Ingin Bebas dari Riba, Wanita Ini Resign dari Bank BUMN dan Nekat Buka Bisnis Roti Maryam
Dina lebih memilih untuk menjalani usaha yang halal dan diberkahi.
Dina lebih memilih untuk menjalani usaha yang halal dan diberkahi.
-
Apa yang membuat roti lapis Maria itu begitu istimewa? Hingga akhirnya dia menyadari bahwa sketsa yang dia perhatikan adalah gambar Maria Perawan Suci. Duyser terkejut dan menghentikan kegiatan makannya. Roti tersebut dia simpan di sebuah plastik.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Dari mana referensi resep bekal roti tawar ini? Dilansir dari laman Cookpad dan Fimela, berikut kumpulan resep bekal roti tawar untuk anak TK aneka kreasi pilihan yang telah kami rangkum secara khusus hanya untuk Anda.
-
Dimana inspirasi resep olahan waluh ini berasal? Dilansir dari laman Cookpad dan Fimela, berikut kumpulan resep olahan waluh aneka kreasi yang telah kami rangkum secara khusus untuk Anda.
-
Dari mana inspirasi untuk membuat resep martabak tahu pedas ini? Dilansir dari Cookpad, berikut kami merangkum beberapa resep martabak tahu pedas yang bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
Ingin Bebas dari Riba, Wanita Ini Resign dari Bank BUMN dan Nekat Buka Bisnis Roti Maryam
Tekad menjalani hidup sesuai syariat Islam, membuat Dina Hamdani Yati nekat tak lagi bekerja di sebuah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tak lagi menjadi karyawan kelas elit, Dina kini meraup hasil manis dari usaha makanan beku yang dia rintis bersama sang suami.
Melansir dari Youtube Halo Bos, Perjalanan Bisnis Dina berawal dari tahun 2014, Dina berkesempatan untuk umroh bersama keluarga besar.
Selama perjalanan umroh, sang ibu mengajukan pertanyaan yang membuatnya termenung panjang dan mempertanyakan pilihan hidupnya ke depan.
Sejak saat itu, Dina gelisah. Dia merasa hidupnya kurang cukup berkah karena masih menjalankan perekonomian yang menurut sang ibu tidak baik dalam syariat.
- Resign dari Bank BUMN, Pria Asal Banyuwangi Pilih Jadi Petani Buah Naga, Kini Hasilkan Cuan Rp180 Juta Setiap Panen
- Pemuda di Bogor Ini Pilih Resign dari Karyawan Bank Terkenal, Banting Setir Jualan Tauge, Kini Sukses dan Laku 250 Kg/Hari
- Dulu Bekerja Sebagai Satpam, Pria Ini Kini Sukses Jual Sabun Cair Beromzet Rp50 juta
- Kisah Wanita Pegawai Bank Nekat Resign Tinggalkan Ijazah Asli, Pilih Jadi Penjual Bakso
Sepulang umroh, Dina mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang kontrak kerjanya dan memilih untuk fokus membangun usaha yang lebih berkah dan terbebas dari riba.
"Jadi pulang dari umroh itu saya menghadap, tapi karena saat itu saya masih kontrak, memang tidak semudah itu mengajukan resign. Jadi saya bilang mau pengajuan untuk tidak diperpanjang di tahun depan," ucap Dina, dikutip dari Youtube Halo Bos pada, Senin (24/6).
Perjuangan di awal tidaklah mudah. Saat masih bekerja, Dina sudah memulai usaha sebagai sampingan.
Dina dan suami memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner.
Suami Dina sudah resign lebih dulu dan mulai bisnis toko siomay.
Sementara Dina memutuskan memproduksi Roti Maryam di sela-sela waktu luang.
Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
Penjualan awal dilakukan secara sederhana, melalui media sosial dan dititipkan di kantin. Dina hanya memproduksi dalam jumlah kecil, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketika merasa waktunya tepat, Dina memutuskan untuk berhenti dan memulai bisnis kecil-kecilan.
Banyak teman Dina yang menawarkan bantuan modal melalui pinjaman berbunga rendah. Namun, Dina tetap teguh pada prinsip untuk menjauhi riba.
Meskipun awalnya Dina harus berjuang dengan keterbatasan modal.
Keputusan ini didasarkan pada keyakinan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki datang dari perniagaan, sehingga Dina lebih memilih untuk menjalani usaha yang halal dan diberkahi.
Mengawali hidup baru sesuai syariat tidaklah mudah. Finansial Dina dan suami morat marit.
Bahkan ketika mertua Dina datang berkunjung, dia hanya bisa menyuguhkan air putih dan nasi goreng satu piring untuk Ibu dan ayah mertuanya.
"Ketika mertua datang, saya memang enggak punya apa-apa gitu. Udah ya saya suguhin air putih. Ada perasaan enggak nyaman, enggak enak tapi ya memang cuman itu yang saya punya gitu," ucap Dina.
Namun, dukungan dan dorongan dari keluarga, terutama suami yang juga sudah memulai usaha terlebih dahulu, membuat Dina semakin kuat dan yakin.
Dina memproduksi roti Maryam menggunakan brand Roti Maryam 57 58 yang kemudian disingkat menjadi Maju Mapan.
Pada akhir 2016, Dina memutuskan untuk pindah ke Bogor dan merintis usaha dari awal. Dina bergabung dengan komunitas bisnis di Bogor yang memberikan banyak ilmu dan dukungan.
Pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, bisnis frozen food justru Dina mengalami lonjakan permintaan yang cukup signifikan.
Banyak orang yang beralih ke makanan beku karena tidak bisa keluar rumah, dan Dina berusaha memenuhi permintaan tersebut dengan meningkatkan kapasitas produksi.
Seiring bertambahnya produk, Dina melakukan re-branding tanpa menghilangkan nama Maju Mapan, sehingga lahirlah nama Mama In, singkatan dari Maju Mapan Indonesia.
Kini, Dina memiliki 10 karyawan dan menghasilkan sekitar 420 hingga 450 potong roti Maryam dari 100 kilogram tepung setiap harinya.
Dina juga memproduksi berbagai makanan lain seperti pempek, tekwan, risoles, pizza, dan donat susu.
Dina bermitra dengan toko-toko frozen food dan reseller di berbagai kota.
Cita-cita Dina adalah memiliki pabrik produksi yang terintegrasi untuk memudahkan proses produksi dan distribusi.
Menurut Dina tips utama bagi para pengusaha pemula adalah jangan pernah menyerah.
Dina akan terus berusaha dan belajar, meskipun belum bisa mengikuti seminar atau pelatihan dari motivator bisnis.
Jalani usaha semampu kita, dan percayalah bahwa dengan niat yang baik, Allah akan membantu.
"Kerjain semampu kita, sebisa kita di mana batas kita ya di situ gitu dulu aja," ucap Dina.
Dina juga berusaha menanamkan nilai-nilai Islami dalam menjalankan bisnis, agar seluruh tim merasakan nikmatnya bekerja di jalan yang diridhoi Allah.
Reporter Magang : Tasya Ananda