Terlilit Utang Rp2,5 Miliar, Pria Asal Magelang Ini Akhirnya Sukses Bisnis Gethuk dengan Omzet Rp150 Juta per Bulan
Berlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya.
Perjalanan hidup Muhammad Alvin Firdaus mungkin bisa menjadi inspirasi dalam memulai berwirausaha. Alvin sukses dalam menjalankan bisnisnya yang bergerak di bidang industri keripik gethuk yang terletak di Desa Ngadiharjo, Borobudur, Magelang
Berlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya. Sebab, sejak kecil, setiap hari Alvin melihat orang tuanya menjual pisang dan sayuran di pasar.
- Pernah Dituduh Pelihara Tuyul, Begini Kisah Sukses Pengusaha Criping Asal Magelang Beromzet Rp6 Juta Sehari
- Terlilit Utang Ratusan Juta, Sosok Pria Ini Bangkit dan Sukses Bangun Usaha Plafon PVC
- Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
- Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
"Orang tua dulu jualan di pasar, jualan pisang gitu, jualan sayuran juga. Pokoknya serabutan semua yang bisa dijual, ya dijual," kata Alvin dalam tayangan Youtube Lempar Dadu, dikutip Jumat (27/9).
Usaha keripik gethuk ini dimulai pada tahun 2014, dengan modal awal 50 kilogram singkong dengan harga sekitar Rp500.000. Saat itu, produksi masih dilakukan secara manual, memanfaatkan peralatan seadanya.
Dalam waktu singkat, keripik gethuk berhasil menarik perhatian konsumen karena rasa khas dan teksturnya yang renyah. Hingga akhirnya jumlah penjualan perlahan mulai meningkat. Seiring meningkatnya, jumlah penjualan tersebut, Alvin memutuskan untuk beralih menggunakan mesin modern guna meningkatkan efisiensi produksi.
Usaha yang dimulai dengan modal seadanya, kini mampu mencapai omzet sekitar Rp150 juta per bulan. Menurut pengakuan Alvin, penjualan keripik gethuk ini bisa mencapai 10.000 bal per bulan.
"Kalau akumulasi terbanyak, sebulan kita bisa terjual di sekitar 10.000 bal Mas. Kalau untuk perorangan mungkin paling banyak," jelas Alvin.
Padahal awal merintis usaha hanya terjual 10 bal keripik gethuk. Dulu harga keripik gethuk masih di angka Rp40.000 per 2,5 kilogram, sedangkan sekarang diberi harga Rp65.000.
Penjualan yang mencapai 10.000 bal menunjukkan popularitas keripik gethuk ini di kalangan konsumen. Strategi pemasaran dari mulut ke mulut dan kerja sama dengan reseller pun menjadi kunci utama kesuksesan usaha Alvin.
Pernah Terlilit Utang 2,5 Miliar
Kesuksesan dalam merintis usaha, menjadikan Alvin berhasil dalam membangun kantor, gudang, perbaikan pabrik, hingga pengadaan kendaraan operasional. Namun, di balik itu semua, ternyata Alvin pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya.
Pada saat itu, Alvin terlilit utang sekitar Rp2,5 miliar. Utang tersebut diperuntukkan sebagai modal guna mengembangkan usaha keripik gethuk milik Alvin.
Hebatnya, Alvin bisa melunasi utang-utang itu dalam waktu 1 tahun, kurang lebih dari tahun 2021-2022.
"Alhamdulillah, waktu itu utang Rp2,5 miliar kita dalam satu tahun lunas," tegas Alvin.
Alvin juga kerap ditipu oleh orang-orang dengan nominal yang cukup besar. Kendati demikian, Alvin dapat mengatasi itu semua hingga usahanya tetap bisa berjalan sampai saat ini.
Tidak berhenti sampai di sini saja, dengan pabrik baru dan kapasitas yang meningkat, ia memiliki visi untuk memperluas pasar ke seluruh Indonesia.
Alvin juga berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dan terus memberikan yang terbaik bagi konsumen. Dia berharap usaha ini dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, yang menjadi bagian dari motivasinya untuk terus berjuang.
Reporter Magang: Thalita Dewanty