Ukuran Bulan Terus Menyusut, ini Dampaknya Bagi Bumi
Ukuran Bulan ternyata setiap tahun menyusut. Lantas, apakah akan ada dampaknya bagi Bumi?
Ukuran Bulan ternyata setiap tahun menyusut. Lantas, apakah akan ada dampaknya bagi Bumi?
Ukuran Bulan Terus Menyusut, ini Dampaknya Bagi Bumi
Penyusutan Bulan terus berlangsung dengan radiusnya menyusut sekitar 50 meter dalam beberapa ratus juta tahun terakhir.
Para ilmuwan menemukan ini melalui analisis gambar patahan dorong di permukaannya yang diperoleh dari misi Apollo dan Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA. Mereka menemukan bahwa aktivitas gempa dangkal Bulan terkait erat dengan patahan dorong ini.
-
Apa yang menjadi masalah di Bulan yang ingin diselesaikan NASA? Kurangnya gravitasi menyebabkan butiran kecil melayang ketika terganggu dan tetap berada di udara lebih lama. Jika masalah ini dapat diselesaikan tanpa harus memindahkan material konstruksi dari Bumi, hal ini akan menjadi langkah penghematan biaya yang besar bagi NASA.
-
Apa yang dilakukan oleh robot penjelajah NASA di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan. Mereka akan menghabiskan sekitar 14 hari Bumi untuk melakukan eksperimen yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka.
-
Di mana robot penjelajah NASA akan dikerahkan di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
Mengutip BBC Science Focus, Selasa (7/5), fakta menarik lainnya bahwa bulan memiliki inti dalam dengan diameter sekitar 500 km, sebagian terbuat dari bahan cair, namun kepadatannya jauh lebih rendah dibandingkan inti Bumi.
Bulan masih aktif secara tektonik karena bagian dalamnya masih mendingin dan mengalami kontraksi, sehingga menyebabkan keraknya retak dan mengerut.
Apa Dampaknya Bagi Bumi?
Meskipun penyusutan bulan terjadi secara perlahan, dampaknya terhadap Bumi atau manusia tidak signifikan.
Perubahan ukuran bulan kurang dari satu persen setiap tahunnya dan sulit terlihat secara langsung. Selain itu, bulan tidak kehilangan massa, sehingga gaya gravitasinya terhadap Bumi tetap sama.
Namun, evolusi bulan dapat mempengaruhi Bumi di masa depan.
Karena gaya pasang surut antara keduanya, orbit bulan perlahan-lahan meningkat, menyebabkan rotasi Bumi melambat.
Meskipun perubahan ini sangat kecil dan hampir tidak terlihat, dalam skala waktu yang panjang, dampaknya bisa signifikan.
Efek pasang surut yang lebih besar karena jarak yang meningkat antara Bumi dan bulan dapat mengganggu arus laut dan memengaruhi spesies air. Selain itu, hal ini juga dapat memengaruhi stabilitas Bumi dan pola musiman, meskipun hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Namun, aktivitas tektonik bulan akan memengaruhi eksplorasi manusia di sana.
Gempa dangkal dapat menyebabkan guncangan seismik yang kuat, sehingga pemilihan lokasi untuk pangkalan bulan jangka panjang menjadi hal yang penting.