Sebuah Penelitian Ungkap Suara Manusia Jauh Lebih Menakutkan Bagi Satwa Liar di Hutan
Penelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Penelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Sebuah Penelitian Ungkap Suara Manusia Jauh Lebih Menakutkan Bagi Satwa Liar di Hutan
Pepatah yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat menyeramkan, itu ada benarnya.
Sebab, menurut salah satu studi terbaru mengungkapkan bahwa mayoritas satwa liar merasa takut akan suara manusia.
-
Hewan apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Ilmuwan menemukan kerangka dua spesies baru kucing bergigi atau bertaring pedang yang tidak diketahui sebelumnya. Makhluk ini hidup di Afrika sekitar 5,2 juta tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang hewan ini? Hingga sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Dayana Yahalomi dari Universitas Tel Aviv di Israel memutuskan untuk meneliti parasit salmon yang disebut Henneguya salminicola.
-
Di mana para ilmuwan mendapatkan sampel kotoran hewan? Para peneliti dari Universitas Sheffield di Inggris telah melakukan pencarian virus yang menginfeksi bakteri, atau bakteriofag, dalam kotoran hewan yang berasal dari Yorkshire Wildlife Park, sebuah pusat konservasi dan rehabilitasi satwa liar di Branton, Inggris.
-
Bagaimana para ilmuwan mengamati reaksi hewan selama gerhana matahari total? Tim peneliti berencana untuk memperluas studi mereka ke Texas pada bulan April untuk melihat apakah pola perilaku yang sama terjadi pada spesies yang serupa di wilayah tersebut.
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari perbedaan pergerakan robot dan hewan? Untuk memahami mengapa robot masih tertinggal dibandingkan hewan, para ilmuwan dan insinyur telah melakukan studi terperinci yang membandingkan berbagai aspek dalam pergerakan robot dengan hewan. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun komponen biologis individu lebih unggul dalam beberapa aspek, keunggulan hewan terletak pada integrasi dan pengendalian komponen-komponen tersebut.
-
Mengapa para ilmuwan tertarik mempelajari reaksi hewan selama gerhana matahari total? Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti dampak gerhana pada migrasi burung kicau, para ilmuwan yakin bahwa studi ini akan memberikan wawasan baru tentang perilaku hewan selama kejadian alam semesta yang langka ini.
Mengutip The Indian Express, Jumat, (13/10), para peneliti menemukan fakta bahwa mayoritas mamalia di Afrika, seperti jerapah, hyena, dan zebra, mereka cenderung lebih takut mendengar suara percakapan dua manusia. Dibandingkan suara tembakan, singa atau anjing.
Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau.
Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus. Pada saat itu, para satwa mau tidak mau harus mendekati lubang-lubang air yang dipasangi kedua alat uji coba.
Ketika para satwa liar sedang meminum air, mereka diperdengarkan beragam suara melalui speaker tersebut.
Mulai dari auman singa, suara orang-orang berbicara dengan tenang dalam 4 bahasa yang digunakan di wilayah tersebut.
Selain itu, peneliti juga menambahkan suara tembakan dan anjing untuk meniru suara perburuan manusia.
Pada saat penelitian, para peneliti menambahkan suara lainnya yaitu suara kicauan burung dengan volume yang sama dengan rekaman lainnya.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, suara anjing dan tembakan manusia membuat mamalia disana berlari dan kabur 3 kali lebih banyak. Namun, yang mengejutkan adalah ketika diputarkan suara manusia berbicara, para mamalia ini justru lari 9 kali lebih banyak.
Tetapi, khusus untuk gajah, mereka merupakan sekelompok hewan yang menurut para peneliti tidak akan lari karena mereka merasa ukuran tubuhnya lebih besar, dan ketergantungan terhadap air. Sehingga, mereka akan tetap berdiam diri di dekat sumber mata air.