Uniknya Bentuk Rumah Penduduk pada Zaman Majapahit, Begini Potretnya
Bentuk rumah penduduk pada masa Majapahit saat ini sudah terungkap oleh sebuah penelitian. Rumah tersebut sebagian besar terbuat dari kayu dan memiliki beberapa bagian yang unik dan khas.
Salah satu zaman di Indonesia yang sampai sekarang masih dipelajari oleh para sejarawan adalah zaman Majapahit. Bukan hanya kedigdayaan kekuasaan dan kebesaran kerajaannya, namun juga budaya dan arsitektur rumah penduduknya.
Kini, bentuk rumah penduduk pada masa Majapahit sudah tidak lagi menjadi misteri. Seorang peneliti berhasil membuat replika rumah penduduk pada abad ke-15 itu dengan modal catatan sejarah, artefak, dan relief yang ditemukan.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Di mana warugan lemah tercatat dalam sejarah? Dalam catatan sejarah, naskah itu sudah ada sejak 1846 dan dikenalkan oleh Bupati Bandung, Wiranatakusumah IV kepada Masyarakat Batavia. Namun diduga pembuatannya sebelum runtuhnya Kerajaan Padjajaran, sekitar tahun 1400-an masehi.
-
Kapan kumpulan kata bahasa Jawa ini menjadi trending topik? Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman. Ditambah lagi, banyak orang yang menilai logat Bahasa Jawa itu terkesan unik dan kocak. Sehingga menambah keseruan kala berkumpul. Kata-kata bahasa Jawa bisa digunakan untuk membuat suasana berkumpul semakin seru.Berikut ini kata-kata Bahasa Jawa dan jawabannya yang kocak, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).
-
Kenapa ucapan Natal jadi trending? Ucapan selamat natal dalam bahasa Inggris bisa disampaikan kepada teman atau kerabat terdekat yang merayakannya.
Seperti apa bentuk dari rumah penduduk pada zaman Majapahit tersebut dan bagaimana sejarahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Bentuk Rumah Majapahit
Mengutip dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, memperlihatkan bentuk rumah penduduk pada zaman Majapahit yang terbuat dari kayu. Rumah tersebut tampak sudah sangat rapuh karena dimakan oleh usia.
Rumah penduduk pada masa Majapahit berbentuk persegi panjang dengan beberapa bagian menonjol. Pada bagian bawah terdapat alas sekaligus pondasi yang terbuat dari bata merah. Pondasi tidak hanya melatari bangunan, akan tetapi juga satu sampai dua meter di samping bangunan utama rumah.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Sementara itu, di depan rumah terdapat gentong air. Adapun dindingnya dibuat dengan kerangka kayu yang dilapisi oleh anyaman bambu atau bilik. Atapnya menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat dan di masing-masing sudut atap terdapat sebuah lengkungan yang menukik.
Referensi Sumber Tertulis Lokal dan Internasional
Sumber yang dipakai oleh peneliti untuk membuat rumah Majapahit tidaklah sembarangan. Informasi tentang bentuk rumah pada masa lampau itu diketahui dari sumber tertulis lokal seperti Negarakertagama, Arjuna Wijaya, Kitab Sutasoma, dan lain sebagainya.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Dari sumber tersebut, sejarawan dapat menemukan gambaran tentang bentuk rumah penduduk yang hidup di Ibu Kota Majapahit pada pertengahan abad ke-15.
Selain itu, peneliti juga menggunakan sumber dari asing yaitu berita tertulis dari China yang ditulis oleh Ma-Huan pada tahun 1433 M. Berita tersebut memberikan informasi tentang bangunan kompleks istana maupun rumah pada masa Kerajaan Majapahit.
Sumber Artefak dan Relief Candi
Kedua sumber di atas diperkuat dengan penemuan situs di Situs Segaran II. Peneliti menemukan sebuah halaman yang berupa tatanan batu kali yang berbingkai dengan bata. Situs tersebut diyakini sebagai sisa bangunan hunian yang ada di pemukiman Ibu Kota Majapahit.
Beberapa miniatur rumah terakota juga ditemukan. Terdapat beberapa batuan yang dapat dipakai sebagai pedoman pembuatan rumah Majapahit secara akurat. Meskipun bentuknya kecil, namun informasi yang disampaikan sangatlah berharga.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Ada beberapa bentuk hiasan atap yang sangat khas dengan rumah-rumah Jawa pada masa lampau seperti limasan, kampung, serta atap yang melengkung ke atas (gonjong). Miniatur tersebut pun memberikan gambaran tentang bahan yang dipakai penduduk pada masa lalu untuk membuat rumah.
Salah satu sumber sejarah primer yang kedudukannya juga kuat adalah relief. Di beberapa candi terdapat relief yang dapat menunjukkan lingkungan pedesaan pada masa itu seperti jalan, pepohonan, sungai, dan juga pemukiman penduduk. Relief inilah yang juga dipakai sebagai sumber.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Dibuat oleh Peneliti UI
Penelitian tentang rumah Majapahit itu kemudian benar-benar dibuat oleh seorang peneliti dari Universitas Indonesia (UI). Peneliti itu bernama Oesriful Oesman. Ia menyusun tesis dan mengkaji tentang bangunan hunian pada masa Majapahit.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Peneliti sekaligus arsitek itu berhasil merekonstruksi rumah penduduk pada masa Majapahit. Ia secara khusus memang kerap melakukan pendalaman tentang arsitektur tradisional Jawa masa lampau.
“Rumah Majapahit ini merupakan rekonstruksi ulang yang dibuat oleh Pak Oesriful Oesman, beliau adalah seorang arsitek dari UI yang mendalami arsitektur tradisional pada masa Majapahit,” terang Tomi Raditya Dahana dari BPCB Jawa Timur.