Planet raksasa 180 kali Bumi terlihat di sekitar inti Bima Sakti
Planet ini berjarak 22 ribu tahun cahaya dari Bumi
Berbekal teleskop Optical Gravitational Lensing Experiment (OGLE) milik Universitas Warsawa, Polandia, ilmuwan berhasil menemukan planet raksasa yang melayang di sekitar pusat galaksi Bima Sakti.
Berdasarkan penuturan Aparna Bhattacharyaha dari Universitas Notre Dame, planet yang timnya temukan itu memiliki ukuran 180 kali Bumi. Jarak si planet dengan Bumi adalah 22 ribu tahun cahaya (kurang lebih 20.000 triliun kilometer).
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang perubahan logat di Mars? Mengutip Indy100 berdasarkan laporan dari LiveScience, Jumat (9/2), Jonathan Harrington, Direktur Institut Fonetik dan Pemrosesan Ucapan dari Universitas Ludwig-Maximilians Munich, Jerman telah menjelaskan bagaimana aksen baru akan berkembang seiring waktu bagi mereka yang tinggal di Bulan atau Mars.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars yang membuat para ilmuwan terkejut? Batuan misterius berbentuk aneh ini mengejutkan para ilmuwan. Memaksa mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan mengenai kehidupan di Planet Mars? Asal usul kehidupan yang mengejutkan tentang permukaan planet Mars ditemukan para ilmuwan.
Jika dibandingkan dengan planet di tata surya kita, ukuran planet ini lebih besar dari Saturnus namun lebih kecil dari Jupiter. Dan sama seperti Saturnus, planet ini diperkirakan berjenis planet gas.
Planet yang masih belum diberi nama ini mengitari bintang bernama OGLE-2014-BLG-1760 pada jarak 1,75 kali jarak Bumi-matahari. Massa dari bintang ini sekitar setengah dari matahari kita.
Planet ini terlihat setelah ilmuwan menggunakan teknik pengamatan bernama 'gravitational lensing'. Sederhananya, teknik ini memungkinkan ilmuwan menandai adanya planet raksasa ketika bintang yang diamati tiba-tiba terlihat lebih cerah.
Seperti yang dikatakan teori gelombang gravitasi Einstein, objek luar angkasa yang besar mempunyai gravitasi di sekelilingnya yang bisa membengkokkan lintasan cahaya sekalipun. Alhasil, saat si planet tepat berada posisi di antara bintang dan alat pemantau di Bumi, cahaya si bintang dibengkokkan dan terlihat lebih cerah dari Bumi.
Sumber: Daily Mail
Baca juga:
Ternyata bumi itu elips, bukan bulat!
[Video] Ini yang terjadi saat matahari mati nanti
Keren, siswa SMA Indonesia kirim eksperimen ke stasiun luar angkasa
Nanti malam, komet kembar ini lintasi Bumi dengan jarak super dekat!
Bertujuan teliti alien di Mars, roket ExoMars akhirnya lepas landas
Rusia luncurkan roket untuk cari kehidupan di Mars