Tak Sembarangan, Warna-warna Ini Jadi Simbol Sakral Bangsa Mesir Kuno
Mesir kuno punya pemahaman tersendiri tentang sebuah warna. Warna yang menggambarkan tentang kehidupan.
Mesir kuno punya pemahaman tersendiri tentang sebuah warna. Warna yang menggambarkan tentang kehidupan.
Tak Sembarangan, Warna-warna Ini Jadi Simbol Sakral Bangsa Mesir Kuno
Budaya Mesir Kuno adalah budaya yang kaya akan warna.
Mereka menghiasi taman, rumah, istana, dan makam mereka dengan warna-warna yang cerah sebagai aksen dari penghargaan atas karunia para dewa terhadap kehidupan mereka.
-
Apa saja kegiatan Firaun di Mesir Kuno? Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat. Firaun adalah kepala negara dan sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
-
Apa yang ditemukan di makam komandan militer Mesir Kuno? Tim arkeolog merasa kecewa ketika mengetahui bahwa penemuan besar ini ternyata sudah dirampok oleh para pencuri makam, dan peti mati tersebut dihancurkan sehingga mumi Wah-Ib-Ra Meri Nate diambil.
-
Kenapa para seniman Mesir kuno melakukan perubahan pada lukisan firaun? Analisis terhadap lukisan seorang firaun, Ramesses II, mengungkapkan berbagai perubahan pada mahkota, kalung, dan barang-barang kerajaan lainnya, yang kemungkinan disebabkan oleh perubahan makna simbolik dari waktu ke waktu.
-
Apa isi dari manuskrip Mesir Kuno yang ditemukan? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
-
Kapan mantra-mantra sihir di naskah Mesir Kuno ditulis? Naskah ini berasal dari antara abad keempat dan ke-12 Masehi.
-
Bagaimana bangsa Mesir Kuno membuat pewarna biru? Bangsa Mesir Kuno Mengambil Warna Biru dari Batu Permata Bangsa Mesir bahkan membuat pewarna biru dari bahan yang lebih berharga, yaitu batu lapis lazuli.
Bukan dipilih secara asal, warna-warna dalam budaya Mesir Kuno memiliki arti yang berbeda-beda satu sama lainnya. Simbolisme yang terkandung dalam warna sangat spesifik bagi orang Mesir Kuno.
“Warna dianggap sebagai elemen integral dari semua representasi seni, termasuk pemandangan dinding, patung, barang makam, dan perhiasan. Kualitas magis dari warna tertentu diyakini menjadi bagian integral dari objek apapun yang ditambahkan,”
Ahli Mesir Kuno, Rosalie David, dalam laporan World History Encyclopedia, Sabtu (14/10).
Berikut adalah arti beberapa warna dalam budaya Mesir Kuno:
Merah (dasher)
Dibuat dari besi yang teroksidasi dan oker merah, biasanya digunakan untuk menciptakan warna daging dan melambangkan kehidupan. Warna merah juga digunakan untuk melambangkan kejahatan dan kehancuran.
Dikaitkan dengan api dan darah menjadikan merah melambangkan vitalitas dan energi, tapi juga digunakan untuk mendefinisikan dewa perusak.
Contohnya Dewa Set, yang membunuh Osiris/ dia selalu digambarkan dengan wajah merah, rambut merah, atau serba merah.
Biru (irtiu dan khesbedj)
Biasa disebut dengan ‘biru Mesir’, warna ini dibuat dari oksida tembaga dan besi dengan silika dan kalsium.
Biasanya menggambarkan kesuburan, kelahiran, reinkarnasi, dan kehidupan. Dipakai juga untuk menggambarkan air dan alam.
Dewa Thoth biasanya berwarna biru, biru kehijauan, atau beberapa aspek biru. Hal ini untuk menghubungkan dewa kebijaksanaan ini dengan surga pemberi kehidupan. Warna biru juga merupakan warna perlindungan.
Kuning (khenet dan kenit)
Warna ini melambangkan Matahari dan keabadian. Biasanya digelapkan untuk warna emas daging para dewa atau dicerahkan dengan warna putih sebagai lamban kemurnian atau kesakralan suatu objek. Dewa Isis biasanya digambarkan berkulit emas dalam balutan gaun putih,
Hijau (wajd)
Dibuat dari campuran perunggu dan mineral tembaga, warna ini melambangkan kebaikan, pertumbuhan, kehidupan, akhirat, dan kebangkitan.
Kehidupan akhirat di Mesir selalu dikaitkan dengan warna hijau. Secara alami, hijau juga adalah simbol pertumbuhan sesuatu dan kehidupan itu sendiri.
Warna Osiris yang sekarat dan bangkit kembali adalah warna hijau. Mata Horus, salah satu benda paling suci dalam mitologi Mesir, juga berwarna hijau.
Putih (hedj dan shesep)
Dibuat dari kapur yang dicampur dengan gipsum. Warna ini adalah pencerah warna lain juga sebagai lambang dari kesucian, kebersihan, dan kejernihan. Warna pakaian orang Mesir adalah putih, diasosiasikan dengan kehidupan sehari-hari, tapi bisa juga untuk melambangkan sifat transenden kehidupan.
Hitam (kem)
Warna ini dibuat dari karbon, arang tanah, dicampur dengan air dan terkadang tulang binatang yang dibakar.
Warna ini melambangkan kematian, kegelapan, dunia bawah, serta kehidupan, kelahiran, dan kebangkitan.
Meski diasosiasikan dengan kematian, warna hitam tidak memiliki konotasi jahat.