Cara Menangani Epilepsi Pada Anak, Ketahui Gejala dan Tips Pengobatannya
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara menangani epilepsi pada anak.
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara menangani epilepsi pada anak.
Cara Menangani Epilepsi Pada Anak, Ketahui Gejala dan Tips Pengobatannya
Cara Menghadapi Epilepsi pada Anak
1. Siapkan Kebutuhan Obat-obatan
Jika anak mengalami epilepsi maka berikan obat-obatan yang dibutuhkan. Obat-obatan tidak bertujuan untuk menyembuhkan akan tetapi mengontrol gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi epilepsi pada anak yaitu Phenytoin, Carbamazepine, Valproate, Valproic acid, Ethosuximide, Topiramate, Gabapentin, Oxcarbazepine, Zonisamide, Lamotrigine, dan Felbamate.
-
Bagaimana cara pengobatan epilepsi pada perempuan ini? D'Orlando mengatakan, tengkorak perempuan itu ditusuk paku setelah meninggal untuk mencegah penularan epilepsi yang dideritanya.
-
Bagaimana ciri-ciri ADHD pada bayi? Temperamen bayi yang lebih sulit diatur atau ditenangkan serta kemampuan bicara yang lebih lambat terutama antara usia 9 hingga 18 bulan Bayi mungkin menunjukkan tanda keterlambatan motorik antara usia 9 hingga 18 bulan
-
Apa saja gejala stroke yang sering dialami anak-anak? Gejala stroke pada anak dapat bervariasi, tetapi umumnya mencakup kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami, ketidakseimbangan, sakit kepala parah, atau perubahan perilaku.
-
Apa yang dilakukan oleh bangsa Romawi untuk mengobati epilepsi? Apoteker Bangsa Romawi pada abad ke-12 mempercayai bahwa darah seorang petarung yang gugur dapat mengobati epilepsi, sampai-sampai mereka menyimpan bubuk mumi ekstrak yang diambil dari mesir.
-
Apa yang sering dialami oleh anak yang mengalami gangguan sensori pengecap? Anak dengan gangguan sensori pengecap sering menjadi picky eater. Mereka merasa aneh dengan tekstur makanan yang berbeda dari biasanya. Ini terjadi karena respon sensori mereka tidak berjalan dengan baik.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
2. Dekati Sisi Mentalnya
Anak yang menderita epilepsi akan mengalami gangguan emosional. Seperti rendah diri atau depresi. Untuk mengatasi hal tersebut, tumbuhkan rasa percaya diri dengan mengatakan hal-hal yang positif. Seperti bahwa ia masih bisa melakukan hal-hal yang disukai namun harus dilakukan dengan hati-hati. Jika anak mengalami epilepsi mereka akan depresi, maka dari itu, bantu mereka agar paham bahwa berbeda dengan orang lain adalah hal normal.
3. Awasi dan Selalu Dampingi Anak
Dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka dampingi anak ketika menjalani aktivitas yang membahayakan nyawanya jika terjadi kejang. Pastikan Anda melindungi semua bagian tubuh anak ketika beraktivitas. Misalnya jangan biarkan berenang sendirian, atau berikan pelindung kepala yang memadai ketika mereka sedang bersepeda. Atau saat berada di kamar mandi, pastikan anak tidak mengunci pintu agar dapat ditolong.
Gejala Epilepsi pada Anak
Setelah mengetahui cara menangani anak yang mengalami penyakit epilepsi maka berikut ini adalah gejala yang akan dialami anak yang mengalami epilepsi: 1. Mengangguk dengan ritme yang rapi 2. Berkedip sangat cepat 3. Tidak menanggapi suara yang bising 4. Bibir anak berwarna biru 5. Pernapasan tidak normalPenanganan Epilepsi pada Anak saat Kejang
1. Jauhkan anak dari benda berbahaya di sekitar, seperti benda tajam dan keras, tangga, serta perabotan rumah yang berpotensi melukai. 2. Baringkan tubuh ke arah kanan atau kiri agar cairan di mulut bisa keluar dan tidak masuk ke jalur pernapasan. 3. Sesaat setelah kejang, pantau kondisi anak apakah anak masih bernapas, jika tidak segera bawa anak ke IGD rumah sakit terdekat. 4. Selama dan setelah kejang usai, anak akan mengalami kebingungan. Tenangkan dia dengan kata-kata yang positif. 5. Jika sudah stabil, biarkan anak istirahat.Tips Pengobatan Epilepsi pada Anak
1. Perhatikan Jadwal Minum Obat
Obat bisa meringankan gejala epilepsi, maka dari itu, pastikan anak Anda minum obat dengan rutin. Jangan sampai lupa dan telat memberikan obat. Pasalnya, berhenti minum obat secara tiba-tiba akan mengakibatkan timbulnya kejang.
2. Kenali Pemicu Kejang
Biasanya kejang pada anak yang epilepsi disebabkan karena beberapa hal berikut: Lupa minum obat, kurang tidur, terlambat atau lupa makan, stres fisik dan emosi, sakit atau demam, dosis obat antiepilepsi yang rendah dalam darah. Selain itu, cahaya yang berkedip-kedip juga bisa memicu kejang pada anak.
3. Berkomunikasi dengan Dokter
Jaga komunikasi yang baik dengan dokter, termasuk jika Anda memberikan obat lain yang diminum anak, termasuk vitamin. Hal ini untuk mengetahui apakah obat tersebut mempengaruhi kerja obat antiepilepsi.
4. Hindari Sembarangan Obat
Jangan mengganti obat epilepsi tanpa persetujuan dokter. Hal ini tidak disarankan karena perbedaan pemrosesan obat bisa mempengaruhi metabolisme obat antiepilepsi dalam tubuh anak.
5. Perhatikan Konsumsi Obat
Obat harus dikonsumsi secara teratur, bahkan jika perlu, pasang alarm untuk mengingatkan Anda dan anak untuk mengonsumsi obat tepat waktu.