelit yang terbuat dari bahan seperti titanium ringan dan aluminium dapat meningkatkan kecerahan langit malam secara keseluruhan lebih dari 10 persen.
Hal ini dapat menciptakan polusi cahaya yang membuat fenomena luar angkasa jauh lebih sulit untuk dideteksi.
Pembuatan pesawat ruang angkasa yang terbuat dari logam juga teramat mahal.
Selain itu, juga dapat menimbulkan ancaman bagi ISS, pesawat ruang angkasa lain, juga manusia di Bumi.
Menurut para peneliti, satelit kayu seperti LignoSat secara teori seharusnya tidak seberbahaya sampah luar angkasa.